Gagal Finis di MotoGP Catalunya 2022, Bagnaia: Top Speed Bukan Segalanya
loading...
A
A
A
BARCELONA - Francesco Bagnaia menyebut top speed yang menjadi ciri khas timnya tidak sepenuhnya menentukan motornya lebih baik ketimbang yang lain. Pembalap tim Ducati Lenovo itu justru iri dengan pendekatan yang dilakukan Yamaha selama ini.
Bagnaia memang merasakan langsung inovasi dari timnya merombak beberapa bagian Desmosedici. Dia menyadari bahwa motornya itu lebih lincah dan semakin mudah dikendalikan.
Komponen baru pada motornya yang membantu mencapai hal demikian adalah bagian fairing. Bagnaia pun senang karena inovasi itu jelas terbukti mengantarkannya menjadi yang tercepat kedua saat tes di MotoGP Catalunya 2022 pekan lalu.
Namun, pelajaran baru dia dapatkan setelah mengakhiri sesi balapan di seri tersebut dengan gagal finis. Terlepas dari caranya crash, Bagnaia mengatakan top speed tidaklah menentukan segalanya.
“Saya selalu suka yang saya gunakan, karena itu membuat motor lebih mudah diatur. Saya pikir itu aspek yang paling penting, lebih dari kekuatan karena di puncak kejuaraan dunia ada pebalap dengan motor yang kecepatannya sedikit di lintasan lurus,” ucap Bagnaia dikutip laman Paddock GP, Rabu (8/6/2022).
“(tapi) Sangat jelas bahwa kecepatan tertinggi bukanlah segalanya. Kami telah meningkatkan area ini dengan fairing baru tahun ini. Tapi kami membutuhkan lebih banyak kelincahan. Kami sedang mengerjakannya,” lanjutnya.
Adapun yang diinginkan Bagnaia adalah penanganan motor yang lebih baik. Menurutnya, hal itu sangat terlihat di pabrikan Yamaha yang dikendalikan Fabio Quartararo.
“Saya lebih suka kecepatan tertinggi yang lebih rendah dan penanganan yang lebih baik tahun ini. Itu yang utama sekarang, Yamaha adalah contoh sempurna untuk itu,” lanjutnya.
Saat ini, Bagnaia pun masih berada di peringkat kelima klasemen sementara MotoGP 2022. Mengumpulkan 81 poin dari dua kali kemenangan di musim ini.
Dia masih tertinggal sekitar 45 poin dari Quartararo di peringkat pertama. Untungnya, Ducati di klasemen kejuaraan tim masih memimpin satu tempat di atas Yamaha.
Bagnaia memang merasakan langsung inovasi dari timnya merombak beberapa bagian Desmosedici. Dia menyadari bahwa motornya itu lebih lincah dan semakin mudah dikendalikan.
Komponen baru pada motornya yang membantu mencapai hal demikian adalah bagian fairing. Bagnaia pun senang karena inovasi itu jelas terbukti mengantarkannya menjadi yang tercepat kedua saat tes di MotoGP Catalunya 2022 pekan lalu.
Namun, pelajaran baru dia dapatkan setelah mengakhiri sesi balapan di seri tersebut dengan gagal finis. Terlepas dari caranya crash, Bagnaia mengatakan top speed tidaklah menentukan segalanya.
“Saya selalu suka yang saya gunakan, karena itu membuat motor lebih mudah diatur. Saya pikir itu aspek yang paling penting, lebih dari kekuatan karena di puncak kejuaraan dunia ada pebalap dengan motor yang kecepatannya sedikit di lintasan lurus,” ucap Bagnaia dikutip laman Paddock GP, Rabu (8/6/2022).
“(tapi) Sangat jelas bahwa kecepatan tertinggi bukanlah segalanya. Kami telah meningkatkan area ini dengan fairing baru tahun ini. Tapi kami membutuhkan lebih banyak kelincahan. Kami sedang mengerjakannya,” lanjutnya.
Adapun yang diinginkan Bagnaia adalah penanganan motor yang lebih baik. Menurutnya, hal itu sangat terlihat di pabrikan Yamaha yang dikendalikan Fabio Quartararo.
“Saya lebih suka kecepatan tertinggi yang lebih rendah dan penanganan yang lebih baik tahun ini. Itu yang utama sekarang, Yamaha adalah contoh sempurna untuk itu,” lanjutnya.
Saat ini, Bagnaia pun masih berada di peringkat kelima klasemen sementara MotoGP 2022. Mengumpulkan 81 poin dari dua kali kemenangan di musim ini.
Dia masih tertinggal sekitar 45 poin dari Quartararo di peringkat pertama. Untungnya, Ducati di klasemen kejuaraan tim masih memimpin satu tempat di atas Yamaha.
(sha)