4 Klub Sepak Bola di Luar Negeri Yang Dimiliki Orang Kaya dari Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sederet pengusaha Indonesia punya saham di klub sepak bola luar negeri. Sebut saja Erick Thohir yang pernah menguasai mayoritas saham Inter Milan , dan bos Djarum, Hartono, yang saat ini menguasai klub Como 1907.
Para konglomerat Indonesia itu biasa mengakuisisi saham sebagian atau mayoritas klub sepak bola di luar negeri. Tak jarang mereka juga membawa unsur Indonesia ke klub yang diakuisisinya.
Salah satu yang fenomenal tentu saja Erick Thohir cs yang mengakuisisi mayoritas saham raksasa Italia, Inter Milan. Dia bahkan dia dinobatkan sebagai Presiden Klub pada 2013-2018.
Berikut 4 klub sepak bola luar negeri milik orang Indonesia:
1. Como 1907 (Italia)
Como 1907 merupakan klub asal Italia yang didirikan pada Mei 1907. Dikutip laman Como Football, klub ini dibentuk lantaran banyak anak muda yang gemar memainkan sepak bola pada musim semi tahun 1906.
Pada tahun 2019, Como 1907 diakuisisi oleh pengusaha asal Indonesia, Michael Bambang Hartono dengan mengatasnamakan PT Djarum. Saat ini, Como 1907 bertanding di Serie B yang merupakan turnamen paling bergengsi di Italia. Usai sahamnya dibeli oleh Djarum, klub besar ini banyak menghadapi permasalahan. Contohnya adalah pengelolaan fasilitas dan infrastruktur stadion yang terbengkalai, bisnis usaha klub, dan pengembangan pemain.
2. Lecce (Italia)
Pascal Picci dan Alvin Sariaatmadja adalah dua investor terbaru Lecce menyusul sukses klub berjulukan I Salentini ini promosi ke kasta tertinggi Liga Italia. Kedua pihak bekerja sama dengan Collardi, bankir asal Italia sekaligus kepala konsorsium.
Konferensi pers perkenalan pemegang saham baru Lecce di Via del Mare Stadium, Jumat (28/5/2022). Pengusaha Indonesia Alvin Sariaatmadja menjadi bagian dari konsorsium pemegang saham klub Serie B tersebut.
3. Brisbane Roar (Australia)
Klub lain yang juga dimiliki oleh orang Indonesia adalah Brisbane Roar. Klub asal Australia ini berdiri pada 1957 dengan nama awal Hollandia-Inala, lalu berganti nama menjadi Brisbane Lions, hingga kemudian menjadi Brisbane Roar.
Para konglomerat Indonesia itu biasa mengakuisisi saham sebagian atau mayoritas klub sepak bola di luar negeri. Tak jarang mereka juga membawa unsur Indonesia ke klub yang diakuisisinya.
Salah satu yang fenomenal tentu saja Erick Thohir cs yang mengakuisisi mayoritas saham raksasa Italia, Inter Milan. Dia bahkan dia dinobatkan sebagai Presiden Klub pada 2013-2018.
Berikut 4 klub sepak bola luar negeri milik orang Indonesia:
1. Como 1907 (Italia)
Como 1907 merupakan klub asal Italia yang didirikan pada Mei 1907. Dikutip laman Como Football, klub ini dibentuk lantaran banyak anak muda yang gemar memainkan sepak bola pada musim semi tahun 1906.
Pada tahun 2019, Como 1907 diakuisisi oleh pengusaha asal Indonesia, Michael Bambang Hartono dengan mengatasnamakan PT Djarum. Saat ini, Como 1907 bertanding di Serie B yang merupakan turnamen paling bergengsi di Italia. Usai sahamnya dibeli oleh Djarum, klub besar ini banyak menghadapi permasalahan. Contohnya adalah pengelolaan fasilitas dan infrastruktur stadion yang terbengkalai, bisnis usaha klub, dan pengembangan pemain.
2. Lecce (Italia)
Pascal Picci dan Alvin Sariaatmadja adalah dua investor terbaru Lecce menyusul sukses klub berjulukan I Salentini ini promosi ke kasta tertinggi Liga Italia. Kedua pihak bekerja sama dengan Collardi, bankir asal Italia sekaligus kepala konsorsium.
Konferensi pers perkenalan pemegang saham baru Lecce di Via del Mare Stadium, Jumat (28/5/2022). Pengusaha Indonesia Alvin Sariaatmadja menjadi bagian dari konsorsium pemegang saham klub Serie B tersebut.
3. Brisbane Roar (Australia)
Klub lain yang juga dimiliki oleh orang Indonesia adalah Brisbane Roar. Klub asal Australia ini berdiri pada 1957 dengan nama awal Hollandia-Inala, lalu berganti nama menjadi Brisbane Lions, hingga kemudian menjadi Brisbane Roar.