Lorenzo Bicara Marquez Bersaudara dan Nasib MotoGP di Tengah Pandemi Covid-19
loading...
A
A
A
LUGANO - Jorge Lorenzo telah kembali ke Lugano, setelah terkunci (lockdown) selama hampir dua bulan di kamar hotel saat berlibur di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Akibat wabah virus corona ini program kerjanya sebagai pembalap penguji tim Yamaha pun jadi berantakan.
Setelah pergerakan Lorenzo dibatasi selama berada di UEA, kini dia bisa menikmati kehidupan yang normal di Lugano di mana ia memiliki apartemen yang menghadap langsung ke Danau Lugano. Pembalap berjuluk X-Fuera itu tidak hanya menghabiskan kebiasaannya untuk berbincang dengan penggemar melalui akun media sosial saja.
Selama ketidakjelasan mengenai nasib kejuaraan dunia MotoGP, Lorenzo juga kerap melakukan wawancara dengan media. Dan, belum lama ini pembalap asal Spanyol itu berbicara tentang pengganti dirinya di tim Repsol Honda, yang notabene merupakan adik kandung dari Marc Marquez.
Berbicara di Cadena Ser, Lorenzo menyakini Alex Marquez merupakan salah satu pembalap muda potensial dan dia layak mendapatkan tunggangan RC213V Honda. Kendati dinilai layak, namun pemilik nomor 99 itu mengatakan akan sulit untuk beradaptasi dengan motor Pabrikan Jepang tersebut.
"Alex memiliki keterampilan yang baik, dia adalah juara Moto3 dan Moto2. Dia pantas naik kelas, dia menemukan kesempatan dan memanfaatkannya. Bagi saya itu layak, karena dia telah meningkatkan keterampilannya dalam beberapa tahun terakhir," ungkap Lorenzo, Minggu (26/4/2020).
"Pada awalnya tentu akan merugikannya, karena Honda tidak mudah dikendarai. Tetapi jika ia (Alex) konsisten untuk mengenal motor RC213V, maka ia pasti akan mudah untuk beradaptasi."
Lorenzo menambahkan RC213V merupakan motor yang disesuaikan dengan gaya balap Marquez yang dapat membawa ke level tertinggi. Tetapi bukan berarti dia tidak terkalahkan.
"Marquez berada pada level yang lebih tinggi daripada yang lain, tetapi itu tidak berarti dia tidak terkalahkan. Bagi saya ada pembalap yang bisa mengalahkannya, saya melakukannya pada 2015. Dovizioso sangat dekat pada 2017 dan Quartararo telah bertarung dengannya di tahun rookie-nya," tutur Lorenzo.
Selain berbicara mengenai Marquez bersaudara. Lorenzo juga disinggung tentang nasib MotoGP di tengah keadaan darurat kesehatan ini. Menurutnya, semua tim dan pembalap pasti berharap dapat memulai balapan setidaknya 9-10 balapan.
Tetapi, kata Lorenzo, jika keadaannya semakin memburuk. Maka kondisi finansial tim bakal terkena imbasnya. "Musim kosong akan berarti bahwa tidak akan ada juara. Maka kita harus melihat masa depan secara ekonomi untuk tim, pembalap, dan semua orang," pungkas Lorenzo.
Setelah pergerakan Lorenzo dibatasi selama berada di UEA, kini dia bisa menikmati kehidupan yang normal di Lugano di mana ia memiliki apartemen yang menghadap langsung ke Danau Lugano. Pembalap berjuluk X-Fuera itu tidak hanya menghabiskan kebiasaannya untuk berbincang dengan penggemar melalui akun media sosial saja.
Selama ketidakjelasan mengenai nasib kejuaraan dunia MotoGP, Lorenzo juga kerap melakukan wawancara dengan media. Dan, belum lama ini pembalap asal Spanyol itu berbicara tentang pengganti dirinya di tim Repsol Honda, yang notabene merupakan adik kandung dari Marc Marquez.
Berbicara di Cadena Ser, Lorenzo menyakini Alex Marquez merupakan salah satu pembalap muda potensial dan dia layak mendapatkan tunggangan RC213V Honda. Kendati dinilai layak, namun pemilik nomor 99 itu mengatakan akan sulit untuk beradaptasi dengan motor Pabrikan Jepang tersebut.
"Alex memiliki keterampilan yang baik, dia adalah juara Moto3 dan Moto2. Dia pantas naik kelas, dia menemukan kesempatan dan memanfaatkannya. Bagi saya itu layak, karena dia telah meningkatkan keterampilannya dalam beberapa tahun terakhir," ungkap Lorenzo, Minggu (26/4/2020).
"Pada awalnya tentu akan merugikannya, karena Honda tidak mudah dikendarai. Tetapi jika ia (Alex) konsisten untuk mengenal motor RC213V, maka ia pasti akan mudah untuk beradaptasi."
Lorenzo menambahkan RC213V merupakan motor yang disesuaikan dengan gaya balap Marquez yang dapat membawa ke level tertinggi. Tetapi bukan berarti dia tidak terkalahkan.
"Marquez berada pada level yang lebih tinggi daripada yang lain, tetapi itu tidak berarti dia tidak terkalahkan. Bagi saya ada pembalap yang bisa mengalahkannya, saya melakukannya pada 2015. Dovizioso sangat dekat pada 2017 dan Quartararo telah bertarung dengannya di tahun rookie-nya," tutur Lorenzo.
Selain berbicara mengenai Marquez bersaudara. Lorenzo juga disinggung tentang nasib MotoGP di tengah keadaan darurat kesehatan ini. Menurutnya, semua tim dan pembalap pasti berharap dapat memulai balapan setidaknya 9-10 balapan.
Tetapi, kata Lorenzo, jika keadaannya semakin memburuk. Maka kondisi finansial tim bakal terkena imbasnya. "Musim kosong akan berarti bahwa tidak akan ada juara. Maka kita harus melihat masa depan secara ekonomi untuk tim, pembalap, dan semua orang," pungkas Lorenzo.
(bbk)