PSSI Terbitkan SK Lanjutkan Kompetisi Liga 1, 2 dan 3 2020 Bulan Oktober
loading...
A
A
A
JAKARTA - PSSI merilis surat keputusan Bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi Dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020. Dalam SK tersebut diterangkan, kompetisi akan kembali digulirkan bulan Oktober mendatang.
“Kompetisi Liga 1 , Liga 2, dan Liga 3 akan dimulai pada Oktober 2020 dengan memperhatikan ketentuan protokol kesehatan COVID-19 yang ditetapkan oleh pemerintah,” beber Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan seperti dikutip dari laman Liga Indonesia, Senin (29/6/2020).
Lantas seperti apa model kompetisi sepak bola nantinya saat bergulir di tengah pandemi? Iriawan mengaku masih akan berdiskusi dengan klub peserta, serta organisasi terkait seperti APSSI dan APPI.
“Terkait pertanyaan bagaimana regulasi kompetisi saat pandemi COVID-19, maka dari itu PSSI mengajak klub, APSSI, APPI berdiskusi buat menentukan format kompetisi dan regulasi kompetisi,” ucap mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, dan Polda Metro Jaya ini.
Iriawan menyampaikan, ada beberapa pertimbangan yang mendasari sehingga PSSI memutuskan untuk kembali menggulirkan kompetisi. Salah satunya kepentingan Tim Nasional (Timnas) Indonesia.
“Kompetisi yang dilakukan sekarang adalah untuk kepentingan timnas ke depan, agar pemain selalu berkompetisi dan dengan sendirinya pemain tetap terasah kualitasnya,” sebut Iriawan.
Selain itu, digulirkannya kembali kompetisi juga dimaksud untuk kepentingan Timnas U-19 yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 2021.
“Saat mereka tidak menjalankan training centre (TC), para pemain bisa berkompetisi di klub mereka masing-masing, baik Liga 1 dan Liga 2, karena pada umumnya mereka sudah milik klub,” terangnya.
Kalaupun berlangsung TC, umumnya pemain dipanggil TC hanya 23-30 orang, sedangkan pemain yang tidak terpanggil TC, mereka tetap terasah lewat kompetisi di klub mereka.
Iriawan menegaskan, sebelum memutuskan melanjutkan kembali kompetisi, PSSI terlebih dahulu mendengar masukan pemerintah, AFC, FIFA dan masukan pihak-pihak lainnya.
Selain itu, kompetisi akan menggerakkan roda ekonomi seperti pemasukan hotel, transportasi, catering, dan lain-lain.
“Apalagi pemerintah menyarankan kita hidup berdampingan dengan COVID-19 dan produktif dalam kegiatan ekonomi diiringi protokol kesehatan ketat,” tegasnya.
“Kompetisi Liga 1 , Liga 2, dan Liga 3 akan dimulai pada Oktober 2020 dengan memperhatikan ketentuan protokol kesehatan COVID-19 yang ditetapkan oleh pemerintah,” beber Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan seperti dikutip dari laman Liga Indonesia, Senin (29/6/2020).
Lantas seperti apa model kompetisi sepak bola nantinya saat bergulir di tengah pandemi? Iriawan mengaku masih akan berdiskusi dengan klub peserta, serta organisasi terkait seperti APSSI dan APPI.
“Terkait pertanyaan bagaimana regulasi kompetisi saat pandemi COVID-19, maka dari itu PSSI mengajak klub, APSSI, APPI berdiskusi buat menentukan format kompetisi dan regulasi kompetisi,” ucap mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, dan Polda Metro Jaya ini.
Iriawan menyampaikan, ada beberapa pertimbangan yang mendasari sehingga PSSI memutuskan untuk kembali menggulirkan kompetisi. Salah satunya kepentingan Tim Nasional (Timnas) Indonesia.
“Kompetisi yang dilakukan sekarang adalah untuk kepentingan timnas ke depan, agar pemain selalu berkompetisi dan dengan sendirinya pemain tetap terasah kualitasnya,” sebut Iriawan.
Selain itu, digulirkannya kembali kompetisi juga dimaksud untuk kepentingan Timnas U-19 yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 2021.
“Saat mereka tidak menjalankan training centre (TC), para pemain bisa berkompetisi di klub mereka masing-masing, baik Liga 1 dan Liga 2, karena pada umumnya mereka sudah milik klub,” terangnya.
Kalaupun berlangsung TC, umumnya pemain dipanggil TC hanya 23-30 orang, sedangkan pemain yang tidak terpanggil TC, mereka tetap terasah lewat kompetisi di klub mereka.
Iriawan menegaskan, sebelum memutuskan melanjutkan kembali kompetisi, PSSI terlebih dahulu mendengar masukan pemerintah, AFC, FIFA dan masukan pihak-pihak lainnya.
Selain itu, kompetisi akan menggerakkan roda ekonomi seperti pemasukan hotel, transportasi, catering, dan lain-lain.
“Apalagi pemerintah menyarankan kita hidup berdampingan dengan COVID-19 dan produktif dalam kegiatan ekonomi diiringi protokol kesehatan ketat,” tegasnya.
(luq)