FA kembangkan sepak bola wanita Inggris

Sindonews.com - Demi mengembangkan sepakbola wanita, Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) melakukan investasi dengan jangka lima tahun ke depan dalam permainan sepakbola wanita. FA menilai bahwa sepakbola wanita di Inggris memliki prospek yang bagus. Sejalan dengan itu, pelatih tim nasional wanita Inggris, Hope Powell, pun menyatakan ambisinya untuk menggeser Jerman sebagai negara yang terkemuka akan hal tersebut.

Dengan program 'Game Changer' mereka bermaksud untuk membangun kemajuan olahraga wanita di Inggris. Untuk diketahui, timnas wanita Inggris sendiri pernah meraih sukses dengan menjadi runners-up Euro Wanita 2009, kalah dari Jerman di laga puncak. Selain itu, Inggris juga sudah memiliki liga semi-profesional wanita yang sudah berjalan dua tahun yakni FA WSL.

Untuk liga tersebut, FA telah memiliki skema program komersial terpisah untuk sepakbola wanita. Dengan tujuan itu, FA bermaksud untuk mengamankan cakupan tayangan yang lebih luas dan terpisah dengan sepakbola pria. Dengan memperluas WSL, maka FA akan turut menyertakan divisi dua kompetisi tersebut. Dan hal itu diharapkan bisa menumbuhkan tingkat partisipasi peserta.

"Kami ingin sepakbola wanita menjadi tim olahraga terbesar kedua setelah sepakbola pria pada 2018 berdasarkan penelitian independent Sport England, dengan 253.600 wanita bermain sepakbola tiap bulannya (saat ini di peringkat keempat di belakang sepakbola pria, kriket, dan rugby)," tulis FA dalam dokumen programnya, dikutip uefa.com, Minggu (28/10).

Ketua FA, David Bernstein, pun memaparkan bahwa sepakbola wanita merupakan wilayah yang paling potensial untuk berkembang dalam game favorit bangsa Inggris. "Kami bertekad untuk memimpin pembangunan dalam tiap tingkatnya dan telah membuat rencana yang kuat, yang untuk melaksanakannya menggunakan semua sumber daya dan pengetahuan."

Sebuah tim kerja elit akan dibentuk dan kepala pengembangan elit ditunjuk. Mengenai hal tersebut, pelatih timnas wanita Inggris, Powell mengungkapkan bahwa tim elit itu akan memastikan bakat terbaik yang dimiliki hingga di level yang paling atas. "Ini tentang penawaran komersial untuk sepakbola wanita, ini tentang partisipasi, ini tentang perkembangan permainan. Ini tentang semua hal yang perlu kami pastikan bahwa tingkat permainan sepakbola wanita telah mencapai tingkat yang kami inginkan," jelas Powell.

"Bagi saya, saya tidak melihat mengapa kami tidak bisa menjadi bangsa terkemuka di sepakbola wanita. Kami melihat Jerman dan apa yang mereka lakukan. Bagi kami ini adalah titik awal dan saya berharap kami bisa menjadi bangsa yang terkemuka dalam sepakbola wanita," lanjutnya menjelaskan.

Sementara itu, London akan menggelar final Liga Champions UEFA untuk kali kedua pada Mei tiga tahun mendatang, dan pada 2014 Inggris menjadi tuan rumah pertama kejuaraan Euro Wanita U-17, yang terdiri dari delapan tim.