Ini Sosok Wanheng Menayothin, Pemecah Rekor 50-0 Floyd Mayweather

Selasa, 23 Juni 2020 - 05:05 WIB
loading...
Ini Sosok Wanheng Menayothin, Pemecah Rekor 50-0 Floyd Mayweather
Wanheng Menayothin (kanan) mematahkan rekor tak terkalahkan Floyd Mayweather Jr (kiri)/Foto/worldboxingnews.net
A A A
BANGKOK - Rekor tinju Floyd Mayweather Jr yang mencatat 50 kemenangan dan tak pernah kalah (50-0) telah dipatahkan. Pemilik rekor baru adalah petinju kelas terbang mini WBC asal Thailand, Wanheng Menayothin.

Wanheng mengumumkan pengunduran dirinya dari olahraga adu jotos ini pada Minggu (21/6/2020) dengan karier yang tak terkalahkan dan memenangkan 54 pertandingan (54-0), dengan 18 kali menang KO. ( ).

Ketika Mayweather berhenti bertinju pada tahun 2017, banyak yang mencatat fakta bahwa Mayweather telah melampaui juara kelas berat legendaris Rocky Marciano.

Marciano pensiun dengan skor 49-0 pada tahun 1955 dan butuh 62 tahun bagi seorang juara untuk melampaui pencapaian angka tersebut ketika mereka pensiun. Namun, hanya butuh tiga tahun bagi Wanheng untuk menyali rekor Mayweather.

Juara kelas terkecil ini memiliki rekor paling gemuk. Dia adalah "salah satu petarung terbaik di dunia" dengan memenangkan 54 pertandingan berturut-turut. Dia melampaui rekor 50-0 Mayweather yang terkenal, pada dua tahun lalu dengan mengalahkan Pedro Taduran. ( )

Wanheng yang memiliki nama asli Chayaphon Moonsri, lahir di Amphoe Borabue, Provinsi Maha Sarakham, Thailand, 27 Oktober 1985. Pertama kali tampil di tinju profesional melawan Roel Gade asal Filipina dan menang angka di City Hall, Thailand, 26 Januari 2007.

Gelar kelas terbang mini atau kelas minimun WBC (youth) diraih Wanheng saat menang KO atas petinju China Ma Yi Ming di Mathayom Wat Sing School, Samut Prakan, Thailand, 30 Maret 2007. ( ).

Wanheng mengamankan sabuk minimun WBC internasional (interim) setelah mengalahkan Jayson Rotoni (Filipina) di Bangkok, Thailand, 2 Oktober 2009.

Setelah itu, Wanheng merebut sabuk kelas minimun dunia WBC dari tangan petinju Meksiko Oswaldo Novoa lewat kemenangan TKO ronde 9 dari 12 yang direncanakan di City Hall Ground, Chonburi, Thailand, 6 November 2014.

Itu kemenangan Wanheng ke-36, dan dia tak terkalahkan hingga pertarungan ke-54 melawan Simphiwe Khonco (Afrika Selatan) di City Hall Ground, Chonburi, 25 Oktober 2019.

"Saya telah memutuskan berhenti tinju. Semua orang butuh uang. Tetapi saya ingin menyembuhkan tubuh saya," kata Wanheng. “Saya tahu bagaimana saya. Tidak ada yang tahu tubuh saya seperti saya."

Kekecewaan yang dialami Wanheng sebelum pensiun adalah kegagalannya mail di Amerika Serikat (AS). Tahun lalu, dia sempat menandatangani perjanjian promosi dengan Golden Boy dan berencana bertarung di AS, di luar Thailand untuk pertama kalinya. Itu adalah kesempatan untuk memperluas wawasannya, namun itu tidak akan terjadi.

"Dia akan memulai debutnya di AS pada bulan April, kami sangat gembira dengan hal itu tetapi jelas itu tidak terjadi," kata presiden Golden Boy Eric Gomez kepada Sky Sports sebelum Wanheng pensiun.

"Ketika Anda memiliki seorang petarung seperti dia dengan catatan luar biasa, itu sangat menarik. Beberapa tahun yang lalu kita mendengar tentang dia. Dia memiliki catatan yang luar biasa."

Namun, upaya Golden Boy membeuktikan kehebatan Wanheng sepertinya tak terwujud. Wanheng pensiun di usia ke-34. "Itulah idenya. Untuk mengekspos dia di AS. Untuk membuatnya mendapatkan publisitas di AS, karena dia benar-benar petarung hebat. Dia sangat, sangat bagus, petinju terbaik di divisinya. Dia salah satu petinju terbaik di dunia."
(sha)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2764 seconds (0.1#10.140)