Sikap Positif Pemain Inggris Terhadap Rasisme Mendapat Apresiasi

Kamis, 11 Juni 2020 - 08:31 WIB
loading...
Sikap Positif Pemain...
Aksi para punggawa tim nasional Inggris yang vokal menanggapi kasus rasisme dan berperan aktif dalam menggalang dana di tengah pandemi Covid-19 mendapatkan apresiasi. Foto/Premier League
A A A
LONDON - Aksi para punggawa tim nasional Inggris yang vokal menanggapi kasus rasisme dan berperan aktif dalam menggalang dana di tengah pandemi Covid-19 mendapatkan apresiasi dari pelatih Gareth Southgate. Dia menyebut para pemainnya telah memberikan teladan luar biasa.

Beberapa pemain The Three Lions, seperti Raheem Sterling dan Tyrone Mings menyuarakan aspirasinya terhadap tewasnya George Floyd oleh polisi Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu. Keduanya berperan aktif dalam gerakan Black Lives Matters sebagai dukungan terhadap rasisme yang terjadi di dunia.

Sementara itu, Jordan Henderson memimpin inisiatif pemain dalam mengumpulkan uang untuk petugas medis (NHS). Marcus Rashford telah bekerja dengan sebuah badan amal yang membantu memberi makan anak-anak. Aksi solidaritas beberapa punggawa Inggris tersebut membuat Southgate terkesan.

Dia menilai perubahan akan terjadi dengan gerakan-gerakan positif yang dilakukan oleh orang-orang memiliki kepedulian besar. “Kami memiliki sekelompok pemain yang memahami bahwa mereka memiliki kesempatan membuat perbedaan, bahwa suara mereka didengar," kata Southgate dilansir BBC. (Baca: Centilnya Garbine Muruguza Saat Main Tiktok)

Southgate mengungkapkan telah ada langkah maju dalam perang global melawan rasisme, tetapi langkah besar lainnya masih diperlukan. Menurut dia, komunitas BAME (Black, Asian, Minority Ethnic) dan semua orang berhak memiliki hak sama untuk berkarya di berbagai bidang tanpa melihat warna kulit dan sebagainya, termasuk sepak bola.

Pelatih yang membawa Inggris ke semifinal Piala Dunia 2018 itu merasa senang, karena FA telah mencoba melakukan contoh yang baik dengan memberikan kesempatan menangani tim nasional seperti Justin Cochrane di tim Inggris U-16. (Baca: Penanganan Rasisme di Liga Inggris Buruk)

“Saya pikir ini benar-benar melintasi semua profesi. Kami seharusnya berbicara tentang peluang bagi semua orang menjadi pelatih dan manajer, tetapi ada juga administrasi dan banyak bidang lain di mana kita mempekerjakan orang di departemen analisis dan departemen medis. Kita harus memiliki perwakilan di semua bidang itu," kata Southgate.

Di Inggris kesempatan mantan para pemain kulit hitam menjadi pelatih terbilang kecil. Sebagai contoh, Steven Gerard dan Frank Lampar bisa melatih di level elite, sedangkan Sol Campbell dan Ashley Cole harus berjuang bersama klub kasta lebih rendah. Desakan membuka selebar-lebarnya kesempatan juga diutarakan Sterling dan Jermain Defoe. (Baca juga: Sterling: Rasisme Sama juga Pandemi Covid-19 yang Harus Dihentikan)

Southgate menyadari keresahan itu. Mantan pelatih Middlesbrough itu menegaskan, semua orang berhak mendapatkan pekerjaan terbaik sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. "Kami harus menghindari perasaan bahwa Anda tidak bisa mencapai sesuatu karena itu menghentikan beberapa orang untuk mendapatkannya. Kami harus memastikan peluang ada di sana ketika orang-orang berkualitas dan mampu,” ujar Southgate.

Selain memuji hal positif yang dilakukan para pemainnya, Southgate mengatakan, dia dan stafnya selalu berkomunikasi dengan skuadnya selama lockdown dengan menggunakan video call yang dinilainya sangat membantu agar hubungan baik seluruh anggota tim tetap terjaga.

Tidak lupa, pelatih 49 tahun tersebut mengamati pemain-pemain yang melanggar aturan pembatasan sosial, seperti gelandang Aston Villa Jack Grealish, bek Manchester City Kyle Walker, pemain depan Borussia Dortmund Jadon Sancho, dan gelandang Chelsea Mason Mount. (Baca juga: Pengamat Beberkan Perbedaan Kasus Rasilais Floyd di Amerika dan Papua)

Meski memberikan teguran tegas kepada pemainnya, Southgate berharap para pemainnya bisa belajar dari pengalaman dan menjadi lebih baik lagi sehingga tercipta lingkungan kondusif di ruang ganti tim Inggris. "Saya tidak pernah menilai seorang pemain atau orang dalam satu interaksi atau satu kesalahan penilaian, kita semua manusia dan kita semua kadang-kadang berbuat salah,” ujar Southgate. (Alimansyah)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1535 seconds (0.1#10.140)