Profil Rudy Hartono: Dari Aspal Jalan Gemblongan, Juara All England 7 Kali Beruntun
loading...
A
A
A
Profil Rudy Hartono : Dari aspal Jalan Gemblongan mengukir rekor juara All England 7 kali beruntun. Bicara All England akan selalu terkait dengan rekor sensasional Rudy Hartono Kurniawan, maestro bulu tangkis Indonesia.
Rudy Hartono mulai menunjukkan bakatnya bermain bulu tangkis pada usia 9 tahun. Ayahnya barus sadar dengan bakat anaknya ketika Rudy berusia 11 tahun. Sebelumnya, Rudy hanya berlatih di aspal jalan raya di depan kantor PLN di Surabaya yang dulunya bernama Jalan Gemblongan.
Dalam bukunya Elang dengan Tendangan Padi edisi 1986, Rudy berlatih hanya di hari Minggu, dari pagi sampai jam 10 malam. Setelah merasa meningkat, Rudy memutuskan untuk mengikuti lomba-lomba yang ada di sekitar Surabaya yang waktu itu biasanya hanya diterangi sinar lampu petromax.
Sejak itu, Rudy ditempa ayahnya melalui Persatuan Bulu Tangkis Oke dengan proses latihan yang disiplin. Agresivitas pada empat hal utama: kecepatan, pengaturan napas yang baik, sifat permainan yang agresif dan konsistensi dalam mengambil target. Ditambah dengan latihan lari jarak jauh dan pendek sebagai latihan tambahan.
Pada awalnya Rudy remaja sudah merasa cukup nyaman berlatih di tempat ayahnya, namun kemudian ia pindah ke klub bulu tangkis yang sudah melahirkan bibit-bibit dunia yaitu Klub Elang untuk mengembangkan kembali kemampuan bulu tangkisnya.
Kemudian, beberapa waktu kemudian, dia pindah lagi ke pusat pelatihan Piala Thomas. Hal ini ia lakukan pada tahun 1965 agar bakatnya lebih terasah lagi dan bisa mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk bersaing di tingkat internasional.
Dari bakatnya tersebut membuahkan prestasi yakni ikut meraih gelar juara Piala Thomas tahun 1967, kemudian disusul All England pertamanya yang masih berusia muda yakni 18 tahun. Saat di final ia mengalahkan Tan Aik Huang dari Malaysia dengan skor 15-12 dan 15-9 kemudian berhasil merebut gelar All England sebanyak 8 kali dan itu merupakan rekor yang belum terpecahkan. Karena itu ia disebut sebagai Rudy Hartono dari Wonder Boy.
Namun lagi-lagi pepatah selalu mengatakan "tinggi-tingginya lompat pasti tupai jatuh juga". Ya. .. Hal itu juga pernah dialami oleh The Wonder Boy. Final All England 1973 yang hampir menjadi rekor juara 8 kali berturut-turut sirna di depan mata saat dikalahkan oleh Svend Pri asal Denmark.
Kemudian ketika Final Piala Thomas 1982 lagi ya ditaklukkan oleh Luan Jin asal China dan Piala untuk pertama kalinya selama 21 tahun berpindah tangan dari Indonesia ke tanah Bambu pada saat China masih sebagai pendatang baru .
Pasca kekalahan terakhir, Rudy lalu gantung raket. Dalam kariernya ia juga menjadi Ketua PB Pembinaan BWF dan juga mendirikan Klub Bulu Tangkis Jaya Raya yang merupakan cikal bakal bibit-bibit pemain dunia lainnya antara lain: Susy Susanti, Alan Budi Kusuma, serta Chandra Wijaya dan Tony Gunawan.
Biodata Rudy Hartono:
Nama : Rudy Hartono Kurniawan
Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 18 Agustus 1949
Agama : Protestan
Ayah : Zulkarnaen Kurniawan
Menikah: 28 Agustus 1976
Istri: Jane Anwar
Anak-anak: Christopher dan Christine Hartini Hartono Kurniawan
Pegangan Raket: Tangan Kanan
Nama Panggilan : Wonder Boy
Saudara: Freddy Harsono, Diana Veronica, Jeanne Utami, Dewi Laksmi, Buku Baru Eliza Ferry, Tjosi, dan Hauwtje Guido Hartanto.
Pendidikan:
-SEKOLAH MENENGAH ATAS
-Sarjana, Fakultas Ekonomi Trisakti, Jakarta
Prestasi:-Juara Tunggal Putra All England delapan kali (1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1973, 1974, dan 1976):
1968: menang vs Tan Aik Huang (Malaysia)
1969: menang vs Darmadi (Indonesia)
1970: menang vs Svend Pri (Denmark)
1971: menang vs Muljadi (Indonesia)
1972: menang vs Svend Pri (Denmark)
1973: menang vs Christian (Indonesia)
-1974: menang vs Punch Gunalan (Malaysia)
-1975: kalah dari Svend Pri (Denmark)
1976: menang vs Liem Swie King (Indonesia)
-1978: kalah dari Liem Swie King (Indonesia)
-Juara Tim Indonesia di Piala Thomas (1970, 1973, 1976 dan 1979)
-Juara Dunia, 1980
-Jepang Terbuka, 1981
-Ketua Pembinaan BPS PB (1981-1985)
Rudy Hartono mulai menunjukkan bakatnya bermain bulu tangkis pada usia 9 tahun. Ayahnya barus sadar dengan bakat anaknya ketika Rudy berusia 11 tahun. Sebelumnya, Rudy hanya berlatih di aspal jalan raya di depan kantor PLN di Surabaya yang dulunya bernama Jalan Gemblongan.
Dalam bukunya Elang dengan Tendangan Padi edisi 1986, Rudy berlatih hanya di hari Minggu, dari pagi sampai jam 10 malam. Setelah merasa meningkat, Rudy memutuskan untuk mengikuti lomba-lomba yang ada di sekitar Surabaya yang waktu itu biasanya hanya diterangi sinar lampu petromax.
Sejak itu, Rudy ditempa ayahnya melalui Persatuan Bulu Tangkis Oke dengan proses latihan yang disiplin. Agresivitas pada empat hal utama: kecepatan, pengaturan napas yang baik, sifat permainan yang agresif dan konsistensi dalam mengambil target. Ditambah dengan latihan lari jarak jauh dan pendek sebagai latihan tambahan.
Pada awalnya Rudy remaja sudah merasa cukup nyaman berlatih di tempat ayahnya, namun kemudian ia pindah ke klub bulu tangkis yang sudah melahirkan bibit-bibit dunia yaitu Klub Elang untuk mengembangkan kembali kemampuan bulu tangkisnya.
Kemudian, beberapa waktu kemudian, dia pindah lagi ke pusat pelatihan Piala Thomas. Hal ini ia lakukan pada tahun 1965 agar bakatnya lebih terasah lagi dan bisa mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk bersaing di tingkat internasional.
Dari bakatnya tersebut membuahkan prestasi yakni ikut meraih gelar juara Piala Thomas tahun 1967, kemudian disusul All England pertamanya yang masih berusia muda yakni 18 tahun. Saat di final ia mengalahkan Tan Aik Huang dari Malaysia dengan skor 15-12 dan 15-9 kemudian berhasil merebut gelar All England sebanyak 8 kali dan itu merupakan rekor yang belum terpecahkan. Karena itu ia disebut sebagai Rudy Hartono dari Wonder Boy.
Namun lagi-lagi pepatah selalu mengatakan "tinggi-tingginya lompat pasti tupai jatuh juga". Ya. .. Hal itu juga pernah dialami oleh The Wonder Boy. Final All England 1973 yang hampir menjadi rekor juara 8 kali berturut-turut sirna di depan mata saat dikalahkan oleh Svend Pri asal Denmark.
Kemudian ketika Final Piala Thomas 1982 lagi ya ditaklukkan oleh Luan Jin asal China dan Piala untuk pertama kalinya selama 21 tahun berpindah tangan dari Indonesia ke tanah Bambu pada saat China masih sebagai pendatang baru .
Pasca kekalahan terakhir, Rudy lalu gantung raket. Dalam kariernya ia juga menjadi Ketua PB Pembinaan BWF dan juga mendirikan Klub Bulu Tangkis Jaya Raya yang merupakan cikal bakal bibit-bibit pemain dunia lainnya antara lain: Susy Susanti, Alan Budi Kusuma, serta Chandra Wijaya dan Tony Gunawan.
Biodata Rudy Hartono:
Nama : Rudy Hartono Kurniawan
Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 18 Agustus 1949
Agama : Protestan
Ayah : Zulkarnaen Kurniawan
Menikah: 28 Agustus 1976
Istri: Jane Anwar
Anak-anak: Christopher dan Christine Hartini Hartono Kurniawan
Pegangan Raket: Tangan Kanan
Nama Panggilan : Wonder Boy
Saudara: Freddy Harsono, Diana Veronica, Jeanne Utami, Dewi Laksmi, Buku Baru Eliza Ferry, Tjosi, dan Hauwtje Guido Hartanto.
Pendidikan:
-SEKOLAH MENENGAH ATAS
-Sarjana, Fakultas Ekonomi Trisakti, Jakarta
Prestasi:-Juara Tunggal Putra All England delapan kali (1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1973, 1974, dan 1976):
1968: menang vs Tan Aik Huang (Malaysia)
1969: menang vs Darmadi (Indonesia)
1970: menang vs Svend Pri (Denmark)
1971: menang vs Muljadi (Indonesia)
1972: menang vs Svend Pri (Denmark)
1973: menang vs Christian (Indonesia)
-1974: menang vs Punch Gunalan (Malaysia)
-1975: kalah dari Svend Pri (Denmark)
1976: menang vs Liem Swie King (Indonesia)
-1978: kalah dari Liem Swie King (Indonesia)
-Juara Tim Indonesia di Piala Thomas (1970, 1973, 1976 dan 1979)
-Juara Dunia, 1980
-Jepang Terbuka, 1981
-Ketua Pembinaan BPS PB (1981-1985)
(aww)