Conte Tak Mampu Memutus 'Kutukan' Inter Milan di Coppa Italia

Senin, 15 Juni 2020 - 10:32 WIB
loading...
Conte Tak Mampu Memutus...
Pelatih Inter Milan Antonio Conte. Foto/Reuters
A A A
NAPLES - Sejak Leonardo memberikan trofi Coppa Italia pada 2011, sudah ada 10 pelatih yang datang dan pergi menukangi Inter Milan. Dari 10 pelatih tersebut, tak ada satu pun yang bisa menyamai pencapain Leonardo.

Minggu (14/6/2020), giliran Antonio Conte yang dipastikan kembali gagal memberikan satu trofi Coppa Italia kepada Inter. Selain gelar, Conte juga tidak bisa memutus kutukan tiket ke final yang dialami 10 pelatih sebelumnya.

Setelah back to back gelar Coppa Italia pada 2010 dan 2011, Inter tak pernah sekali pun menyentuh final. Rapor terbaik mereka adalah ke semifinal seperti saat ditundukkan Napoli, Minggu (14/6). Padahal Conte memiliki skuad yang bisa dikatakan lebih baik bila dibandingkan dengan Napoli.

Jadi wajar jika mantan pelatih Juventus dan Chelsea itu masih tidak bisa menerima hasil 1-1 saat melawan SSC Napoli di leg kedua semifinal Coppa Italia sehingga harus tersingkir karena pada leg pertama mereka kalah 0-1. Menurut pelatih berusia 50 tahun tersebut, I Nerazzurri sebenarnya lebih pantas untuk melaju ke final.

Conte menganggap Inter tampil mendominasi dan memiliki lebih banyak peluang. Dia mengatakan pasukan Gennaro Gattuso beruntung karena penjaga gawang David Ospina tampil bagus sehingga timnya kesulitan mencetak gol. (Baca: Emosi Gattuso Meledak Saat Antar Napoli ke Final Coppa Italia)

Kekecewaan Conte seakan mengulangi apa yang dirasakannya saat kalah 0-1 di leg pertama Februari lalu kala sang lawan piawai dalam bertahan. Klaim Conte didasari performa Inter di Stadio San Paolo. Bermain ofensif sejak awal pertandingan, mereka membuka keunggulan melalui Christian Eriksen pada menit kedua.

Inter bahkan menguasai bola 68% dan melepaskan 18 tendangan, 9 di antaranya on target. Tapi Napoli mampu menyamakan kedudukan berkat gol Dries Mertens (41). “Pada dua leg pertandingan, saya yakin kami pantas mencapai final. Saya hanya memiliki sedikit untuk mengkritisi tim saya setelah pertandingan ini karena ini adalah sepak bola agresif yang ingin saya lihat, yaitu berusaha mendominasi permainan,” ungkap Conte seperti dilansir football-italia.net.

Kendati demikian Conte menyadari bahwa Inter masih membutuhkan banyak peningkatan dalam beberapa hal seperti menjaga konsentrasi dan memaksimalkan peluang. Dia menganggap itu adalah perbedaan dan membantu timnya untuk tumbuh lebih baik. Karena itu, meski gagal ke final, mantan pelatih SS Bari tersebut tidak ingin larut dalam kesedihan.

Dia yakin Inter akan jauh lebih siap saat Seri A kembali bergulir. I Nerazzurri akan menjamu Sampdoria di Giusseppe Meazza, Senin (22/6/2020), sekaligus menjaga peluang merebut scudetto. “Mengecewakan kami kemasukan gol dan tersingkir, karena itu adalah kesalahan naif yang bisa kita hindari. Jika kami ingin bertarung dengan tim seperti Napoli, kami menciptakan begitu banyak peluang, mendominasi pertandingan dan kinerja ini menjadi pertanda baik untuk masa depan,” tegas Conte.

Adapun Napoli melaju ke final Coppa Italia pertama kalinya sejak menjadi juara pada 2014. Gattuso yang baru saja kehilangan saudarinya meninggal karena sakit, awal bulan ini begitu emosional dengan keberhasilan Napoli menjungkalkan Inter. Dia merasa sangat bangga karena para pemainnya melakukan segala upaya untuk menang. (Baca juga: Conte Merasa Inter Tak Pantas Tersingkir di Coppa Italia)

Gattuso juga merasa dengan lima pergantian pemain, Napoli menjadi lebih solid. “Kami adalah tim dengan banyak kualitas. Kami mencoba menjadi lebih agresif dan menyerang dalam tekanan kami, tetapi kami masih mengusahakannya dan belum menurunkan pergerakannya. Begitu kami berada di bawah tekanan, kita tahu bagaimana menderita dan mengatasinya,” beber Gattuso.

Kemenangan dengan agregat 2-1 atas Inter memastikan I Partenopei bersua Juventus di final, Kamis (18/6). La Vecchia Signora bermain 0-0 saat melawan AC Milan di leg kedua semifinal, Sabtu (13/6). Mereka lolos karena unggul gol tandang saat menahan Milan 1-1 di leg pertama Februari lalu.

Mantan gelandang AC Milan tersebut begitu antusias menantikan pertandingan final melawan Juve lantaran yakin timnya bisa meraih hal-hal besar. Gattuso berharap para pemainnya mampu menjaga konsistensi guna mengamankan gelar Coppa Italia keenam setelah : 1961–62, 1975–76, 1986–87, 2011–12, 2013–14. (Lihat Videonya: Wisata Kebun Teh Puncak Bogor Mulai Dipenuhi Pengunjung)

Ekspektasi besar disematkan kepada pasukan lini depan, khususnya Mertens yang sukses menjadi pencetak gol terbanyak klub dengan 122 gol dari 310 penampilan, melampaui Marek Hamsik (121 gol, 520 penampilan). “Kami menghadapi tim Juventus yang terbiasa menang, memiliki mental juara yang hebat, sehingga kami bisa bertarung habis-habisan dan bersuara. Kami tahu bahwa butuh performa luar biasa untuk membawa pulang trofi Coppa Italia, musim ini," sebut Gattuso. (Alimansyah)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1137 seconds (0.1#10.140)