Shin Tae-yong Bongkar Rahasia, Tangani Timnas Indonesia Mirip Gaya Guardiola
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong punya trik cara mengakali kurangnya persediaan striker lokal berkualitas. Juru taktik asal Korea Selatan itu menerapkan strategi tanpa penyerang murni yang miripa dengan apa yang dilakukan Pep Guardiola bersama Manchester City.
Shin Tae-yong mengatakan kurang bomber lokal berkualitas membuat dia berpikir untuk mengusung strategi tanpa penyerang murni. Mantan pelatih timnas Korea Selatan itu juga mengatakan bahwa dia ingin pemain-pemain depannya aktif bergerak di daerah lawan.
Sekilas pernyataan Shin Tae-yong tersebut mirip dengan apa yang sudah dilakukan pelatih-pelatih top di Eropa seperti Pep Guardiola atau Erik ten Hag.
Bersama Manchester City, Guardiola kerap bermain tanpa penyerang murni pada musim 2020/2021. Sedangkan pelatih Manchester United, Erik ten Hag, sempat mengatakan ingin pemain-pemain depannya aktif menekan di daerah lawan.
Sebagaimana diketahui, stok penyerang berkualitas masih menjadi masalah serius Timnas Indonesia. Pada Piala AFF U-19 2022 silam. Shin Tae-yong bahkan sampai meminta rekomendasi penyerang berkualitas kepada publik sepak bola Indonesia.
Shin Tae-yong kemudian kerap mengakali hal tersebut dengan bermain tanpa penyerang murni. Sebagai contoh, pada SEA Games 2021 silam, Shin Tae-yong kerap memasang Irfan Jauhari dan Ronaldo Kwateh yang berposisi natural sebagai sayap di posisi penyerang tengah.
Shin Tae-yong pun mengakui bahwa dirinya memang melakukan hal itu dengan tujuan mengakali kurang tajamnya penyerang lokal.
“Pembinaan usia dini seharusnya melahirkan penyerang yang baik, tetapi sampai saat ini hal itu tidak terjadi, jadi strategi yang saya inginkan itu memang tanpa penyerang utama,” kata Shin Tae-yong dikutip podcast dalam Youtube Sport 77 Official, Rabu (20/7/2022).
Sekilas skema yang dijabarkan Shin Tae-yong tersebut mirip dengan apa yang ditunjukkan Guardiola bersama Man City. Pada musim 2021-2022, Guardiola kerap memasang Phil Foden yang berposisi natural sebagai gelandang serang di pos penyerang tengah.
Bukan tanpa sebab, Shin Tae-yong memang sempat mengatakan bahwa dirinya mengidolakan sosok Guardiola. Hal itu disampaikannya dalam podcast bersama pesohor kenamaan, Deddy Corbuzier awal tahun lalu.
“Dari pelatih (yang digakumi), mungkin dari Man City, Pep Guardiola,” kata Shin Tae-yong saat itu.
Kembali ke podcast bersama Sport 77 Official, Shin Tae-yong mengatakan bahwa dirinya menyukai pemain depan yang aktif bergerak di area pertahanan lawan. Pelatih berusia 52 tahun itu meyakini bahwa kemungkinan menang akan semakin besar jika pemain depannya aktif bergerak.
“Saya ingin pemain depan harus bisa melakukan pergerakan dan lari dari pada pemain-pemain lawan, ini baru bisa meningkatkan kemungkinan tim bisa menang,” kata Shin Tae-yong.
Sekilas perkataannya mirip dengan apa yang disampaikan Erik ten Hag usai membawa Man United menang 3-1 atas Crystal Palace di laga uji coba pramusim pada Selasa 19 Juli 2022. Pelatih asal Belanda itu mengatakan bahwa pergerakan pemain depan di area lawan memperbesar kemungkinan timnya mencetak gol.
“Seringkali Anda melihat pemain-pemain ofensif, namun kehilangan peluang, itulah yang mereka pikirkan dalam menyerang, yakni energinya,” kata Ten Hag dikutip laman resmi klub, Rabu (20/7/2022).
“Tetapi mereka menyumpan energi di pertahanan, dan mereka mendapat imbalan dengan mencetak gol, karena mereka mendapatkan bola di area depan lapangan,” imbuh Ten Hag.
Shin Tae-yong mengatakan kurang bomber lokal berkualitas membuat dia berpikir untuk mengusung strategi tanpa penyerang murni. Mantan pelatih timnas Korea Selatan itu juga mengatakan bahwa dia ingin pemain-pemain depannya aktif bergerak di daerah lawan.
Sekilas pernyataan Shin Tae-yong tersebut mirip dengan apa yang sudah dilakukan pelatih-pelatih top di Eropa seperti Pep Guardiola atau Erik ten Hag.
Bersama Manchester City, Guardiola kerap bermain tanpa penyerang murni pada musim 2020/2021. Sedangkan pelatih Manchester United, Erik ten Hag, sempat mengatakan ingin pemain-pemain depannya aktif menekan di daerah lawan.
Sebagaimana diketahui, stok penyerang berkualitas masih menjadi masalah serius Timnas Indonesia. Pada Piala AFF U-19 2022 silam. Shin Tae-yong bahkan sampai meminta rekomendasi penyerang berkualitas kepada publik sepak bola Indonesia.
Shin Tae-yong kemudian kerap mengakali hal tersebut dengan bermain tanpa penyerang murni. Sebagai contoh, pada SEA Games 2021 silam, Shin Tae-yong kerap memasang Irfan Jauhari dan Ronaldo Kwateh yang berposisi natural sebagai sayap di posisi penyerang tengah.
Shin Tae-yong pun mengakui bahwa dirinya memang melakukan hal itu dengan tujuan mengakali kurang tajamnya penyerang lokal.
“Pembinaan usia dini seharusnya melahirkan penyerang yang baik, tetapi sampai saat ini hal itu tidak terjadi, jadi strategi yang saya inginkan itu memang tanpa penyerang utama,” kata Shin Tae-yong dikutip podcast dalam Youtube Sport 77 Official, Rabu (20/7/2022).
Sekilas skema yang dijabarkan Shin Tae-yong tersebut mirip dengan apa yang ditunjukkan Guardiola bersama Man City. Pada musim 2021-2022, Guardiola kerap memasang Phil Foden yang berposisi natural sebagai gelandang serang di pos penyerang tengah.
Bukan tanpa sebab, Shin Tae-yong memang sempat mengatakan bahwa dirinya mengidolakan sosok Guardiola. Hal itu disampaikannya dalam podcast bersama pesohor kenamaan, Deddy Corbuzier awal tahun lalu.
“Dari pelatih (yang digakumi), mungkin dari Man City, Pep Guardiola,” kata Shin Tae-yong saat itu.
Kembali ke podcast bersama Sport 77 Official, Shin Tae-yong mengatakan bahwa dirinya menyukai pemain depan yang aktif bergerak di area pertahanan lawan. Pelatih berusia 52 tahun itu meyakini bahwa kemungkinan menang akan semakin besar jika pemain depannya aktif bergerak.
“Saya ingin pemain depan harus bisa melakukan pergerakan dan lari dari pada pemain-pemain lawan, ini baru bisa meningkatkan kemungkinan tim bisa menang,” kata Shin Tae-yong.
Sekilas perkataannya mirip dengan apa yang disampaikan Erik ten Hag usai membawa Man United menang 3-1 atas Crystal Palace di laga uji coba pramusim pada Selasa 19 Juli 2022. Pelatih asal Belanda itu mengatakan bahwa pergerakan pemain depan di area lawan memperbesar kemungkinan timnya mencetak gol.
“Seringkali Anda melihat pemain-pemain ofensif, namun kehilangan peluang, itulah yang mereka pikirkan dalam menyerang, yakni energinya,” kata Ten Hag dikutip laman resmi klub, Rabu (20/7/2022).
“Tetapi mereka menyumpan energi di pertahanan, dan mereka mendapat imbalan dengan mencetak gol, karena mereka mendapatkan bola di area depan lapangan,” imbuh Ten Hag.
(sha)