Tingkatkan Pembinaan-Prestasi Olahraga, KONI Makassar Teken MoU Lintas Sektor

MAKASSAR - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Makassar terus memperkuat sinergitas untuk pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga . Baru-baru ini, KONI Makassar melahirkan tiga kerja sama lintas sektor untuk memenuhi kebutuhan dasar pondasi pembangunan kemajuan olahraga.

Pertama, KONI Makassar bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Makassar menghadirkan program One Student One Sport. Hal Ini merupakan wujud implementasi dari resetting pembinaan atlet usia dini di Kota Makassar.



"Kami mau olahraga di Kota Makassar ini mengisi semua ruang. Mulai dari sekolah, sampai lorong-lorong agar anak-anak bisa berprestasi di tingkat kota, bahkan sampai nasional," ujar Ketua Umum KONI Makassar , Ahmad Susanto, di Balai Kemanunggalan Jenderal M Yusuf, Jalan Jenderal Sudirman, Jumat (1/6/2022).

Kedua, KONI bekerja sama dengan Bank BTN. Ahmad mengatakan, melalui kerja sama dengan pihak perbankan ini diharapkan semua penggunaan anggaran KONI bisa dilakukan secara elektronik.

"Dengan begitu, penggunaan anggaran KONI bisa akuntabel dan transparan. Jadi ke depan tidak ada lagi penggunaan anggaran, penggunaan keuangan yang bersifat manual," jelas dia.

Melalui kerja sama ini, lanjut dia, pihaknya juga ingin mendorong pihak ketiga dalam penyediaan sarana dan prasarana olahraga yang memadati.

"Kami di KONI juga lagi melakukan renovasi besar-besaran terkait dengan fasilitas ruang latihan, dan ruang pertemuan. Itulah bantuan dari swasta," jelasnya.

Selain itu, pihal Bank BTN juga memberikan mobil operasional kepada KONI Makasar yang bisa digunakan oleh semua cabang olahraga.

"Ke depan tentu banyak implementasi kerja sama yang sudah kami siapkan dengan perbankan, termasuk pembiayaan kegiatan olahraga. Menutupi keterbatasan yang kami punya," ungkapnya.

Kerja sama lainnya juga dijalin KONI dengan pihak Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kerja sama itu menyangkut pemberian beasiswa bagi atlet.

"DIKTI punya program beasiswa, maka kami meminta untuk memberikan kuota ke Kota Makassar khususnya untuk atlet yang tidak mampu tapi dia berprestasi supaya bisa melanjutkan pendidikan. Biaya kuliah ditanggung dan biaya hidup setiap bulan ada," sebutnya.

Selain kerja sama, KONI juga meluncurkan dua aplikasi, yaitu MANTAP (Manajemen Pangkalan Data Atlet dan Pelatih) dan SAMAKI (Sistem Aplikasi Monitoring Latihan dan Kejuaraan Terintergrasi). Kata Ahmad, hal itu sebagai wujud untuk mendorong KONI menjadi organisasi modern dan smart.

"Kami nanti akan punya big data secara digital. Jadi semua atlet kita akan terdata monitoring perkembangan latihan setiap atlet juga bisa lewat aplikasi," ungkapnya.

Lebih jauh, Ahmad menambahkan jika pihaknya juga menghadirkan sejumlah fasilitas yang belum pernah ada seperti, gym center dan layanan fisioterapi.



Fisioterapi ini adalah balai rehabilitasi cedera bagi atlet, keluarga atlet, juga bisa diperuntukkan bagi masyarakat Kota Makasar, utamanya yang tidak punya akses kemampuan pembiayaan.

"Kami siapkan di KONI Makassar . Kami tidak ingin meninggalkan atlet yang sudah berjuang. Kalau dia cedera, sama-sama harus diperhatikan," ungkapnya.