Kriteria Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia: Main di Kasta Tertinggi Liga Eropa

Sabtu, 30 Oktober 2021 - 06:20 WIB
loading...
Kriteria Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia: Main di Kasta Tertinggi Liga Eropa
Kriteria Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia: Main di Kasta Tertinggi Liga Eropa/Sindonews
A A A
Kriteria yang seharusya dicari PSSI untuk calon pemain naturalisasi timnas Indonesia adalah main di liga kasta tertinggi negara Eropa, bukan sekadar follower banyak. Karena tidak bisa dimungkiri Eropa adalah kiblat sepak bola saat ini. Dan pemain keturunan Indonesia ada yang bermain di kasta tertinggi negara di Eropa.

Jika pun tidak ada, maka harus dicari yang mendekati. Misal tidak ada pemain keturunan Indonesia yang bermain di Liga Premier Inggris, maka coba dicari yang bermain di divisi Championship Inggris karena kualitas tim divisi Championship Inggris jelas masih di atas kualitas Liga 1 Indonesia.

Jika tidak ada, PSSI bisa mencari pemain keturunan Indonesia yang bermain di negara “kelas dua” di Eropa, seperti Belanda, Rusia, Belgia, Denmark, dan lain-lain. Dan tentu sudah banyak nama yang sebenarnya berpeluang besar untuk bermain di timnas Indonesia. Kebijakan naturalisasi pemain timnas sudah dijalankan oleh PSSI beberapa tahun belakangan ini.

Baca Juga: Timnas Indonesia U-23 Gagal ke Piala Asia, Shin Tae-Yong Tetap Puji Penampilan Pemain


Hasilnya memang sudah sedikit kelihatan. Warna permainan timnas Indonesia ada sedikit perubahan dibandingkan sebelumnya yang kesulitan jika bermain di level internasional. Kita mungkin masih ingat Cristian Gonzales yang menjadi pemain naturalisasi pertama timnas Indonesia di tahun 2010. Gonzales memberikan warna berbeda di timnas Indonesia. Gonzales memberikan jaminan gol bagi timnas Indonesia dengan ketajamannya.

Kemudian ada Alberto Goncalves dan Stefano Lilipaly yang sangat kelihatan perannya di gelaran Asian Games 2018. Sayangnya, timnas Indonesia harus tersingkir di babak 16 besar lewat adu penalti. Timnas Indonesia Asian Games 2018 bahkan disebut masyarakat Indonesia sebagai timnas terbaik karena permainannya sangat bagus dan menghibur penonton.

Walau sudah memiliki beberapa pemain naturalisasi hebat, trofi masih belum menghampiri timnas senior Indonesia. Maka, diperlukan beberapa kriteria pemain naturalisasi yang bisa membantu timnas Indonesia mendapatkan trofi pertamanya sejak SEA Games 1991. Berikut beberapa kriteria pemain naturalisasi timnas Indonesia yang bisa memberikan trofi bagi Indonesia:

1. Legal Untuk Main di Timnas Indonesia
Syarat pertama adalah pemain tersebut harus legal untuk main di timnas Indonesia. Jangan sampai ketika dipanggil timnas dan bahkan sudah latihan, pemain tersebut tidak bisa bermain di timnas Indonesia karena masalah legalitas.

Kasus Marc Klok semoga menjadi pelajaran mahal bagi PSSI. Naturalisasi Marc Klok memang legal secara aturan hukum di Indonesia. Namun, bagi FIFA, naturalisasi Marc Klok belum bisa membuatnya tampil di timnas Indonesia di ajang FIFA match day karena terbentur aturan naturalisasi FIFA.
Maka, sebelum melakukan pemanggilan pemain, pastikan pemain tersebut bisa bermain untuk timnas Indonesia. Pastikan statusnya di negara tempat dia tinggal sekarang agar tidak terjadi kesalahpahaman di kemudian hari yang merugikan pemain dan timnas Indonesia sendiri.

2. Skill di Atas Rata-Rata
Skill pemain naturalisasi timnas Indonesia harus di atas rata-rata pemain Indonesia pada umumnya. Skill pemain naturalisasi timnas Indonesia itu harus bisa mengangkat performa tim.



Skill pemain tersebut bisa dilihat dari klub dia bermain di level apa. Jangan sampai pemain tersebut hanya bermain di divisi bawah liga-liga di Eropa saja. Karena mungkin levelnya akan sama saja dengan pemain lokal yang bermain di Liga Indonesia.
Jika memang tidak ada yang bermain di klub yang berada di kasta tertinggi liga suatu negara, pastikan skill individunya di atas rata-rata pemain Indonesia. Jangan sampai kasus seperti Toni Cussell dan Jhony van Beukering terulang kembali yang membuat pemanggilan mereka ke timnas Indonesia menjadi sia-sia.

3. Mental Yang Baik
Mental menjadi salah 1 faktor penting sebelum merekrut pemain naturalisasi untuk timnas Indonesia. PSSI harus memastikan pemain tersebut memiliki track record yang baik dari segi mental. Karena jika mentalnya buruk, maka akan merugikan timnas Indonesia.
Mental seorang pemain bisa dilihat dari beberapa hal. Mental pemain sangat terkait dengan attidue dan kedisplinan pemain itu. Misalnya keterlibatannya di dalam kasus kriminal, tingkat kedisiplinan di klubnya, testimoni dari rekan atau pelatih klubnya, dan lain-lain.

4. Bermain di Klub Yang Bagus dan Performanya Bagus
Bermain di klub yang bagus menjadi salah satu indikator bahwa pemain itu memang benar-benar bagus. Apalagi jika dia bisa bermain bagus dan menjadi langganan starting eleven. Sudah pasti kualitas pemain itu tidak perlu diragukan lagi.



Jika ada calon pemain naturalisasi seperti ini, PSSI harusnya bisa langsung bergerak. Beri kemudahan dari sisi birokrasi dan legalitas agar pemain tersebut mau bermain untuk timnas Indonesia. Contoh pemain yang yang bermain di klub yang bagus dan performanya bagus adalah Sandy Walsh dan Kevin Diks.

Sandy bermain di KV Mechelen dan sering menjadi starting line up. Begitu juga Kevin Diks yang bermain di Kobenvanh. Bahkan Kevin Diks sudah merasakan tampil di Europa League yang tentu menjadi jaminan kualitasnya.

Maka, PSSI perlu mempertimbangkan faktor-faktor di atas untuk melakukan naturalisasi pemain. Jangan sampai melihat pemain tersebut dari segi popularitas dan followernya saja. Jika pemain itu rutin masuk starting line up klub yang bermain di liga kasta tertinggi di negara Eropa, sudah sepantasnya dia menjadi prioritas PSSI untuk dinaturalisasi, bukan pemain dengan follower terbanyak.
(aww)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4613 seconds (0.1#10.140)