Pemerintah gagal cegah konflik horizontal

Rabu, 31 Oktober 2012 - 05:43 WIB
Pemerintah gagal cegah konflik horizontal
Pemerintah gagal cegah konflik horizontal
A A A
Sindonews.com - Pemerintah kembali gagal mencegah terjadinya benturan antar masyarakat. Bentrok antar warga di Kecamatan Kalianda dengan warga Desa Balinuraga, Kecamatan Waypanji, Kabupaten Lampung Selatan, merupakan satu dari banyak contoh yang ada.

Pengamat sosial Thamrin Amal Tomagola menuturkan, pada saat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla (JK) memang sukses padamkan api kekerasan dalam kerangka perdamaian di daerah konflik Poso dan Ambon, melalui pertemuan Malino I dan Malino II.

"Sebenarnya ada beberapa tahap terjadinya konflik. Kalau konflik itu sudah meledak, harus ada upaya penyelesaian," ujar Amal saat berbincang dengan Sindonews, di Jakarta, Selasa (31/11/2012).

Seperti diketahui, bentrokan antar warga bermula pada Sabtu 27 Oktober 2012, sekira pukul 23.00 WIB. Saat itu, dua gadis Lampung asal Desa Agom yang sedang mengendarai sepeda motor mendapatkan gangguan dari pemuda asal Desa Balinuraga, sehingga terjatuh dan mengalami luka-luka.

Insiden itu diduga memicu kemarahan warga Desa Agom, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan. Sehingga, ratusan warga Agom sontak mendatangi Desa Balinuraga yang mayoritas warganya beretnis Bali dengan menenteng senjata tajam, parang, pedang, golok, celurit, bahkan senjata senapan angin.

Bentrokan antarsuku pun tidak terhindarkan. Bentrok antarsuku di Lampung Selatan bukanlah peristiwa pertama kali. Sebelumnya, pada Agustus 2012, bentrokan serupa terjadi Desa Banyuwangi dan Desa Purwosari, di Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4648 seconds (0.1#10.140)