Real Madrid vs PSG: Rekor Impresif Benzema dan Statistik Busuk Neymar
loading...
A
A
A
MADRID - Dua bintang sepak bola dunia mengalami nasib kontras saat Real Madrid menyingkirkan Paris Saint Germain (PSG) di babak 16 besar Liga Champions 2021/2022, Kamis (10/3/20220 dini hari WIB. Striker Madrid Karim Benzema mendapat sorotan setelah mencetak hat-trick, sebaliknya penyerang PSG, Neymar Jr mencatat statistik permainan yang jeblok.
Madrid melakukan comeback luar biasa setelah sempat tertinggal pada laga leg kedua 16 besar Liga Champions 2021/2022 di Santiago Bernabeu. Madrid memastikan kemenangan dengan skor 3-1. Satu gol Kylian Mbappe (39’) dibalas oleh hat-trick Benzema (61’, 76’, dan 78’). Los Blancos -julukan Madrid-lolos ke perempat final dengan agregrat 3-2.
Terdapat perbedaan nasib antara Benzema dengan Neymar. Kalau Benzema berhasil mencatat rekor sebagai pemain tertua sepanjang sejarah Liga Champions yang mencetak hat-trick. Neymar justru mencatat rekor buruk selama berkarier di kasta tertinggi Benua Eropa ini.
Benzema menjadi pemain tertua yakni 34 tahun 80 hari dalam sejarah kompetisi ini sebagai pencetak hat-trick. Mengalahkan Olivier Giroud ketika masih membela Chelsea pada 2020 di umur 34 tahun 63 hari.
Dikutip laman Daily Star, statistik itu berbanding terbalik dengan yang dimiliki Neymar. Bisa dikatakan bahwa Liga Champions musim ini menjadi yang terburuk bagi penyerang Brasil itu.
Neymar kembali ke starting line-up setelah di leg pertama tampil sebagai pemain pengganti. Neymar hampir selalu terlibat dalam pertandingan Liga Champions sejak awal musim.
Namun, dampaknya sangat minim. Sepanjang delapan laga yang sudah dilalui, dia hanya mencatatkan satu assist kepada Mbappe ketika PSG menang 1-0 di leg pertama melawan Madrid
Dia tidak mencetak sekali pun gol. Adapun gol terakhirnya di kompetisi tercatat pada Desember 2020. Saat itulah dia mencetak hat-trick melawan Istanbul Basaksehir dari Turki di babak grup tahun itu.
Padahal melihat sejarah, Liga Champions sangat “menyenangkan” bagi pemain berusia 30 tahun itu untuk memburu gol. Dalam 40 penampilan UCL untuk Barcelona ia mencatatkan 21 gol dan 19 assist.
Bentuk itu berlanjut setelah kepindahannya yang memecahkan rekor 200 juta Poundsterling dari Spanyol ke Prancis pada 2017. Dalam empat musim sebelum kampanye ini ia mencetak 20 gol dan membuat 12 assist dalam 29 pertandingan Eropa untuk PSG.
Tapi dia belum bisa mempertahankannya dalam beberapa bulan terakhir Meski begitu, dia masih memberikan lebih banyak assist daripada pemain lain sejak debutnya di Liga Champions pada September 2013.
Madrid melakukan comeback luar biasa setelah sempat tertinggal pada laga leg kedua 16 besar Liga Champions 2021/2022 di Santiago Bernabeu. Madrid memastikan kemenangan dengan skor 3-1. Satu gol Kylian Mbappe (39’) dibalas oleh hat-trick Benzema (61’, 76’, dan 78’). Los Blancos -julukan Madrid-lolos ke perempat final dengan agregrat 3-2.
Terdapat perbedaan nasib antara Benzema dengan Neymar. Kalau Benzema berhasil mencatat rekor sebagai pemain tertua sepanjang sejarah Liga Champions yang mencetak hat-trick. Neymar justru mencatat rekor buruk selama berkarier di kasta tertinggi Benua Eropa ini.
Benzema menjadi pemain tertua yakni 34 tahun 80 hari dalam sejarah kompetisi ini sebagai pencetak hat-trick. Mengalahkan Olivier Giroud ketika masih membela Chelsea pada 2020 di umur 34 tahun 63 hari.
Dikutip laman Daily Star, statistik itu berbanding terbalik dengan yang dimiliki Neymar. Bisa dikatakan bahwa Liga Champions musim ini menjadi yang terburuk bagi penyerang Brasil itu.
Neymar kembali ke starting line-up setelah di leg pertama tampil sebagai pemain pengganti. Neymar hampir selalu terlibat dalam pertandingan Liga Champions sejak awal musim.
Namun, dampaknya sangat minim. Sepanjang delapan laga yang sudah dilalui, dia hanya mencatatkan satu assist kepada Mbappe ketika PSG menang 1-0 di leg pertama melawan Madrid
Dia tidak mencetak sekali pun gol. Adapun gol terakhirnya di kompetisi tercatat pada Desember 2020. Saat itulah dia mencetak hat-trick melawan Istanbul Basaksehir dari Turki di babak grup tahun itu.
Padahal melihat sejarah, Liga Champions sangat “menyenangkan” bagi pemain berusia 30 tahun itu untuk memburu gol. Dalam 40 penampilan UCL untuk Barcelona ia mencatatkan 21 gol dan 19 assist.
Bentuk itu berlanjut setelah kepindahannya yang memecahkan rekor 200 juta Poundsterling dari Spanyol ke Prancis pada 2017. Dalam empat musim sebelum kampanye ini ia mencetak 20 gol dan membuat 12 assist dalam 29 pertandingan Eropa untuk PSG.
Tapi dia belum bisa mempertahankannya dalam beberapa bulan terakhir Meski begitu, dia masih memberikan lebih banyak assist daripada pemain lain sejak debutnya di Liga Champions pada September 2013.
(sha)