3 Kemungkinan Mengapa Shin Tae-yong Kerap Mainkan Dedik Setiawan dalam Skuad Indonesia
loading...
A
A
A
GIANYAR - Performa Dedik Setiawan belakangan ini jadi sorotan karena gagal tampil bagus, khususnya di laga internasional. Terbaru, pemain Arema FC itu membuang peluang kala Indonesia vs Timor Leste, Kamis (27/1/2022).
Dedik terus mendapat kepercayaan dari Shin Tae-yong untuk membela Indonesia. Pemain berusia 27 tahun itu bahkan sering dipasang sebagai starter. Padahal, statistiknya di level klub tidak terlalu bagus.
Dedik sejauh ini hanya bisa mencetak satu gol dari 13 laga bersama Arema di Liga 1. Itu catatan yang kurang memuaskan bagi ukuran penyerang tengah.
Tak hanya itu, jumlah tembakannya juga merupakan yang terendah dibanding penyerang-penyerang Arema lainnya. Padahal, pemain berusia 27 tahun itu kerap dijadikan target man oleh pelatih Eduardo Almeida.
Dedik total baru melesakan 18 tembakan selama membela Arema di Liga 1 musim ini. Jumlah tersebut kalah dari Carlos Fortes dan Muhammad Rafli.
Dari sudut pandang masyarakat awam, keputusan Shin yang terus memainkan Dedik tentu mengernyitkan dahi. Namun, pelatih yang sudah merasakan Piala Dunia 2018 bersama Korea Selatan tentu punya alasan tertentu perihal keputusannya ini.
Berikut ini tiga kemungkinan mengapa mengapa Shin terus menjadikan Dedik bagaikan tak tersentuh di lini depan skuad Garuda.
1. Sempat Jadi Penyerang Subur di Liga 1
Dedik sempat menjadi penyerang subur bersama Arema. Dia mencetak 10 gol dari 26 laga Liga 1 musim 2018, dan mencatat 11 gol dari 18 laga Liga 1 musim 2019.
Dedik terus mendapat kepercayaan dari Shin Tae-yong untuk membela Indonesia. Pemain berusia 27 tahun itu bahkan sering dipasang sebagai starter. Padahal, statistiknya di level klub tidak terlalu bagus.
Dedik sejauh ini hanya bisa mencetak satu gol dari 13 laga bersama Arema di Liga 1. Itu catatan yang kurang memuaskan bagi ukuran penyerang tengah.
Tak hanya itu, jumlah tembakannya juga merupakan yang terendah dibanding penyerang-penyerang Arema lainnya. Padahal, pemain berusia 27 tahun itu kerap dijadikan target man oleh pelatih Eduardo Almeida.
Dedik total baru melesakan 18 tembakan selama membela Arema di Liga 1 musim ini. Jumlah tersebut kalah dari Carlos Fortes dan Muhammad Rafli.
Dari sudut pandang masyarakat awam, keputusan Shin yang terus memainkan Dedik tentu mengernyitkan dahi. Namun, pelatih yang sudah merasakan Piala Dunia 2018 bersama Korea Selatan tentu punya alasan tertentu perihal keputusannya ini.
Berikut ini tiga kemungkinan mengapa mengapa Shin terus menjadikan Dedik bagaikan tak tersentuh di lini depan skuad Garuda.
1. Sempat Jadi Penyerang Subur di Liga 1
Dedik sempat menjadi penyerang subur bersama Arema. Dia mencetak 10 gol dari 26 laga Liga 1 musim 2018, dan mencatat 11 gol dari 18 laga Liga 1 musim 2019.