Pesepak Bola Spanyol Kecam Standar Ganda di Ukraina dan Palestina

Kamis, 24 Maret 2022 - 11:30 WIB
loading...
Pesepak Bola Spanyol Kecam Standar Ganda di Ukraina dan Palestina
Hector Bellerin mengecam kemunafikan dan standar ganda dalam menyoroti krisis perang Rusia vs Ukraina/Foto/90min.com
A A A
SEVILLE - Mantan pemain timnas Spanyol Hector Bellerin mengecam kemunafikan dan standar ganda dalam menyoroti krisis perang Rusia vs Ukraina. Bellerin menyebut perang di negara Eropa mendapat lebih banyak perhatian jika dibandingkan dengan konflik di negara lainnya.

Menurut media olahraga Spanyol Marca, bek kanan Real Betis ini memang kerap menunjukkan dirinya sebagai pesepak bola yang tertarik pada isu-isu sosial. Dan dia menunjukkannya lagi dengan perspektifnya mengenai perang Rusia vs Ukraina.



Mantan pemain Arsenal berusia 27 tahun tersebut sangat menyayangkan kenapa hanya Ukraina yang diperlakukan spesial. Padahal, ada banyak konflik di belahan dunia lain. Tentu saja yang dimaksud adalah konflik di Timur Tengah. Palestina jauh dari kata makmur di tengah konflik dengan Israel.

"Sangat sulit untuk melihat bahwa kami lebih tertarik pada perang ini daripada yang lain," kata Bellerin dikutip dari Marca, Kamis (24/3/2022).



"Saya tidak tahu apakah itu karena mereka lebih seperti kita atau karena konflik dapat memengaruhi kita secara lebih langsung baik secara ekonomi maupun dalam hal pengungsi."

"Perang Palestina telah sepenuhnya dibungkam, tidak ada yang membicarakannya," ungkapnya. "Yaman, Irak ... sekarang Rusia tidak bisa bermain di Piala Dunia adalah sesuatu yang telah dihadapi negara lain selama bertahun-tahun."

Bellerin menyatakan bahwa kegagalan untuk tidak memerhatikan konflik lain adalah rasis. "Rasis jika menutup mata terhadap konflik lain dan sekarang memiliki posisi ini."

"Ini juga mencerminkan kurangnya empati atas jumlah nyawa yang hilang dalam banyak konflik dan kami memprioritaskan mereka yang dekat dengan kami."

Di sepak bola, Badan Sepak Bola Dunia atau FIFA juga seperti berstandar ganda karena hanya memberi dukungan kepada Ukraina. Pasalnya, saat banyak suporter atau para pesepak bola memberi dukungan kepada Palestina, mereka malah mendapat sanksi.

Hal tersebut dengan dalih bahwa FIFA tidak mau mencampur adukkan politik dengan sepak bola. Namun, saat konflik di Ukraina, sepak bola langsung tercampur dengan politik yang dulu dijauhinya.

Klub seperti Chelsea, Spartak Moscow menjadi tim yang dihukumnya. Chelsea dihukum Pemerintah Inggris, mulai tidak bisa menjual tiket, jual beli pemain, atau pun memperpanjang kontrak pemain. Spartak Moscow disingkirkan dari Liga Europa 2021/2022.
(sha)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2771 seconds (0.1#10.140)