Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Sering Blunder, Charles Leclerc Tak Yakin Juara Juara F1 2022
loading...
Charles Leclerc gagal finish saat balapan di GP Prancis 2022. Dia merasa tak pantas menjuarai Formula 1 (F1) 2022 jika terus melakukan kesalahan. Foto: eurosport.de
A
A
A
LE CASTELLET - Charles Leclerc gagal finish saat melakoni GP Prancis 2022. Pembalap Scuderia Ferrari itu merasa tak pantas menjuarai Formula 1 (F1) 2022 jika terus melakukan blunder.
GP Prancis dikuasai pembalap Red Bull, Max Verstappen. Jawara F1 2021 itu mengasapi jagoan Mercedes, Lewis Hamilton di Sirkuit Paul Ricard, Minggu (24/7/2022) malam.
Sementara Leclerc tidak bisa menyelesaikan balapan. Dia gagal finis lantaran mengalami kecelakaan dan harus kembali ke pit lebih awal.
Leclerc sebetulnya mengendalikan fase awal balapan dari posisi pertama. Namun, dia mengalami insiden lantaran mobilnya kehilangan kendali dan menabrak pembatas di tikungan 11 pada akhir Lap 17.
Imbasnya Leclerc menyerahkan kemenangan mudah kepada Verstappen. Dia merasa tidak pantas bersaing dalam perebutan gelar juara dunia F1 tahun ini jika terus melakukan kesalahan.
“Secara teknis kami perlu memeriksa kendaraan. (Tetapi) saya pikir itu hanya kesalahan,” ungkap Leclerc, dilansir dari Crash.
Pembalap asal Monaco itu menyebut kesalahan yang dilakukannya tidak dapat diterima. Sebab, kini dia sudah tiga kali gagal finish. Hal serupa terjadi di GP Spanyol dan GP Azerbaijan.
Pada awalnya, Leclerc menyalahkan masalah pedal gas atas insiden itu. Namun, dia kemudian mengambil tanggung jawab penuh. Dia mengakui kehilangan kendali di bagian belakang saat keluar dari tikungan.
“Mencoba mengambil terlalu banyak bagian luar (lintasan) dan mungkin meletakkan roda (ban) di tempat yang licin," sambung Leclerc.
Leclerc menyebut insiden itu terjadi karena kesalahannya sendiri. Ini sebabnya dia merasa tidak pantas menjuarai F1 GP 2022 ini jika terus melakukan kesalahan.
“Ini salah saya, dan jika saya terus melakukan kesalahan seperti ini maka saya pantas untuk tidak memenangkan kejuaraan (F1 2022)," cetus Leclerc.
“Levelnya sangat tinggi tahun ini, saya telah tampil di level tinggi. Tetapi, jika saya terus melakukan kesalahan ini, maka tidak ada gunanya berada di level tinggi," tandasnya.
GP Prancis dikuasai pembalap Red Bull, Max Verstappen. Jawara F1 2021 itu mengasapi jagoan Mercedes, Lewis Hamilton di Sirkuit Paul Ricard, Minggu (24/7/2022) malam.
Sementara Leclerc tidak bisa menyelesaikan balapan. Dia gagal finis lantaran mengalami kecelakaan dan harus kembali ke pit lebih awal.
Leclerc sebetulnya mengendalikan fase awal balapan dari posisi pertama. Namun, dia mengalami insiden lantaran mobilnya kehilangan kendali dan menabrak pembatas di tikungan 11 pada akhir Lap 17.
Imbasnya Leclerc menyerahkan kemenangan mudah kepada Verstappen. Dia merasa tidak pantas bersaing dalam perebutan gelar juara dunia F1 tahun ini jika terus melakukan kesalahan.
“Secara teknis kami perlu memeriksa kendaraan. (Tetapi) saya pikir itu hanya kesalahan,” ungkap Leclerc, dilansir dari Crash.
Pembalap asal Monaco itu menyebut kesalahan yang dilakukannya tidak dapat diterima. Sebab, kini dia sudah tiga kali gagal finish. Hal serupa terjadi di GP Spanyol dan GP Azerbaijan.
Pada awalnya, Leclerc menyalahkan masalah pedal gas atas insiden itu. Namun, dia kemudian mengambil tanggung jawab penuh. Dia mengakui kehilangan kendali di bagian belakang saat keluar dari tikungan.
“Mencoba mengambil terlalu banyak bagian luar (lintasan) dan mungkin meletakkan roda (ban) di tempat yang licin," sambung Leclerc.
Leclerc menyebut insiden itu terjadi karena kesalahannya sendiri. Ini sebabnya dia merasa tidak pantas menjuarai F1 GP 2022 ini jika terus melakukan kesalahan.
“Ini salah saya, dan jika saya terus melakukan kesalahan seperti ini maka saya pantas untuk tidak memenangkan kejuaraan (F1 2022)," cetus Leclerc.
“Levelnya sangat tinggi tahun ini, saya telah tampil di level tinggi. Tetapi, jika saya terus melakukan kesalahan ini, maka tidak ada gunanya berada di level tinggi," tandasnya.
(mirz)
Explore More