Nyanyikan Garuda di Dadaku, Suporter Antusias Dukung Indonesia All Star U-20
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sorak sorai penonton mewarnai duel Indonesia All Star U-20 vs Atletico Madrid U-18 pada laga ketiga International Youth Championship (IYC) 2021. Mereka sangat antusias mendukung perjuangan tim Merah Putih walau akhirnya kalah 1-2.
Partai eksibisi yang berlangsung di Jakarta International Stadium (JIS), Minggu (17/4/2022) itu dihadiri sekitar 2200 penonton. Dan, pemenangnya akan melaju ke final.
Lantaran sangat menentukan, atmosfer ketegangan begitu terasa di tribun penonton. Para suporter lebih serius menyaksikan pertandingan dibanding dua laga sebelumnya.
Suporter memadati seluruh tribun di sektor Barat. Mulai dari tribun reguler sisi Barat hingga VIP dan VVIP. Mereka menikmati pertandingan layaknya tanpa sekat dengan para pemain.
Mayoritas penonton memang lebih banyak diam lantaran mata fokus tertuju kepada pemain di lapangan. Chants hanya dinyanyikan segelintir orang.
Laga berlangsung sengit sejak menit awal. Hanya saja Atletico Madrid U-18 lebih dominan menguasai bola. Meski demikian, Indonesia All Star U-20 memiliki kecepatan berbahaya saat melakukan serangan balik.
Setiap kali skuad Garuda melakukan momen serangan balik itu, atmosfer ketegangan semakin terasa. Teriakan-teriakan memberi motivasi untuk bisa mencetak gol mereka lontarkan.
Kemeriahan pecah ketika Indonesia All Star U-20 mencetak gol pertama oleh Fajar Fathur Rahman. Mereka melompat-lompat sambil menyanyikan lagu Garuda di Dadaku.
Senyum semringah terlihat di wajah penonton yang hadir di JIS. Mereka tampak menikmati pertandingan. Namun, mereka tetap disiplin mengikuti imbauan dari penyelenggara. Satu diantaranya dilarang memberikan ujaran seksisme dan rasisme.
Sayangnya, dukungan fans belum bisa membantu Indonesia All Star U-20 meraih kemenangan. Sebab, Atletico Madrid U-18 bisa membalikan keadaan dan lolos ke final. Mereka selanjutnya akan melawan Barcelona U-18 di partai puncak.
Partai eksibisi yang berlangsung di Jakarta International Stadium (JIS), Minggu (17/4/2022) itu dihadiri sekitar 2200 penonton. Dan, pemenangnya akan melaju ke final.
Lantaran sangat menentukan, atmosfer ketegangan begitu terasa di tribun penonton. Para suporter lebih serius menyaksikan pertandingan dibanding dua laga sebelumnya.
Suporter memadati seluruh tribun di sektor Barat. Mulai dari tribun reguler sisi Barat hingga VIP dan VVIP. Mereka menikmati pertandingan layaknya tanpa sekat dengan para pemain.
Mayoritas penonton memang lebih banyak diam lantaran mata fokus tertuju kepada pemain di lapangan. Chants hanya dinyanyikan segelintir orang.
Laga berlangsung sengit sejak menit awal. Hanya saja Atletico Madrid U-18 lebih dominan menguasai bola. Meski demikian, Indonesia All Star U-20 memiliki kecepatan berbahaya saat melakukan serangan balik.
Setiap kali skuad Garuda melakukan momen serangan balik itu, atmosfer ketegangan semakin terasa. Teriakan-teriakan memberi motivasi untuk bisa mencetak gol mereka lontarkan.
Kemeriahan pecah ketika Indonesia All Star U-20 mencetak gol pertama oleh Fajar Fathur Rahman. Mereka melompat-lompat sambil menyanyikan lagu Garuda di Dadaku.
Senyum semringah terlihat di wajah penonton yang hadir di JIS. Mereka tampak menikmati pertandingan. Namun, mereka tetap disiplin mengikuti imbauan dari penyelenggara. Satu diantaranya dilarang memberikan ujaran seksisme dan rasisme.
Sayangnya, dukungan fans belum bisa membantu Indonesia All Star U-20 meraih kemenangan. Sebab, Atletico Madrid U-18 bisa membalikan keadaan dan lolos ke final. Mereka selanjutnya akan melawan Barcelona U-18 di partai puncak.
(mirz)