Kisah Thomas Hitzlsperger yang Mengejutkan: Blak-blakan Jadi Gay, Ogah Disamakan dengan Waria

MUNICH - Thomas Hitzlsperger adalah pesepak bola asal Jerman yang pernah membela Everton dan West Ham United, dan kini telah pensiun.

Pemain yang berposisi sebagai gelandang ini memulai debut profesionalnya di Liga Primer Inggris pada tahun 2001 bergabung dengan Aston Villa.



Hitzlsperger telah mewakili Jerman sebanyak 52 kali, bermain di Piala Dunia dan Kejuaraan Eropa dan memenangkan Bundesliga bersama Stuttgart.

Thomas Hitzlsperger memutuskan untuk gantung sepatu pada tahun 2013 setelah memperkuat Lazio dan Wolfsburg.



Namun, sebelum pensiun pemain kelahiran Munich, 5 April 1982 ini justru membuat heboh panggung persepakbolaan dunia.

Melansir dari Los Angeles Times, Thomas Hitzlsperger yang bermain untuk tim nasional Jerman sebelum pensiun, mengatakan kepada surat kabar Jerman, bahwa dia gay dan ingin berbicara dalam upaya untuk menghancurkan stigma homoseksualitas dalam olahraga.

Pengungkapan Thomas Hitzlsperger dimuat dalam Die Zeit. Pemain yang kala itu berusia 31 tahun mengungkapkan bahwa dia keluar karena dia merasa subjek gay dalam olahraga "diabaikan begitu saja".

Karena itu dia ingin kembali mengkampanyekan LGBT yang ada di antara atlet profesional. Tercatat bahwa Thomas Hitzlsperger merupakan pemain sepak bola terkenal yang pertama mengungkapkan orientasi seksualnya.

Pemain yang pernah memperkuat timnas Jerman dalam ajang Piala Dunia 2006 ini menentang bahwa yang namanya gay disamakan dengan waria.

Melansir dari The Guardian, Thomas Hitzlsperger sempat mengatakan "Di Inggris, Italia, dan Jerman, menjadi homoseksual bukanlah hal yang besar, setidaknya tidak di ruang ganti."

Kemudian dia menambahkan, "Saya tidak pernah malu menjadi diri saya sendiri, tetapi tidak selalu mudah untuk duduk di kursi, meja dengan 20 pemuda dan mendengarkan lelucon tentang gay."

Mengenai orientasi seksualnya ini sebenarnya sudah dicurigai ketika dia membuat blog untuk Stoerung Smelter. Itu adalah sebuah situs anti rasialisme yang mendorong perdebatan tentang xenofobia, rasialisme, dan homoseksualitas di Jerman.

Dalam tulisannya Hitzlsperger banyak membela hak LGBT, yang banyak mengalami diskriminasi.

Hal tersebut terjadi pada tahun 2007 ketika dia berpisah setelah 8 tahun menjalin hubungan dengan pacar lamanya, peristiwa ini berselang 1 bulan sebelum mereka menikah. Sehingga dia pun gagal menikah pada saat itu.