6 Fakta Leg Pertama Final Piala Presiden 2022: Nomor 1 Kunci Sukses Arema FC
loading...
A
A
A
MALANG - Arema FC memenangi laga pertama final Piala Presiden 2022 melawan Borneo FC . Singo Edan unggul 1-0 di Stadion Kanjuruhan, Kamis (14/7/2022). Laga itu menyajikan pertandingan yang seru dan menarik, kedua tim saling jual beli serangan.
Gol Arema FC dikemas Abel Issa Camara menit ke-15. Meski demikian, tak akan mudah bagi Arema FC untuk memenangi laga leg kedua yang digelar di Stadion Segiri Samarinda, Minggu, 17 Juli 2022, mulai pukul 20.00 WIB.
Dibalik itu semua terdapat sejumlah fakta momen menarik dibalik keseruan final pertama Piala Presiden 2022, baik di dalam stadion saat pertandingan, maupun di luar stadion.
6. Arema FC memburu gelar hat-trick Piala Presiden
Sejauh ini Arema FC sudah mengoleksi dua gelar Piala Presiden yang diraih pada edisi 2017 dan 2019. Kini, Singo Edan bertandang ke Kalimantan Timur mengusung misi hat-trick Piala Presiden. Saat ini Arema FC merupakan pengumpul trofi Piala Presiden terbanyak.
5. Flare nodai kemenangan pertama Arema FC
Flare yang dilarang menyala di stadion Kanjuruhan tetap tak terbendung. Di balik kemenangan Arema 1-0, ada noda yang dilakukan fans dengan menyalakan flare saat pertandingan masih berlangsung.
Flare menyala awalnya dari sisi tribun utara menit 90. Kemudian secara berturut-turut flare menyala di beberapa sektor, baik dari sektor tenggara, selatan, bahkan tribun VIP. Flare kian bertambah setelah wasit Fariq Hittaba meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir.
4. Tak ada kartu kuning di leg pertama
Sejak menit awal pertandingan Arema FC vs Borneo FC berjalan keras. Bahkan baru 11 detik berjalan Abel Camara sudah tergeletak karena benturan dengan bek tengah Diego Michiels.
Benturan keras juga terjadi menit 39, yang membuat protes keras Eduardo sehingga berujung kartu kuning baginya. Menariknya meski terjadi beberapa kali pelanggaran keras wasit Fariq Hittaba asal Yogyakarta tak ada kartu kuning yang diberikan ke pemain.
Bahkan saat Diego Michiels mengangkat kaki terlalu tinggi pun wasit tak memberikan kartu kuning. Satu-satunya kartu kuning justru diterima pelatih Arema FC Eduardo Almeida di menit 39 usai memprotes keras keputusan Fariq Hittaba.
3. Rekor tak terkalahkan Borneo FC terhenti
Borneo FC merupakan tim yang belum terkalahkan hingga final pertama. Namun di laga final tandang di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Borneo FC menelan kekalahan pertamanya di ajang turnamen pra-musim ini.
Tercatat selama penyisihan grup B Piala Presiden skuad Pesut Etam, julukan Borneo FC ini mampu tiga kali menang dan sekali imbang 0 - 0 melawan Barito Putera. Sementara di laga perempatfinal dan semifinal Borneo FC menyapu bersih laga.
Sedangkan Arema FC sendiri mengawali turnamen Piala Presiden dengan kekalahan di fase grup. Saat itu Singo Edan kalah 0 - 1 atas PSM Makassar di laga perdana grup D Piala Presiden.
2. Javlon Guseynov adalah kunci Borneo FC
Borneo FC hanya kalah tipis 0-1, tapi peran sentral pemain belakangnya terlihat. Tampak Javlon Guseynov tiga kali melakukan bloking krusial di depan gawang yang dikawal Angga Saputro.
Di menit 59 aksi Javlon membuat Arema FC gagal menambah gol. Bahkan di menit 88 sebuah tendangan Abel Camara yang sudah berdiri bebas di depan gawang berhasil diblok bek berusia 31 tahun ini.
1. Efek penyerang anyar Arema FC
Kualitas penyerang baru Arema FC tampak tak diragukan lagi. Perannya di laga final pertama Piala Presiden cukup krusial. Bahkan baru 15 menit pertandingan berjalan penyerang berusia 32 tahun ini berhasil menceploskan bola dengan sundulannya, dari umpan yang dilakukan Gian Zola Nasrulloh.
Beberapa kali penguasaan bola dari Abel Camara juga terlihat sulit dihentikan. Bahkan suatu momen ketika menit 61 Abel Camara dikepung tiga pemain Pesut Etam, julukan Borneo FC, demi mempertahankan bola yang berujung pelanggaran padanya.
Peran Abel Camara juga terlihat saat Arema FC kehilangan bola. Abel Camara mencatat dua kali tackle bersih yang berujung lemparan ke dalam bagi lawan. Ia juga rajin turun membantu pertahanan timnya.
Gol Arema FC dikemas Abel Issa Camara menit ke-15. Meski demikian, tak akan mudah bagi Arema FC untuk memenangi laga leg kedua yang digelar di Stadion Segiri Samarinda, Minggu, 17 Juli 2022, mulai pukul 20.00 WIB.
Dibalik itu semua terdapat sejumlah fakta momen menarik dibalik keseruan final pertama Piala Presiden 2022, baik di dalam stadion saat pertandingan, maupun di luar stadion.
6. Arema FC memburu gelar hat-trick Piala Presiden
Sejauh ini Arema FC sudah mengoleksi dua gelar Piala Presiden yang diraih pada edisi 2017 dan 2019. Kini, Singo Edan bertandang ke Kalimantan Timur mengusung misi hat-trick Piala Presiden. Saat ini Arema FC merupakan pengumpul trofi Piala Presiden terbanyak.
5. Flare nodai kemenangan pertama Arema FC
Flare yang dilarang menyala di stadion Kanjuruhan tetap tak terbendung. Di balik kemenangan Arema 1-0, ada noda yang dilakukan fans dengan menyalakan flare saat pertandingan masih berlangsung.
Flare menyala awalnya dari sisi tribun utara menit 90. Kemudian secara berturut-turut flare menyala di beberapa sektor, baik dari sektor tenggara, selatan, bahkan tribun VIP. Flare kian bertambah setelah wasit Fariq Hittaba meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir.
4. Tak ada kartu kuning di leg pertama
Sejak menit awal pertandingan Arema FC vs Borneo FC berjalan keras. Bahkan baru 11 detik berjalan Abel Camara sudah tergeletak karena benturan dengan bek tengah Diego Michiels.
Benturan keras juga terjadi menit 39, yang membuat protes keras Eduardo sehingga berujung kartu kuning baginya. Menariknya meski terjadi beberapa kali pelanggaran keras wasit Fariq Hittaba asal Yogyakarta tak ada kartu kuning yang diberikan ke pemain.
Bahkan saat Diego Michiels mengangkat kaki terlalu tinggi pun wasit tak memberikan kartu kuning. Satu-satunya kartu kuning justru diterima pelatih Arema FC Eduardo Almeida di menit 39 usai memprotes keras keputusan Fariq Hittaba.
3. Rekor tak terkalahkan Borneo FC terhenti
Borneo FC merupakan tim yang belum terkalahkan hingga final pertama. Namun di laga final tandang di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Borneo FC menelan kekalahan pertamanya di ajang turnamen pra-musim ini.
Tercatat selama penyisihan grup B Piala Presiden skuad Pesut Etam, julukan Borneo FC ini mampu tiga kali menang dan sekali imbang 0 - 0 melawan Barito Putera. Sementara di laga perempatfinal dan semifinal Borneo FC menyapu bersih laga.
Sedangkan Arema FC sendiri mengawali turnamen Piala Presiden dengan kekalahan di fase grup. Saat itu Singo Edan kalah 0 - 1 atas PSM Makassar di laga perdana grup D Piala Presiden.
2. Javlon Guseynov adalah kunci Borneo FC
Borneo FC hanya kalah tipis 0-1, tapi peran sentral pemain belakangnya terlihat. Tampak Javlon Guseynov tiga kali melakukan bloking krusial di depan gawang yang dikawal Angga Saputro.
Di menit 59 aksi Javlon membuat Arema FC gagal menambah gol. Bahkan di menit 88 sebuah tendangan Abel Camara yang sudah berdiri bebas di depan gawang berhasil diblok bek berusia 31 tahun ini.
1. Efek penyerang anyar Arema FC
Kualitas penyerang baru Arema FC tampak tak diragukan lagi. Perannya di laga final pertama Piala Presiden cukup krusial. Bahkan baru 15 menit pertandingan berjalan penyerang berusia 32 tahun ini berhasil menceploskan bola dengan sundulannya, dari umpan yang dilakukan Gian Zola Nasrulloh.
Beberapa kali penguasaan bola dari Abel Camara juga terlihat sulit dihentikan. Bahkan suatu momen ketika menit 61 Abel Camara dikepung tiga pemain Pesut Etam, julukan Borneo FC, demi mempertahankan bola yang berujung pelanggaran padanya.
Peran Abel Camara juga terlihat saat Arema FC kehilangan bola. Abel Camara mencatat dua kali tackle bersih yang berujung lemparan ke dalam bagi lawan. Ia juga rajin turun membantu pertahanan timnya.
(sha)