Olimpiade 2020 Bakal Dirampingkan
loading...
Olimpiade 2020 dipastikan akan dirampingkan terkait adanya pandemi virus corona. Foto : CGTN
A
A
A
TOKYO - Olimpiade 2020 dipastikan akan merampingkan semua kegiatan. Keputusan tersebut diambil setelah CEO Olimpiade 2020 dan Presiden IOC Thomas Bach melakukan pertemuan secara virtual.
Kepada media seperti dikutip CGTN, Kamis (11/6/2020), CEO Olimpiade 2020 Toshiro Muto mengatakan bahwa IOC dan penyelenggara lokal telah mengidentifikasi 200 item yang akan disederhanakan. Ketika ditanya apakah dari item tersebut ada yang pertandingan yang dibatalkan, Presiden Olimpiade 2020 Yoshiro Mori mengatakan bahwa penyelenggara lokal dan IOC tidak pernah membahas pembatalan. (Baca juga : Format Olimpiade Tokyo 2020 Dibuat Lebih Sederhana, Bakal Seperti Apa? )
Tujuan untuk merampingkan kegiatan ini untuk memerangi tantangan terbesar yang diarahkan pada panitia penyelenggara, masalah keamanan di tengah pandemi virus corona dan mengurangi biaya. (Baca juga : Dewan Eksekutif IOC Segera Bahas Nasib Olimpiade Tokyo 2020 )
Menurut Muto, ada tiga prinsip utama untuk Olimpiade yang ditunda, yakni menyediakan lingkungan yang aman dan terjamin, meminimalkan biaya untuk mendapatkan pemahaman penduduk Tokyo dan masyarakat luas. Selain itu menyederhanakan permainan demi keamanan.
Pengurangan itu kemungkinan terjadi di sisi jumlah penonton, jumlah pejabat IOC dan perwakilan dari badan-badan olahraga nasional di pertandingan, upacara pembukaan dan penutupan. Selain itu penyederhanaan juga dilakukan saat estafet obor olimpiade yang dijadwalkan jatuh antara Maret hingga Juli tahun depan.
Dengan adanya pengurangan penonton dipastikan Jepang akan mengalami kerugian. Namun pada Mei lalu, IOC memutuskan untuk membelanjakan hingga 800 Juta Dolar AS untuk biaya tambahan yang timbul dari penundaan satu tahun. Sedangkan Jepang sendiri sudah menggelontorkan dana di atas 12,6 Miliar Dolar AS.
Presiden IOC Thomas Bach menjelaskan bahwa jumlah 650 Juta Dolar AS akan tersedia untuk bagian IOC dalam mengatur Olimpiade yang ditunda. Sisa 150 Juta Dolar AS akan dibagi menjadi pinjaman untuk federasi olahraga internasional dan komite Olimpiade nasional.
Kepada media seperti dikutip CGTN, Kamis (11/6/2020), CEO Olimpiade 2020 Toshiro Muto mengatakan bahwa IOC dan penyelenggara lokal telah mengidentifikasi 200 item yang akan disederhanakan. Ketika ditanya apakah dari item tersebut ada yang pertandingan yang dibatalkan, Presiden Olimpiade 2020 Yoshiro Mori mengatakan bahwa penyelenggara lokal dan IOC tidak pernah membahas pembatalan. (Baca juga : Format Olimpiade Tokyo 2020 Dibuat Lebih Sederhana, Bakal Seperti Apa? )
Tujuan untuk merampingkan kegiatan ini untuk memerangi tantangan terbesar yang diarahkan pada panitia penyelenggara, masalah keamanan di tengah pandemi virus corona dan mengurangi biaya. (Baca juga : Dewan Eksekutif IOC Segera Bahas Nasib Olimpiade Tokyo 2020 )
Menurut Muto, ada tiga prinsip utama untuk Olimpiade yang ditunda, yakni menyediakan lingkungan yang aman dan terjamin, meminimalkan biaya untuk mendapatkan pemahaman penduduk Tokyo dan masyarakat luas. Selain itu menyederhanakan permainan demi keamanan.
Pengurangan itu kemungkinan terjadi di sisi jumlah penonton, jumlah pejabat IOC dan perwakilan dari badan-badan olahraga nasional di pertandingan, upacara pembukaan dan penutupan. Selain itu penyederhanaan juga dilakukan saat estafet obor olimpiade yang dijadwalkan jatuh antara Maret hingga Juli tahun depan.
Dengan adanya pengurangan penonton dipastikan Jepang akan mengalami kerugian. Namun pada Mei lalu, IOC memutuskan untuk membelanjakan hingga 800 Juta Dolar AS untuk biaya tambahan yang timbul dari penundaan satu tahun. Sedangkan Jepang sendiri sudah menggelontorkan dana di atas 12,6 Miliar Dolar AS.
Presiden IOC Thomas Bach menjelaskan bahwa jumlah 650 Juta Dolar AS akan tersedia untuk bagian IOC dalam mengatur Olimpiade yang ditunda. Sisa 150 Juta Dolar AS akan dibagi menjadi pinjaman untuk federasi olahraga internasional dan komite Olimpiade nasional.
(bbk)
Explore More