Tatap MotoGP 2022, Enea Bastianini Andalkan Dua Amunisi
loading...
A
A
A
JEREZ - Pembalap Gresini Ducati, Enea Bastianini menyatakan akan menghadapi MotoGP 2022 dengan dua amunisi. Dia mengklaim debutnya pada musim lalu akan membantunya mencapai target.
Bastianini menjadi salah satu pembalap yang merambah MotoGP pada 2021. Pembalap berusia 23 tahun itu mengaku kesulitan saat menjalani musim perdananya.
Rider asal Italia itu mengaku masih belum bisa sepenuhnya memaksimalkan kecepatan motor. Ini yang menyebabkan Bastianini gagal finis di urutan 10 besar diawal-awal balapan.
Tetapi Bastianini bisa beradaptasi dengan motor Ducati Desmosedici GP19. Dia mengaku puas dengan performanya musim lalu lantaran bisa bangkit dari keterpurkan dan akhirnya finish di posisi 11 klasemen akhir
“Tahun ini, debut MotoGP sangat positif dan saya bersenang-senang pada setiap laga. Saya harus mengakui pendekatan awal dengan motor bertenaga sangat besar tidak mudah, seperti mulai dari nol meski saya datang dari kejuaraan level menengah,” katanya.
“Saya yakin bisa puas untuk semua yang saya lakukan terutama karena menang dua podium dengan kebangkitan indah,” lanjut Bastianini dilansir dari Tuttomotoriweb.
Bastianini menambahkan telah menyusun strategi untuk musim depan. Dia bakal berusaha mengatasi kelemahannya ketika sesi kualifikasi. Pengalaman serta motor lebih maju juga akan dijadikan amunisi untuk meraih hasil lebih baik.
"Tentu saja satu aspek yang harus saya perbaiki secara signifikan adalah kualifikasi, karena tahun ini saya saya selalu mulai jauh di belakang dan saya harus membuat comeback yang tidak pernah mudah," tuturnya.
"Dengan lebih banyak pengalaman dan motor yang lebih maju, akan lebih mudah untuk tetap terdepan dalam balapan pada musim depan," pungkasnya.
Bastianini menjadi salah satu pembalap yang merambah MotoGP pada 2021. Pembalap berusia 23 tahun itu mengaku kesulitan saat menjalani musim perdananya.
Rider asal Italia itu mengaku masih belum bisa sepenuhnya memaksimalkan kecepatan motor. Ini yang menyebabkan Bastianini gagal finis di urutan 10 besar diawal-awal balapan.
Tetapi Bastianini bisa beradaptasi dengan motor Ducati Desmosedici GP19. Dia mengaku puas dengan performanya musim lalu lantaran bisa bangkit dari keterpurkan dan akhirnya finish di posisi 11 klasemen akhir
“Tahun ini, debut MotoGP sangat positif dan saya bersenang-senang pada setiap laga. Saya harus mengakui pendekatan awal dengan motor bertenaga sangat besar tidak mudah, seperti mulai dari nol meski saya datang dari kejuaraan level menengah,” katanya.
“Saya yakin bisa puas untuk semua yang saya lakukan terutama karena menang dua podium dengan kebangkitan indah,” lanjut Bastianini dilansir dari Tuttomotoriweb.
Bastianini menambahkan telah menyusun strategi untuk musim depan. Dia bakal berusaha mengatasi kelemahannya ketika sesi kualifikasi. Pengalaman serta motor lebih maju juga akan dijadikan amunisi untuk meraih hasil lebih baik.
"Tentu saja satu aspek yang harus saya perbaiki secara signifikan adalah kualifikasi, karena tahun ini saya saya selalu mulai jauh di belakang dan saya harus membuat comeback yang tidak pernah mudah," tuturnya.
"Dengan lebih banyak pengalaman dan motor yang lebih maju, akan lebih mudah untuk tetap terdepan dalam balapan pada musim depan," pungkasnya.
(mirz)