Indonesia Gagal Lolos ke FIBA World Cup 2023, Milos Pejic Minta Kompetisi IBL Dibenahi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kegagalan tim nasional (timnas) basket Indonesia ke FIBA World Cup 2023 menunjukkan kekurangan kompetisi Indonesia Basket League (IBL). Pelatih timnas Milos Pejic minta Indonesia membenahi kompetisi basket nasional.
Timnas basket Indonesia menelan kekalahan 58-108 dari China pada babak playoff perempat final FIBA Asia Cup 2022 di Istora Senayan, Jakarta Pusat (18/7/2022) malam WIB.
Kekalahan tersebut membuat Indonesia Patriots -julukan Timnas basket Indonesia- gagal melaju ke babak berikutnya, serta mengubur mimpi untuk tampil di FIBA World Cup 2023.
Dengan kekalahan tersebut, Indonesia akan tetap menjadi tuan rumah FIBA World Cup 2023 bersama dengan Jepang dan Filipina. Namun Marques Bolden dan kawan-kawan hanya akan menjadi penonton.
Namun, Pejic ingin Indonesia membenahi kompetisi IBL ke level yang lebih tinggi lagi untuk membantu perkembangan basket di Indonesia. Ia menjelaskan dengan kompetisi yang bagus maka menurutnya bisa menemukan pemain-pemain bertalenta seperti Derrick Michael Xzavierro.
"Kita harus manage IBL di level yang lebih tinggi. Kita punya peluang untuk membina tim yang mampu menemukan Derrick yang lain," kata Pejic kepada awak media, Senin (18/7/2022) malam.
Pelatih berusia 53 tahun itu menjelaskan setiap tim di IBL tidak boleh melakukan pergantian pelatih di setiap musimnya. Pejic menilai sistem yang dikembangkan oleh pelatih tidak akan pernah berjalan dengan baik, jika tim-tim tersebut mudah mengganti pelatih.
"Kita tidak boleh mengganti pelatih setiap musim, karena itu terjadi, sistemnya tidak akan pernah berjalan," ucapnya.
Timnas basket Indonesia menelan kekalahan 58-108 dari China pada babak playoff perempat final FIBA Asia Cup 2022 di Istora Senayan, Jakarta Pusat (18/7/2022) malam WIB.
Kekalahan tersebut membuat Indonesia Patriots -julukan Timnas basket Indonesia- gagal melaju ke babak berikutnya, serta mengubur mimpi untuk tampil di FIBA World Cup 2023.
Dengan kekalahan tersebut, Indonesia akan tetap menjadi tuan rumah FIBA World Cup 2023 bersama dengan Jepang dan Filipina. Namun Marques Bolden dan kawan-kawan hanya akan menjadi penonton.
Namun, Pejic ingin Indonesia membenahi kompetisi IBL ke level yang lebih tinggi lagi untuk membantu perkembangan basket di Indonesia. Ia menjelaskan dengan kompetisi yang bagus maka menurutnya bisa menemukan pemain-pemain bertalenta seperti Derrick Michael Xzavierro.
"Kita harus manage IBL di level yang lebih tinggi. Kita punya peluang untuk membina tim yang mampu menemukan Derrick yang lain," kata Pejic kepada awak media, Senin (18/7/2022) malam.
Pelatih berusia 53 tahun itu menjelaskan setiap tim di IBL tidak boleh melakukan pergantian pelatih di setiap musimnya. Pejic menilai sistem yang dikembangkan oleh pelatih tidak akan pernah berjalan dengan baik, jika tim-tim tersebut mudah mengganti pelatih.
"Kita tidak boleh mengganti pelatih setiap musim, karena itu terjadi, sistemnya tidak akan pernah berjalan," ucapnya.