Berharap JC duduk bersama bahas penyatuan liga

Kamis, 16 Agustus 2012 - 03:40 WIB
Berharap JC duduk bersama bahas penyatuan liga
Berharap JC duduk bersama bahas penyatuan liga
A A A
Sindonews.com - Ketua tim Joint Committee (JC) Todung Mulya Lubis, tetap meminta seluruh anggota JC bisa duduk bersama membahas penyatuan liga. Hal itu akan tetap diusahakan, walau kompetisi Indonesia Super League (ISL) akan digelar November mendatang.
Mandeknya kerja tim JC, memang membuat PT Liga Indonesia (PT Liga) sebagai operator ISL memberikan ketetapan jika ISL akan tetap digulirkan mulai November mendatang. Dan keputusan tersebut secara otomatis, menggugurkan rencana digelarnya kompetisi di bawah komando tim JC.

Menyangkut hal tersebut, Todung tetap berharap masih akan ada pertemuan lanjutan antara kedua perwakilan PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin dan La Nyalla M Mattalitti sebagai dua wakil anggota JC. Karena menurut Todung, rencana PT Liga menggulirkan ISL, seharusnya atas kesepakatan dari JC.

"Saya tetap meminta kedua belah pihak untuk duduk bersama dalam membahas kelanjutan pembentukan liga. Kalau memang kita harus melalui proses ini, tentu akan ada keputusan bersama, bukan keputusan sepihak," ungkap Todung.

"Jika memang ISL atau IPL mau jalan sendiri-sendiri menjalankan kompetisi, ya seharusnya bisa melalui persetujuan bersama tim Joint Committee. Jangan hanya memutuskan sesuatunya secara sepihak seperti itu," sambungnya.

Todung sendiri mengakui, telah menjalin pertemuan pra meeting dengan perwakilan PSSI pimpinan La Nyalla, Minggu (12/8). Pertemuan tersebut menurut pria yang juga bertindak sebagai pengacara ini dilakukan, hanya sebatas penyamaan persepsi saja soal seperti apa cara penyatuan liga.

"Memang ada pertemuan pada hari Minggu. Itu pra meeting antara saya dengan Joko Driyono, dan Widjajanto. Kita hanya ingin menyatukan persepsi, soal bagaimana caranya menjalankan proses menyatukan liga dengan baik dan menguntungkan kedua belah pihak," terang Todung.

Sementara itu, di pihak PSSI pimpinan La Nyalla, menilai jika perwakilan JC dari kubu PSSI Djohar yang seperti enggan untuk duduk bersama. Dimain-mainkannya jadwal pertemuan tim JC, dinilai sebagai salah satu cara untuk membuat pertemuan antara kedua kubu seperti tidak ingin terlaksana dengan baik.

Memang, setelah pertemuan perdana JC di Hotel Le Meridien, Jakarta, (12/7), pertemuan antara kedua kubu seakan sulit kembali terlaksana. Awalnya akan kembali digelar pada 24 Juli, akan tetapi pertemuan tersebut dibatalkan dan akan kembali digelar pada tanggal 30 Juli.

Perpindahan dari tanggal 24 ke 30 Juli, ternyata juga tidak jadi dilaksanakan. Dan pertemuan dikabarkan akan pasti digelar pada tanggal 2 Agustus. Namun, semuan perpindahan jadwal tersebut, pada akhirnya tidak ada satupun yang terlaksana dengan baik sampai pada saat ini. Dan permainan jadwal tersebut, yang kabarnya membuat perwakilan JC dari kubu La Nyalla berang.

Tanpa menunggu waktu dan adanya desakan dari berbagai klub-klub ISL yang ingin mendapatkan jadwal kepastian kompetisi digulirkan, pada akhirnya PT Liga memutuskan agar kompetisi musim mendatang digelar pada bulan November. Hal ini pun dilakukan, demi menyelamatkan klub agar tidak terombang ambing dengan kabar ketidakjelasan kompetisi.

"Kami ingin klub-klub yang tergabung di ISL tenang. Kami melihat ada yang tidak benar dengan JC. Lihat saja mereka seperti ingin mempermainkan jadwal pertemuan, yang mungkin rencananya agar pertemuan JC tidak berjalan mulus," terang salah satu anggota JC perwakilan PSSI pimpinan La Nyalla, Togar Manahan Nero.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9073 seconds (0.1#10.140)