Demi Piala AFF U-23, Kamboja Siapkan Stadion Baru Seharga Rp2,4 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) resmi menunjuk Kamboja sebagai tuan rumah turnamen Piala AFF U-23 yang akan digelar 14-26 Februari 2022. Pasalnya Kamboja sudah berpengalaman menggelar Piala AFF U-23 2019.
Menariknya Kamboja rencananya akan mengelar Piala AFF U-23 di dua stadion mewah, yakni Morodok Techno Stadium dan Prince Stadium yang berada di kawasan kota Phnom Penh.
Presiden Federasi Sepak Bola Kamboja, Sao Sokha, di berbagai media menyambut antusias penunjukkan negaranya sebagai tuan rumah Piala AFF U-23 2022. Dia bertekad untuk menyukseskan kompetisi kategori usia tersebut mengingat sudah memiliki modal pengalaman menjadi tuan rumah pada 2019 lalu.
"Kami senang menjadi tuan rumah Piala AFF U-23 2022 dan berterima kasih kepada AFF atas kepercayaan yang diberikan kepada kami untuk menyelenggarakan acara inin dengan sukses. Kami akan melakukan yang terbaik untuk memastikan kejuaraan berlangsung aman untuk semua orang yang terlibat," kata Sao Sokha beberapa waktu lalu.
Salah satu stadion yang akan dijadikan event bergnegsi dua tahunan itu merupakan stadion baru, yakni Morodok Techo National Stadium. Stadion ini sebenarnya akan digunakan untuk venue SEA Games 2023. Tapi, dengan arena yang sudah selesai dikerjakan dan diresmikan, Morodok Techo National Stadium bisa digunakan saat Piala AFF U-23.
Stadion ini bernilai USD168 juta (Rp2,4 triliun) yang didapat dari Pemerintah China sebagai bagian dari hubungan baik Kamboja-China.
Pada September 2021 lalu, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, secara resmi menyerahkan stadion ini kepada Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen. Pada upacara serah terima itu, Wang menyebut China mendanai proyek tersebut karena berteman baik dengan Kamboja.
Stadion ini dirancang seperti perahu yang kedua ujungnya menyerupai haluan dan buritan kapal setinggi 98,7 meter. Desain tersebut dimaksudkan untuk menandakan hubungan China dan Kamboja. Dimana, berdasarkan catatan sejarah ratusan tahun lalu, orang China biasa berlayar dengan kapal ke Kamboja.
Bentuk haluan juga melambangkan "Sampeah" yang merupakan salam tradisional rakyat Kamboja untuk menunjukkan rasa hormat. Dalam salam itu, seseorang menempelkan telapak tangan di depan dada dan membungkuk.
Menariknya Kamboja rencananya akan mengelar Piala AFF U-23 di dua stadion mewah, yakni Morodok Techno Stadium dan Prince Stadium yang berada di kawasan kota Phnom Penh.
Presiden Federasi Sepak Bola Kamboja, Sao Sokha, di berbagai media menyambut antusias penunjukkan negaranya sebagai tuan rumah Piala AFF U-23 2022. Dia bertekad untuk menyukseskan kompetisi kategori usia tersebut mengingat sudah memiliki modal pengalaman menjadi tuan rumah pada 2019 lalu.
"Kami senang menjadi tuan rumah Piala AFF U-23 2022 dan berterima kasih kepada AFF atas kepercayaan yang diberikan kepada kami untuk menyelenggarakan acara inin dengan sukses. Kami akan melakukan yang terbaik untuk memastikan kejuaraan berlangsung aman untuk semua orang yang terlibat," kata Sao Sokha beberapa waktu lalu.
Salah satu stadion yang akan dijadikan event bergnegsi dua tahunan itu merupakan stadion baru, yakni Morodok Techo National Stadium. Stadion ini sebenarnya akan digunakan untuk venue SEA Games 2023. Tapi, dengan arena yang sudah selesai dikerjakan dan diresmikan, Morodok Techo National Stadium bisa digunakan saat Piala AFF U-23.
Stadion ini bernilai USD168 juta (Rp2,4 triliun) yang didapat dari Pemerintah China sebagai bagian dari hubungan baik Kamboja-China.
Pada September 2021 lalu, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, secara resmi menyerahkan stadion ini kepada Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen. Pada upacara serah terima itu, Wang menyebut China mendanai proyek tersebut karena berteman baik dengan Kamboja.
Stadion ini dirancang seperti perahu yang kedua ujungnya menyerupai haluan dan buritan kapal setinggi 98,7 meter. Desain tersebut dimaksudkan untuk menandakan hubungan China dan Kamboja. Dimana, berdasarkan catatan sejarah ratusan tahun lalu, orang China biasa berlayar dengan kapal ke Kamboja.
Bentuk haluan juga melambangkan "Sampeah" yang merupakan salam tradisional rakyat Kamboja untuk menunjukkan rasa hormat. Dalam salam itu, seseorang menempelkan telapak tangan di depan dada dan membungkuk.