Frank Lampard Dihukum FA usai Terbukti Mengejek Wasit Lewat Media
loading...
A
A
A
LIVERPOOL - Pelatih Everton, Frank Lampard dinyatakan bersalah oleh federasi sepak bola Inggris (FA) karena dinilai mengejek wasit. Pernyataan tersebut dilontarkan Lampard usai timnya dikalahkan rival sekota, Liverpool dengan skor 0-2 di Anfield, Liverpool pada Minggu 24 April 2022.
Pernyataan Lampard didasari oleh keputusan wasit, Stuart Atwell, yang tidak memberikan penalti kala pemain Everton Anthony Gordon dijatuhkan di kotak terlarang oleh Joel Matip. Insiden tersebut terjadi pada menit 57.
Atwell mengabaikan insiden tersebut dan tidak menganggapnya sebagai pelanggaran. Sementara Lampard menilai insiden tersebut sebagai pelanggaran dan menuduh wasit berat sebelah.
"Itu adalah penalti di babak kedua, jika itu adalah Mo Salah di ujung yang lain, pasti mendapat penalti, saya telah bermain di papan atas liga,” kata Lampard saat itu kepada Daily Mail.
Atas pernyataannya itu, FA langsung mengancam Lampard dengan hukuman. Legenda Chelsea itu pun dinyatakan bersalah atas pernyataannya yang dinilai menyerang wasit tersebut.
“Frank Lampard telah didakwa atas pelanggaran peraturan E3 sehubungan dengan komentar kepada media pasca pertandingan Liga Inggris, Everton melawan Liverpool pada Minggu 24 April 2022,” tulis pernyataan resmi dikutip Twitter resmi juru bicara FA, Kamis (5/5/2022).
“Diduga bahwa komentar pelatih merupaka perilaku yang tidak pantas karena menyiratkan bias dan/atau menyerang integritas wasit pertandingan atau wasit pada umumnya, dan/atau membawa permainan ke dalam keburukan yang bertentangan dengan peraturan FA E3,” tambah pernyataan tersebut.
Lampard pun diizinkan untuk mengajukkan banding. Pria asal Inggris itu diberi kesempatan sampai Senin 9 Mei 2022 untuk merespons.
Peraturan E3 dalam peraturan FA sendiri berisi tentang komentar tidak pantas pelatih atau pemain kepada media. Berdasarkan peraturan tersebut, Lampard terancam hukuman denda.
“Tidak ada sanksi yang ditetapkan untuk komentar media atau kasus jaringan sosial, namun denda finansial adalah sanksi paling umum pada pelanggaran jenis ini,” bunyi peraturan pada FA Social Media Guidelines.
Pernyataan Lampard didasari oleh keputusan wasit, Stuart Atwell, yang tidak memberikan penalti kala pemain Everton Anthony Gordon dijatuhkan di kotak terlarang oleh Joel Matip. Insiden tersebut terjadi pada menit 57.
Atwell mengabaikan insiden tersebut dan tidak menganggapnya sebagai pelanggaran. Sementara Lampard menilai insiden tersebut sebagai pelanggaran dan menuduh wasit berat sebelah.
"Itu adalah penalti di babak kedua, jika itu adalah Mo Salah di ujung yang lain, pasti mendapat penalti, saya telah bermain di papan atas liga,” kata Lampard saat itu kepada Daily Mail.
Atas pernyataannya itu, FA langsung mengancam Lampard dengan hukuman. Legenda Chelsea itu pun dinyatakan bersalah atas pernyataannya yang dinilai menyerang wasit tersebut.
“Frank Lampard telah didakwa atas pelanggaran peraturan E3 sehubungan dengan komentar kepada media pasca pertandingan Liga Inggris, Everton melawan Liverpool pada Minggu 24 April 2022,” tulis pernyataan resmi dikutip Twitter resmi juru bicara FA, Kamis (5/5/2022).
“Diduga bahwa komentar pelatih merupaka perilaku yang tidak pantas karena menyiratkan bias dan/atau menyerang integritas wasit pertandingan atau wasit pada umumnya, dan/atau membawa permainan ke dalam keburukan yang bertentangan dengan peraturan FA E3,” tambah pernyataan tersebut.
Lampard pun diizinkan untuk mengajukkan banding. Pria asal Inggris itu diberi kesempatan sampai Senin 9 Mei 2022 untuk merespons.
Peraturan E3 dalam peraturan FA sendiri berisi tentang komentar tidak pantas pelatih atau pemain kepada media. Berdasarkan peraturan tersebut, Lampard terancam hukuman denda.
“Tidak ada sanksi yang ditetapkan untuk komentar media atau kasus jaringan sosial, namun denda finansial adalah sanksi paling umum pada pelanggaran jenis ini,” bunyi peraturan pada FA Social Media Guidelines.
(sto)