Cerita Bagas Maulana di Balik Gelar All England 2022, Ajang Pembuktian Berujung Juara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keberhasilan ganda putra Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri menjuarai All England 2022 menyimpan cerita menarik. Hal tersebut diungkapkan Bagas yang hingga saat ini masih belum percaya bahwa ia dan Fikri telah menyandang gelar bergengsi di dunia bulu tangkis.
“Sampai sekarang masih enggak percaya, masih enggak nyangka banget,” kata Bagas kepada MNC Portal Indonesia melalui pesan singkat, menjelang persiapannya tampil di Korea Open 2022, Senin (4/4/2022).
Baca Juga: Potret Kemenangan Bagas-Fikri Juarai All England 2022
Hampir tiga pekan berlalu sejak ajang All England 2022, nama Bagas dan Fikri terbilang masih menjadi pembicaraan publik. Sebab keberhasilan Bagas/Fikri meraih gelar turnamen berlevel Super 1000 tersebut merupakan sebuah kejutan besar.
Hadir sebagai debutan di ajang All England, Bagas/Fikri langsung berhasil menggebrak turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu. Duet yang akrab disapa Bakri ini juga datang sebagai non-unggulan, namun dengan hebatnya mereka mampu menaklukkan pasangan-pasangan terbaik di dunia.
Pasangan juara dunia 2021, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi asal Jepang menjadi salah satu korban Bagas/Fikri pada babak perempat final. Selanjutnya, pasangan peringkat satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mampu mereka taklukkan di semifinal.
Terakhir, di partai puncak Bagas/Fikri membungkam sang senior yang juga peringkat dua dunia yakni Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Kala itu, mereka menang dengan skor meyakinkan 21-19 dan 21-13 dalam waktu 37 menit.
Sejak kedatangan di Birmingham, Inggris pada 11 Maret 2022, Bagas/Fikri sendiri tak memiliki pemikiran apa pun bahwa pada 20 Maret 2022 nanti, mereka akan dinobatkan menjadi juara All England. Mereka hanya datang sebagai debutan, lalu ingin tampil maksimal dan setidaknya meloloskan diri hingga perempat final.
“Sebelum berangkat ke Eropa kita enggak ada feeling buat juara, cuma main semaksimal mungkin dan target juga kita cuma perempat final saja,” ucap Bagas.
Target ke perempatfinal pun kemudian mampu diwujudkan. Namun, perasaan kecil untuk menjadi juara pun muncul ketika secara mengejutkan mereka menaklukkan Hoki/Kobayashi dengan dramatis 16-21, 21-16, 22-20 selama 1 jam.
“Dari awal kita emang enggak ada feeling (juara), cuma pas kita menang dari Hoki/Kobayashi, dari situ sudah ada feeling sedikit kalau kita bisa juara,” imbuh Bagas.
Hanya saja pemain kelahiran Cilacap itu mengaku tidak ingin terlalu jemawa. Sebab di semifinal mereka ditantang sang peringkat satu dunia, Marcus/Kevin, lalu di final mereka ditunggu pasangan berpengalaman yakni Ahsan/Hendra.
“Sampai sekarang masih enggak percaya, masih enggak nyangka banget,” kata Bagas kepada MNC Portal Indonesia melalui pesan singkat, menjelang persiapannya tampil di Korea Open 2022, Senin (4/4/2022).
Baca Juga: Potret Kemenangan Bagas-Fikri Juarai All England 2022
Hampir tiga pekan berlalu sejak ajang All England 2022, nama Bagas dan Fikri terbilang masih menjadi pembicaraan publik. Sebab keberhasilan Bagas/Fikri meraih gelar turnamen berlevel Super 1000 tersebut merupakan sebuah kejutan besar.
Hadir sebagai debutan di ajang All England, Bagas/Fikri langsung berhasil menggebrak turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu. Duet yang akrab disapa Bakri ini juga datang sebagai non-unggulan, namun dengan hebatnya mereka mampu menaklukkan pasangan-pasangan terbaik di dunia.
Pasangan juara dunia 2021, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi asal Jepang menjadi salah satu korban Bagas/Fikri pada babak perempat final. Selanjutnya, pasangan peringkat satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mampu mereka taklukkan di semifinal.
Terakhir, di partai puncak Bagas/Fikri membungkam sang senior yang juga peringkat dua dunia yakni Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Kala itu, mereka menang dengan skor meyakinkan 21-19 dan 21-13 dalam waktu 37 menit.
Sejak kedatangan di Birmingham, Inggris pada 11 Maret 2022, Bagas/Fikri sendiri tak memiliki pemikiran apa pun bahwa pada 20 Maret 2022 nanti, mereka akan dinobatkan menjadi juara All England. Mereka hanya datang sebagai debutan, lalu ingin tampil maksimal dan setidaknya meloloskan diri hingga perempat final.
“Sebelum berangkat ke Eropa kita enggak ada feeling buat juara, cuma main semaksimal mungkin dan target juga kita cuma perempat final saja,” ucap Bagas.
Target ke perempatfinal pun kemudian mampu diwujudkan. Namun, perasaan kecil untuk menjadi juara pun muncul ketika secara mengejutkan mereka menaklukkan Hoki/Kobayashi dengan dramatis 16-21, 21-16, 22-20 selama 1 jam.
“Dari awal kita emang enggak ada feeling (juara), cuma pas kita menang dari Hoki/Kobayashi, dari situ sudah ada feeling sedikit kalau kita bisa juara,” imbuh Bagas.
Hanya saja pemain kelahiran Cilacap itu mengaku tidak ingin terlalu jemawa. Sebab di semifinal mereka ditantang sang peringkat satu dunia, Marcus/Kevin, lalu di final mereka ditunggu pasangan berpengalaman yakni Ahsan/Hendra.