Kisah Sean Strickland Petarung UFC Didoktrin Neo Nazi Kakeknya

Minggu, 28 November 2021 - 05:46 WIB
loading...
Kisah Sean Strickland Petarung UFC Didoktrin Neo Nazi Kakeknya
Kisah Sean Strickland Petarung UFC Didoktrin Neo Nazi Kakeknya/The Sun
A A A
Petarung UFC Sean Strickland menghebohkan jagat UFC dengan pengakuan masa lalu Neo Nazi yang aneh, supremasi kulit putih dan dikeluarkan dari sekolah karena kejahatan rasial. Penantang Kelas Menengah UFC berusia 30 tahun itu menjadi berita utama selama beberapa bulan terakhir dengan sejumlah posting media sosial yang mengganggu.



Penggemar MMA mulai mempertanyakan kondisi mental orang Amerika tersebut pada bulan Agustus setelah dia mengungkapkan bahwa dia ingin 'membunuh seseorang dalam perkelahian'. Strickland diperiksa tentang komentarnya baru-baru ini selama penampilannya di The MMA Hour, di mana ia berbagi rincian yang mengganggu tentang diindoktrinasi dengan ideologi Neo Nazi sejak usia muda.

''Saya benar-benar marah. Saya sangat marah sehingga saya benar-benar mengalami Neo Nazi yang aneh, fase supremasi kulit putih ketika saya masih muda dan saya dikeluarkan dari sekolah karena kejahatan rasial, seperti semua omong kosong gila ini,''akunya.

"Saya marah dan saya memiliki banyak pengaruh buruk dalam hidup saya sehingga rasanya sangat menyenangkan untuk membenci sesuatu. Saya akan berjalan di jalan seperti pisau atau batu berharap untuk membunuh seseorang.''

"Dan ketika saya mulai berlatih, saya seperti laki-laki, Anda benar-benar marah."

Orang California itu terkena filosofi Neo Nazi oleh kakeknya, yang dia akui memenuhi kepalanya dengan 'kotoran gila'. ''Kakek saya seperti berengsek besar ini. Ketika Anda masih kecil, Anda tidak melihat itu, Anda memuja pahlawan. Dia agak hanya mengisi kepalamu dengan omong kosong gila.''

"Kamu di kelas tujuh mengoceh tentang Nazi, kamu bahkan tidak tahu apa artinya itu. Tapi Anda mendengarnya dari seseorang yang Anda hormati dan identitas itu menguasai saya. Menggambar swastika berjalan ke sekolah, seperti aku tidak tahu apa-apaan itu."

Strickland, yang malu akan masa lalunya, semakin membenci mendiang kakeknya karena mencuci otaknya dengan ideologi kebencian. "Kemudian kakek saya meninggal dan saya agak membencinya untuk itu. Ketika Anda rasis, Anda tidak maju dalam hidup.''

"Kamu brengsek, bung. Tidak ada hak istimewa untuk menjadi rasis, jadi aku membencinya selama sebagian besar hidupku."
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.3247 seconds (0.1#10.140)