Hina Marshal Sirkuit Mandalika Katrok dan Ndeso, Ini Profil Dyan Dilato
loading...
A
A
A
MANDALIKA - Dyan Dilato menuai sorotan negatif setelah dipecat dari jabatan Kepala Divisi Operasional MGPA (Mandalika Grand Prix Association). Seperti apa sosoknya di dunia balap internasional?
Sebelumnya diberitakan, Dyan Dilato dipecat setelah bikin komentar miring soal Tim Marshal lokal. Dikutip sejumlah media, Dyan Dilato mengatakan marshall yang bertugas saat ajang Final Race IATC di Sirkuit Mandalika, Minggu (14/11/2021) tidak berkompeten.
“Marshalnya katrok semua, ndeso. Bukannya bertugas sebagai marshal, tapi malah pada nonton balap." kata Dyan Dilato.
Terkait komentarnya, Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M Mansoer, mengonfirmasi pemecatan Dyan Dilato. Abdulbar M Mansoer bahkan meminta maaf karena pernyataan Dylan Dilato dianggap bisa melukai hati masyarakat.
"Saya pribadi dan atas nama perusahaan mohon maaf sebesarnya atas berita tentang perkataan Dyan Dilato yang menyakiti masyarakat NTB terutama Jagacala tim marshal lokal," kata Abdulbar M Mansoer.
Lantas, seperti apa sosok Dyan Dilato? Menurut sejumlah sumber, sebelum menjabat Kepala Divisi Operasional MGPA , Dylan Dilato sudah malang melintang di dunia olahraga balap motor.
Pada 2016, kepada media lokal, Dyan Dilato mengaku bertugas sebagai salah satu juri di kejuaraan dunia MotoGP dan WSB. "Beliau sedang menjadi presiden juri seri X WSB di Lausitzring, Jerman." tulis situs tersebut, September 2016.
Karier Dyan Dilato di dunia balap dimulai jauh sebelum itu. Pada 2009 bergabung dengan Federation Internationale de Motocyclisme (FIM) yang bertugas di unit CTL (Comission Touring and Leisure). Dyan Dilato bertugas menginspeksi.
Pria kelahiran 30 Mei 1964, Dyan Dilato memulai karier organisasi bermotornya di PP IMI pada 2008. Sebelumnya, pria bergelar master of bisnis administrasion dari Universitas Antwerp di Belgia itu, mulai terlibat di dunia otomotif sebagai pembalap di kelas supersport dan superbike.
Sebelumnya diberitakan, Dyan Dilato dipecat setelah bikin komentar miring soal Tim Marshal lokal. Dikutip sejumlah media, Dyan Dilato mengatakan marshall yang bertugas saat ajang Final Race IATC di Sirkuit Mandalika, Minggu (14/11/2021) tidak berkompeten.
Baca Juga
“Marshalnya katrok semua, ndeso. Bukannya bertugas sebagai marshal, tapi malah pada nonton balap." kata Dyan Dilato.
Terkait komentarnya, Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M Mansoer, mengonfirmasi pemecatan Dyan Dilato. Abdulbar M Mansoer bahkan meminta maaf karena pernyataan Dylan Dilato dianggap bisa melukai hati masyarakat.
"Saya pribadi dan atas nama perusahaan mohon maaf sebesarnya atas berita tentang perkataan Dyan Dilato yang menyakiti masyarakat NTB terutama Jagacala tim marshal lokal," kata Abdulbar M Mansoer.
Lantas, seperti apa sosok Dyan Dilato? Menurut sejumlah sumber, sebelum menjabat Kepala Divisi Operasional MGPA , Dylan Dilato sudah malang melintang di dunia olahraga balap motor.
Pada 2016, kepada media lokal, Dyan Dilato mengaku bertugas sebagai salah satu juri di kejuaraan dunia MotoGP dan WSB. "Beliau sedang menjadi presiden juri seri X WSB di Lausitzring, Jerman." tulis situs tersebut, September 2016.
Karier Dyan Dilato di dunia balap dimulai jauh sebelum itu. Pada 2009 bergabung dengan Federation Internationale de Motocyclisme (FIM) yang bertugas di unit CTL (Comission Touring and Leisure). Dyan Dilato bertugas menginspeksi.
Pria kelahiran 30 Mei 1964, Dyan Dilato memulai karier organisasi bermotornya di PP IMI pada 2008. Sebelumnya, pria bergelar master of bisnis administrasion dari Universitas Antwerp di Belgia itu, mulai terlibat di dunia otomotif sebagai pembalap di kelas supersport dan superbike.
(sto)