Bela Keluarga Kurang Mampu, Rasford Surati Parlemen Inggris
loading...
A
A
A
MANCHESTER - epedulian Marcus Rashford terhadap orang-orang yang kesulitan akibat pandemi Covid-19 terus ditunjukkannya lewat aksi nyata. Bomber Manchester United (MU) tersebut begitu gusar dengan rencana Pemerintah Inggris yang tidak memperpanjang skema kupon makanan saat ini di masa liburan musim panas sekolah.
Sistem kupon nasional diperkenalkan Pemerintah Inggris pada Maret lalu. Tujuannya membantu keluarga berpenghasilan rendah dengan memberi makan anak-anak mereka ketika sekolah ditutup lantaran pemberlakuan lockdown selama pandemi.
Kupon senilai 15 poundsterling sepekan tersebut memenuhi syarat keluarga dari sekitar 1,3 juta anak di Inggris yang mendapat makanan sekolah gratis. Tapi, pemerintah mengumumkan awal bulan ini skema tersebut tidak akan berjalan selama periode liburan musim panas. (Baca: Beberapa Bahan Alami Ini Bisa Digunakan Sebagai Antibiotik)
Hal itu mengusik Rashford. Melalui surat terbuka yang ditujukan anggota Parlemen Inggris, dia mendesak pemerintah mempertimbangkan kembali keputusannya dan tetap memperpanjang skema kupon makanan saat ini ke liburan musim panas sekolah. Pemain berusia 22 tahun tersebut berjanji akan terus berjuang atas nama kemanusiaan untuk mengatasi masalah kelaparan yang diderita anak-anak.
“Selain afiliasi politik, tidakkah kita semua setuju bahwa tidak ada anak yang harus tidur dengan keadaan lapar? Kemiskinan pangan di Inggris adalah pandemi yang dapat merentang dari generasi ke generasi jika kita tidak melakukan hal yang benar dari sekarang,” tandas Rashford, dilansir Skysports.
Dia mendorong semua pihak agar mendengar permohonan masyarakat dan mengetuk sisi kemanusiaan para pejabat negara. “Harap dipertimbangkan kembali keputusan Anda untuk membatalkan skema kupon makanan selama periode liburan musim panas dan menjamin perpanjangannya,” ujar Rashford.
Rashford memang tergolong aktif membantu keluarga dan anak-anak kelaparan. Dia telah mengumpulkan lebih dari 20 juta poundsterling untuk amal setelah bermitra dengan FareShare selama periode lock down di Inggris.
Menurut perkiraan Food Foundation, sekitar 5 juta orang keluarga dengan anak-anaknya telah berjuang mendapatkan makanan setiap hari selama krisis Covid-19. Sementara sepertiga anak-anak yang mendapatkan makanan sekolah gratis tidak memiliki pilihan alternatif memadai. (Baca juga: Ryuji Utomo Penasaran Berikan Gelar Liga ke Persija)
Rashford menilai seluruh anak-anak di Inggris sudah sepantasnya mendapatkan kesempatan sama besar mendapatkan kehidupan layak. Semasa kecil, dia juga dibesarkan dari keluarga serbakekurangan. Namun, dia berhasil menjadi pesepak bola di MU dan melakoni debut di tim nasional Inggris pada 27 Mei 2016.
Menurut dia, apa yang didapatkannya merupakan hasil dari kerja keras dan dukungan dari ibu, keluarga, serta komunitas di sekitarnya. Sebagai sebuah keluarga, Rashford mengandalkan sarapan yang diberikan klub, makanan sekolah gratis, dan keramahan hati dari tetangga serta pelatih karena ibunya yang berpenghasilan minimum tidak bisa mencukupi kebutuhan.
Bank makanan dan dapur umum tidak asing baginya. Rashford juga ingat dengan sangat jelas ketiga pergi ke Moor Utara untuk mengumpulkan makan malam Natal setiap tahun. Dia mengingat bagaimana ibunya bekerja penuh waktu untuk mendapatkan upah minimum demi memastikan keluarga selalu makan malam yang enak di atas meja. (Lihat fotonya: Kembali Dibuka, Warga Antusias Berolahraga di RTH Kalijodo)
“Tapi, itu tidak cukup. Baru sekarang saya benar-benar memahami pengorbanan besar yang dilakukan ibu saya dalam mengirim saya pergi untuk hidup di klub di usia 11 tahun. Ini sebuah keputusan yang tidak akan dibuat oleh seorang ibu dengan enteng,” kata Rashford. (Alimansyah)
Sistem kupon nasional diperkenalkan Pemerintah Inggris pada Maret lalu. Tujuannya membantu keluarga berpenghasilan rendah dengan memberi makan anak-anak mereka ketika sekolah ditutup lantaran pemberlakuan lockdown selama pandemi.
Kupon senilai 15 poundsterling sepekan tersebut memenuhi syarat keluarga dari sekitar 1,3 juta anak di Inggris yang mendapat makanan sekolah gratis. Tapi, pemerintah mengumumkan awal bulan ini skema tersebut tidak akan berjalan selama periode liburan musim panas. (Baca: Beberapa Bahan Alami Ini Bisa Digunakan Sebagai Antibiotik)
Hal itu mengusik Rashford. Melalui surat terbuka yang ditujukan anggota Parlemen Inggris, dia mendesak pemerintah mempertimbangkan kembali keputusannya dan tetap memperpanjang skema kupon makanan saat ini ke liburan musim panas sekolah. Pemain berusia 22 tahun tersebut berjanji akan terus berjuang atas nama kemanusiaan untuk mengatasi masalah kelaparan yang diderita anak-anak.
“Selain afiliasi politik, tidakkah kita semua setuju bahwa tidak ada anak yang harus tidur dengan keadaan lapar? Kemiskinan pangan di Inggris adalah pandemi yang dapat merentang dari generasi ke generasi jika kita tidak melakukan hal yang benar dari sekarang,” tandas Rashford, dilansir Skysports.
Dia mendorong semua pihak agar mendengar permohonan masyarakat dan mengetuk sisi kemanusiaan para pejabat negara. “Harap dipertimbangkan kembali keputusan Anda untuk membatalkan skema kupon makanan selama periode liburan musim panas dan menjamin perpanjangannya,” ujar Rashford.
Rashford memang tergolong aktif membantu keluarga dan anak-anak kelaparan. Dia telah mengumpulkan lebih dari 20 juta poundsterling untuk amal setelah bermitra dengan FareShare selama periode lock down di Inggris.
Menurut perkiraan Food Foundation, sekitar 5 juta orang keluarga dengan anak-anaknya telah berjuang mendapatkan makanan setiap hari selama krisis Covid-19. Sementara sepertiga anak-anak yang mendapatkan makanan sekolah gratis tidak memiliki pilihan alternatif memadai. (Baca juga: Ryuji Utomo Penasaran Berikan Gelar Liga ke Persija)
Rashford menilai seluruh anak-anak di Inggris sudah sepantasnya mendapatkan kesempatan sama besar mendapatkan kehidupan layak. Semasa kecil, dia juga dibesarkan dari keluarga serbakekurangan. Namun, dia berhasil menjadi pesepak bola di MU dan melakoni debut di tim nasional Inggris pada 27 Mei 2016.
Menurut dia, apa yang didapatkannya merupakan hasil dari kerja keras dan dukungan dari ibu, keluarga, serta komunitas di sekitarnya. Sebagai sebuah keluarga, Rashford mengandalkan sarapan yang diberikan klub, makanan sekolah gratis, dan keramahan hati dari tetangga serta pelatih karena ibunya yang berpenghasilan minimum tidak bisa mencukupi kebutuhan.
Bank makanan dan dapur umum tidak asing baginya. Rashford juga ingat dengan sangat jelas ketiga pergi ke Moor Utara untuk mengumpulkan makan malam Natal setiap tahun. Dia mengingat bagaimana ibunya bekerja penuh waktu untuk mendapatkan upah minimum demi memastikan keluarga selalu makan malam yang enak di atas meja. (Lihat fotonya: Kembali Dibuka, Warga Antusias Berolahraga di RTH Kalijodo)
“Tapi, itu tidak cukup. Baru sekarang saya benar-benar memahami pengorbanan besar yang dilakukan ibu saya dalam mengirim saya pergi untuk hidup di klub di usia 11 tahun. Ini sebuah keputusan yang tidak akan dibuat oleh seorang ibu dengan enteng,” kata Rashford. (Alimansyah)
(ysw)