Biodata Apriyani Rahayu si Pembunuh Ratu Ganda Putri yang Menggemparkan

Minggu, 03 Juli 2022 - 15:11 WIB
loading...
Biodata Apriyani Rahayu si Pembunuh Ratu Ganda Putri yang Menggemparkan
Biodata Apriyani Rahayu si Pembunuh Ratu Ganda Putri yang Menggemparkan/Sindo Photo
A A A
Biodata Apriyani Rahayu si pembunuh ganda putri China yang menggemparkan jagat bulu tangkis untuk mengharumkan nama Indonesia. Apriyani Rahayu yang lahir 29 April 1998 menjadi harapan baru bulu tangkis Indonesia di ganda putri.

Kehadiran Apriyani Rahayu menjadi angin segar bagi ganda putri Indonesia yang sangat lama menantikan gelar. Sejak dipasangkan dengan Greysia Polii, prestasi ganda putri Indonesia mulai menggeliat.

Duet Greysia/Apriyani menjadi oase yang pelan tapi pasti meraih juara demi juara di level turnamen hingga pesta olahraga multievent. Prestasi tertinggi duet Greysia Polii/Apriyani Rahayu adalah meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.



Hebatnya, Greysia/Apriyani menjadi pembunuh ratu bulu tangkis dunia Chen Qiqie/Jia Yi Fan dari China pada laga final. Medali emas Olimpiade Tokyo menjadi sejarah baru bagi ganda putri Indonesia di Olimpiade.

Bersama Greysia, Apriyani juga meraih emas SEA Games 2019 dan dua medali perunggu di Kejuaraan Dunia pada 2018 dan 2019. Apriyani juga meraih medali perunggu Asian Games 2018 di beregu putri dan ganda dengan Greysia.

Setelah Greysia Polii pensiun, Apriyani mencari pasangan baru yang jatuh pada sosok Siti Fadia Silva Ramadhanti. Tidak butuh waktu lama bagi Apriyani/Fadia untuk menemukan chemistry. Keduanya pelan tapi pasti mulai cocok dan saling memahami.

Duet Apriyani/Fadia mengharumkan nama Indonesia ketika menyumbangkan medali emas SEA Games 2021. Di level turnamen, prestasi terbaik Apriyani/Fadia menjadi runner-up Indonesia Masters 2022.

Hari ini, Apriyani/Fadia memecah telur juara di Turnamen BWF Super 750 Malaysia Open 2022 di final. Duet Apriyani/Fadia mengalahkan ganda China Zhang Shuxian/Zheng Yu dengan skor 21-18, 12-21, 21-19 di Axiata Arena, kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (3/7/2022).

Sebelumnya, Apriyani/Fadia kembali menjadi pembunuh raksasa dengan menggulung Chen Qingchen/Jia Yifan di perempat final. Kemenangan itu sekaligus pembalasan kekalahan Apriyani/Fadia dari ganda nomor satu dunia itu asal China tersebut saat kalah di final Indonesia Masters 2022.

Apriyani Rahayu lahir di desa Lawulo, sebuah permukiman terpencil di Kabupaten Konawe di Sulawesi Tenggara. Apri adalah anak bungsu dari seorang buruh tani bernama Ameruddin Pora dan istrinya, Sitti Jauhar.



Sosok Apri yang tomboy sangat mewarnai aktivitasnya sehari-hari. Apri berani berkelahi dengan anak laki-laki tetangga. Ayahnya pun mendorongnya untuk mencurahkan energinya untuk bermain bulu tangkis. Apri pun setuju.

Menurut sepupu Apri, ayahnya sebagai pelatih yhang menerapkan program pelatihan termasuk lari 10 kilometer dan berlatih di lapangan buatan sendiri di belakang rumahnya yang ditumbuhi pohon pinang. Apri menggunakan raket kayu buatan sendiri dengan tali pancing, sampai ayahnya mampu menjual cukup banyak sayuran untuk membeli raket asli.

Namun, Pora memuji ibu Apri yang memberinya dukungan dan pelatihan. Sitti Jauhar adalah pemain bulu tangkis, tenis meja, dan bola voli yang antusias dan mendorong Rahayu untuk menjadi tangguh dan kompetitif. Pada tahun 2007, pada usia 9 tahun, ia mewakili Kabupaten Konawe dalam kompetisi regional dan dibina.

Pada 2011 saat berusia 13 tahun, Apri direkrut ke klub Jakarta untuk bermain tingkat internasional. Sitti Jauhar meninggal pada 2015 ketika Apriyani mengikuti kejuaraan di Peru, tetapi dia bermain setelah mendengar berita itu, memenangkan dua medali.
(aww)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1794 seconds (0.1#10.140)