Juara Dunia Remaja Angkat Besi IWF 2022, Luluk Berambisi Ikuti Olimpiade
loading...
A
A
A
Sedangkan peringkat ketiga diisi oleh atlet tuan rumah Gonzalez J. Lopez dengan total angkatan 153 Kg (Snatch 68 Kg, Clean & Jerk 85 Kg).
Di tempat terpisah, pelatih Samsuri merasa bersyukur anak asuhnya itu berhasil meraih gelar juara dunia. Ini tentu bisa menambah kepercayaan dirinya.
"Berkat dukungan dari masyarakat Jawa Timur, Pengprov PABSI Jawa Timur. Ini adalah hasil yang tertunda karena seharusnya, tahun kemarin seharusnya kami mengikuti kejuaraan yang sama," jelasnya.
"Namun, karena sesuatu hal, tahun ini akhirnya Luluk Diana bisa berangkat. Ini adalah kejuaraan remaja terakhir bagi Luluk Diana sebelum melangkah ke jenjang yunior," lanjut Samsuri.
Sementara itu, Wasekjen PABSI Sonny Kasiran mengatakan pihaknya bangga ada klub angkat besi dari Pacitan melahirkan juara dunia dan dibiayai secara mandiri keberangkatannya oleh Pengprov PABSI Jawa Timur.
"PB PABSI bangga dengan upaya Pengprov Jatim karena mampu memberangkatkan atlet hasil pembinaan daerahnya dengan dukungan anggaran sendiri hanya difasilitasi dan didampingi manajer Hadi Wihardja dari PB Pusat ini akan menjadi contoh buat semua Pengprov PABSI di Indonesia," ungkap Sonny.
Binpres PABSI, Hadi Wihardja yang ikut mendampingi perjuangan Luluk Diana di Meksiko, mengatakan PABSI kini lebih banyak lagi memiliki atlet pelapis dengan demikian regenerasi berjalan dengan baik.
"Mudah-mudahan jejak Pengprov Jawa Timur diikuti oleh Pengprov lainnya dengan berkolaborasi dengan PABSI Pusat dalam upaya mencetak atlet-atlet pelapis yang berprestasi," tandasnya.
Di tempat terpisah, pelatih Samsuri merasa bersyukur anak asuhnya itu berhasil meraih gelar juara dunia. Ini tentu bisa menambah kepercayaan dirinya.
"Berkat dukungan dari masyarakat Jawa Timur, Pengprov PABSI Jawa Timur. Ini adalah hasil yang tertunda karena seharusnya, tahun kemarin seharusnya kami mengikuti kejuaraan yang sama," jelasnya.
"Namun, karena sesuatu hal, tahun ini akhirnya Luluk Diana bisa berangkat. Ini adalah kejuaraan remaja terakhir bagi Luluk Diana sebelum melangkah ke jenjang yunior," lanjut Samsuri.
Sementara itu, Wasekjen PABSI Sonny Kasiran mengatakan pihaknya bangga ada klub angkat besi dari Pacitan melahirkan juara dunia dan dibiayai secara mandiri keberangkatannya oleh Pengprov PABSI Jawa Timur.
"PB PABSI bangga dengan upaya Pengprov Jatim karena mampu memberangkatkan atlet hasil pembinaan daerahnya dengan dukungan anggaran sendiri hanya difasilitasi dan didampingi manajer Hadi Wihardja dari PB Pusat ini akan menjadi contoh buat semua Pengprov PABSI di Indonesia," ungkap Sonny.
Binpres PABSI, Hadi Wihardja yang ikut mendampingi perjuangan Luluk Diana di Meksiko, mengatakan PABSI kini lebih banyak lagi memiliki atlet pelapis dengan demikian regenerasi berjalan dengan baik.
"Mudah-mudahan jejak Pengprov Jawa Timur diikuti oleh Pengprov lainnya dengan berkolaborasi dengan PABSI Pusat dalam upaya mencetak atlet-atlet pelapis yang berprestasi," tandasnya.
(mirz)