Inovasi UniPin Menduniakan Esports Karya Anak Bangsa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dunia eSports terus berkembang dan bahkan menjadi salah satu cabang olahraga di banyak negara. Hal ini terjadi karena ada banyak pihak yang ikut turun serta meningkatkan eSports , khususnya di tanah air. Satu diantaranya adalah layanan digital asal Indonesia, UniPin.
Dalam beberapa tahun terakhir, UniPin terus menduniakan olahraga elektronik atau eSports ke mancanegara. Berbagai inovasi pun terus dilakukan seperti menyelenggarakan salah satu turnamen tahunan eSports terbesar di Asia Tenggara yaitu UniPin Southeast Asia Cyber Arena (SEACA) selama dua tahun berturut-turut.
Founder dan CEO UniPin yang saat ini juga menjabat Ketua Bidang Humas Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI), Ashadi Ang mengatakan SEACA selalu dihadiri lebih dari 20.000 pengunjung setiap tahunnya dan diikuti oleh ratusan pemain dari berbagai negara di Asia Tenggara yang berpartisipasi untuk memenangkan sederetan game eSports.
Games tersebut seperti PUBG online, Free Fire, Tekken 7, DOTA 2, dan Chess Rush. Turnamen ini juga mendapatkan banyak dukungan dari komunitas eSports, pemerintah, media, maupun akademisi.
“Di 2021 kami terus berjuang melakukan yang terbaik dan berhasil beradaptasi di situasi pandemi. Terjadi peningkatan jumlah transaksi dan pengguna, serta tak surutnya antusiasme masyarakat dalam acara-acara yang kami selenggarakan. Semua tentunya tak lepas dari banyaknya dukungan yang kami terima, baik dari para pengguna setia maupun rekan dan partner kami,” kata Ashadi.
Tahun ini, pihaknya berharap dapat menjangkau lebih banyak orang di seluruh dunia dan meraih lebih banyak penghargaan untuk dapat menjadi kebanggaan bagi negara Indonesia. Melanjutkan keberhasilan di 2021 dan tahun-tahun sebelumnya, di 2022 UniPin berencana untuk melakukan ekspansi ke lebih banyak lagi negara serta melayani lebih banyak pengguna.
Ashadi Ang memiliki visi agar UniPin dapat bertumbuh pesat dan menjadi karya anak bangsa yang dapat diandalkan oleh industri gaming di seluruh dunia. Dia pun ingin terus berkomitmen memberikan layanan top-up mudah, cepat, dan aman bagi para pengguna di seluruh dunia. Setelah berkiprah selama lebih dari 11 tahun di Indonesia, UniPin kini menjadi salah satu karya anak bangsa yang berhasil merambah ke pasar global.
Ide UniPin pertama kali tercetus di 2009 sebagai buah pemikiran Ashadi Ang dalam mencari solusi bagaimana menyatukan pembayaran dari beragam game online. Setelah melalui proses riset dan pengembangan dalam hal bisnis dan teknologi, UniPin kemudian secara resmi diluncurkan pada tahun 2011.
Di 2014, pengguna aktif bulanannya meningkat pesat mencapai lebih dari 2 juta pengguna dan di 2017, tercatat lebih dari 200.000 transaksi terjadi setiap harinya di situs UniPin. Terobosan pun terus berlanjut dengan menyelenggarakan SEACA.
Tahun-tahun berikutnya melakukan ekspansi bisnis ke berbagai negara secara agresif, seperti negara-negara yang terdapat di Asia Tenggara dan ke 20 negara lainnya di penjuru dunia. Memasuki pengujung tahun 2020, total pengguna aktif bulanan telah mencapai lebih dari 7 juta individu.
Pada tahun 2021, mengalami peningkatan yang signifikan di berbagai sektor. Total transaksi di tahun tersebut meningkat hingga 322%, dan total pengguna meningkat hingga 201% dari tahun sebelumnya.
Hingga hari ini, UniPin telah memiliki lebih dari 18,7 juta pengguna aktif di 33 negara. Di tahun yang sama, UniPin telah melakukan ekspansi ke negara-negara di luar Asia Tenggara seperti India, Turki, Rusia dan Brazil.
Dalam beberapa tahun terakhir, UniPin terus menduniakan olahraga elektronik atau eSports ke mancanegara. Berbagai inovasi pun terus dilakukan seperti menyelenggarakan salah satu turnamen tahunan eSports terbesar di Asia Tenggara yaitu UniPin Southeast Asia Cyber Arena (SEACA) selama dua tahun berturut-turut.
Founder dan CEO UniPin yang saat ini juga menjabat Ketua Bidang Humas Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI), Ashadi Ang mengatakan SEACA selalu dihadiri lebih dari 20.000 pengunjung setiap tahunnya dan diikuti oleh ratusan pemain dari berbagai negara di Asia Tenggara yang berpartisipasi untuk memenangkan sederetan game eSports.
Games tersebut seperti PUBG online, Free Fire, Tekken 7, DOTA 2, dan Chess Rush. Turnamen ini juga mendapatkan banyak dukungan dari komunitas eSports, pemerintah, media, maupun akademisi.
“Di 2021 kami terus berjuang melakukan yang terbaik dan berhasil beradaptasi di situasi pandemi. Terjadi peningkatan jumlah transaksi dan pengguna, serta tak surutnya antusiasme masyarakat dalam acara-acara yang kami selenggarakan. Semua tentunya tak lepas dari banyaknya dukungan yang kami terima, baik dari para pengguna setia maupun rekan dan partner kami,” kata Ashadi.
Tahun ini, pihaknya berharap dapat menjangkau lebih banyak orang di seluruh dunia dan meraih lebih banyak penghargaan untuk dapat menjadi kebanggaan bagi negara Indonesia. Melanjutkan keberhasilan di 2021 dan tahun-tahun sebelumnya, di 2022 UniPin berencana untuk melakukan ekspansi ke lebih banyak lagi negara serta melayani lebih banyak pengguna.
Ashadi Ang memiliki visi agar UniPin dapat bertumbuh pesat dan menjadi karya anak bangsa yang dapat diandalkan oleh industri gaming di seluruh dunia. Dia pun ingin terus berkomitmen memberikan layanan top-up mudah, cepat, dan aman bagi para pengguna di seluruh dunia. Setelah berkiprah selama lebih dari 11 tahun di Indonesia, UniPin kini menjadi salah satu karya anak bangsa yang berhasil merambah ke pasar global.
Ide UniPin pertama kali tercetus di 2009 sebagai buah pemikiran Ashadi Ang dalam mencari solusi bagaimana menyatukan pembayaran dari beragam game online. Setelah melalui proses riset dan pengembangan dalam hal bisnis dan teknologi, UniPin kemudian secara resmi diluncurkan pada tahun 2011.
Di 2014, pengguna aktif bulanannya meningkat pesat mencapai lebih dari 2 juta pengguna dan di 2017, tercatat lebih dari 200.000 transaksi terjadi setiap harinya di situs UniPin. Terobosan pun terus berlanjut dengan menyelenggarakan SEACA.
Tahun-tahun berikutnya melakukan ekspansi bisnis ke berbagai negara secara agresif, seperti negara-negara yang terdapat di Asia Tenggara dan ke 20 negara lainnya di penjuru dunia. Memasuki pengujung tahun 2020, total pengguna aktif bulanan telah mencapai lebih dari 7 juta individu.
Pada tahun 2021, mengalami peningkatan yang signifikan di berbagai sektor. Total transaksi di tahun tersebut meningkat hingga 322%, dan total pengguna meningkat hingga 201% dari tahun sebelumnya.
Hingga hari ini, UniPin telah memiliki lebih dari 18,7 juta pengguna aktif di 33 negara. Di tahun yang sama, UniPin telah melakukan ekspansi ke negara-negara di luar Asia Tenggara seperti India, Turki, Rusia dan Brazil.
(sto)