Kriteria Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia: Main di Kasta Tertinggi Liga Eropa
loading...
A
A
A
Kriteria yang seharusya dicari PSSI untuk calon pemain naturalisasi timnas Indonesia adalah main di liga kasta tertinggi negara Eropa, bukan sekadar follower banyak. Karena tidak bisa dimungkiri Eropa adalah kiblat sepak bola saat ini. Dan pemain keturunan Indonesia ada yang bermain di kasta tertinggi negara di Eropa.
Jika pun tidak ada, maka harus dicari yang mendekati. Misal tidak ada pemain keturunan Indonesia yang bermain di Liga Premier Inggris, maka coba dicari yang bermain di divisi Championship Inggris karena kualitas tim divisi Championship Inggris jelas masih di atas kualitas Liga 1 Indonesia.
Jika tidak ada, PSSI bisa mencari pemain keturunan Indonesia yang bermain di negara “kelas dua” di Eropa, seperti Belanda, Rusia, Belgia, Denmark, dan lain-lain. Dan tentu sudah banyak nama yang sebenarnya berpeluang besar untuk bermain di timnas Indonesia. Kebijakan naturalisasi pemain timnas sudah dijalankan oleh PSSI beberapa tahun belakangan ini.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-23 Gagal ke Piala Asia, Shin Tae-Yong Tetap Puji Penampilan Pemain
Hasilnya memang sudah sedikit kelihatan. Warna permainan timnas Indonesia ada sedikit perubahan dibandingkan sebelumnya yang kesulitan jika bermain di level internasional. Kita mungkin masih ingat Cristian Gonzales yang menjadi pemain naturalisasi pertama timnas Indonesia di tahun 2010. Gonzales memberikan warna berbeda di timnas Indonesia. Gonzales memberikan jaminan gol bagi timnas Indonesia dengan ketajamannya.
Kemudian ada Alberto Goncalves dan Stefano Lilipaly yang sangat kelihatan perannya di gelaran Asian Games 2018. Sayangnya, timnas Indonesia harus tersingkir di babak 16 besar lewat adu penalti. Timnas Indonesia Asian Games 2018 bahkan disebut masyarakat Indonesia sebagai timnas terbaik karena permainannya sangat bagus dan menghibur penonton.
Walau sudah memiliki beberapa pemain naturalisasi hebat, trofi masih belum menghampiri timnas senior Indonesia. Maka, diperlukan beberapa kriteria pemain naturalisasi yang bisa membantu timnas Indonesia mendapatkan trofi pertamanya sejak SEA Games 1991. Berikut beberapa kriteria pemain naturalisasi timnas Indonesia yang bisa memberikan trofi bagi Indonesia:
1. Legal Untuk Main di Timnas Indonesia
Syarat pertama adalah pemain tersebut harus legal untuk main di timnas Indonesia. Jangan sampai ketika dipanggil timnas dan bahkan sudah latihan, pemain tersebut tidak bisa bermain di timnas Indonesia karena masalah legalitas.
Kasus Marc Klok semoga menjadi pelajaran mahal bagi PSSI. Naturalisasi Marc Klok memang legal secara aturan hukum di Indonesia. Namun, bagi FIFA, naturalisasi Marc Klok belum bisa membuatnya tampil di timnas Indonesia di ajang FIFA match day karena terbentur aturan naturalisasi FIFA.
Maka, sebelum melakukan pemanggilan pemain, pastikan pemain tersebut bisa bermain untuk timnas Indonesia. Pastikan statusnya di negara tempat dia tinggal sekarang agar tidak terjadi kesalahpahaman di kemudian hari yang merugikan pemain dan timnas Indonesia sendiri.
2. Skill di Atas Rata-Rata
Skill pemain naturalisasi timnas Indonesia harus di atas rata-rata pemain Indonesia pada umumnya. Skill pemain naturalisasi timnas Indonesia itu harus bisa mengangkat performa tim.
Jika pun tidak ada, maka harus dicari yang mendekati. Misal tidak ada pemain keturunan Indonesia yang bermain di Liga Premier Inggris, maka coba dicari yang bermain di divisi Championship Inggris karena kualitas tim divisi Championship Inggris jelas masih di atas kualitas Liga 1 Indonesia.
Jika tidak ada, PSSI bisa mencari pemain keturunan Indonesia yang bermain di negara “kelas dua” di Eropa, seperti Belanda, Rusia, Belgia, Denmark, dan lain-lain. Dan tentu sudah banyak nama yang sebenarnya berpeluang besar untuk bermain di timnas Indonesia. Kebijakan naturalisasi pemain timnas sudah dijalankan oleh PSSI beberapa tahun belakangan ini.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-23 Gagal ke Piala Asia, Shin Tae-Yong Tetap Puji Penampilan Pemain
Hasilnya memang sudah sedikit kelihatan. Warna permainan timnas Indonesia ada sedikit perubahan dibandingkan sebelumnya yang kesulitan jika bermain di level internasional. Kita mungkin masih ingat Cristian Gonzales yang menjadi pemain naturalisasi pertama timnas Indonesia di tahun 2010. Gonzales memberikan warna berbeda di timnas Indonesia. Gonzales memberikan jaminan gol bagi timnas Indonesia dengan ketajamannya.
Kemudian ada Alberto Goncalves dan Stefano Lilipaly yang sangat kelihatan perannya di gelaran Asian Games 2018. Sayangnya, timnas Indonesia harus tersingkir di babak 16 besar lewat adu penalti. Timnas Indonesia Asian Games 2018 bahkan disebut masyarakat Indonesia sebagai timnas terbaik karena permainannya sangat bagus dan menghibur penonton.
Walau sudah memiliki beberapa pemain naturalisasi hebat, trofi masih belum menghampiri timnas senior Indonesia. Maka, diperlukan beberapa kriteria pemain naturalisasi yang bisa membantu timnas Indonesia mendapatkan trofi pertamanya sejak SEA Games 1991. Berikut beberapa kriteria pemain naturalisasi timnas Indonesia yang bisa memberikan trofi bagi Indonesia:
1. Legal Untuk Main di Timnas Indonesia
Syarat pertama adalah pemain tersebut harus legal untuk main di timnas Indonesia. Jangan sampai ketika dipanggil timnas dan bahkan sudah latihan, pemain tersebut tidak bisa bermain di timnas Indonesia karena masalah legalitas.
Kasus Marc Klok semoga menjadi pelajaran mahal bagi PSSI. Naturalisasi Marc Klok memang legal secara aturan hukum di Indonesia. Namun, bagi FIFA, naturalisasi Marc Klok belum bisa membuatnya tampil di timnas Indonesia di ajang FIFA match day karena terbentur aturan naturalisasi FIFA.
Maka, sebelum melakukan pemanggilan pemain, pastikan pemain tersebut bisa bermain untuk timnas Indonesia. Pastikan statusnya di negara tempat dia tinggal sekarang agar tidak terjadi kesalahpahaman di kemudian hari yang merugikan pemain dan timnas Indonesia sendiri.
2. Skill di Atas Rata-Rata
Skill pemain naturalisasi timnas Indonesia harus di atas rata-rata pemain Indonesia pada umumnya. Skill pemain naturalisasi timnas Indonesia itu harus bisa mengangkat performa tim.