10 Ketum PSSI dengan Latar Belakang TNI, Polisi, hingga Pencipta Lagu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jabatan Ketua Umum PSSI bukanlah tugas yang mudah. Siapa pun yang terpilih setidaknya harus bisa memenuhi tingginya harapan masyarakat Indonesia. Mulai dari kompetisi liga hingga prestasi Timnas Indonesia.
Tapi artikel ini tidak membahas mengenai peran dari ketua PSSI. Tim Sindonews, lebih mengorek tentang latar belakang Ketua PSSI yang berasal bukan hanya dari olahraga, tapi juga luar olahraga.
Mulai dari penguasa, pejabat, hingga militer. Lantas, siapa saja yang pernah mengemban tugas sebagai Ketua PSSI untuk membenahi sepak bola di Tanah Air?
BACA JUGA: Kalah dari Vietnam, Nasib Timnas Indonesia U-16 Ditentukan Hasil Grup C
Berikut 10 ketua PSSI yang memilki latar belakang militer baik dari TNI dan Polisi :
1. Mochammad Iriawan
Mochammad Iriawan atau lebih akrab dipanggil Iwan Bule adalah Ketua PSSI saat ini. Iwan Bule memiliki latar belakang di dunia kepolisian.
Iwan Bule mulai menjabat sebagai Ketua PSSI sejak tahun 2019. Iwan Bule menjabat ketua PSSI sampai tahun 2023.
Iwan Bule sendiri memiliki pangkat komisaris jenderal (komjen). Beliau adalah lulusan Akpol tahun 1984.
Iwan Bule sendiri dikenal sebagai ketua PSSI yang aktif di media sosial. Iwan Bule terlihat sering video call dengan pemain timnas Indonesia yang sedang bermain di luar Indonesia.
2. Raden Maladi
Raden Maladi adalah ketua umum PSSI di tahun 1950-1959. Beliau adalah ketua PSSI pertama yang berlatar belakang militer pertama.
Raden Maladi juga dikenal sebagai pencipta lagu. Hal ini terjadi ketika revolusi Indonesia di tahun 1945-1949 melawan Belanda.
Raden Maladi sendiri pensiun dengan pangkat mayor. Raden Maladi sendiri juga menjadi pemain timnas Indonesia saat itu berposisi sebagai kiper.
3. Maulwi Saelan
Maulwi Saelan adalah ketua PSSI di tahun 1964-1967. Maulwi Saelan memiliki latar belakang TNI saat menjabat ketua PSSI.
Maulwi Saelan menjadi TNI di tahun 1946. Beliau mengawali karier militer di Sulawesi.
Jabatan terakhir Maulwi Saelan adalah Wakil Komandan Resimen Tjakrawibawa. Resimen ini adalah resimen bentukan Bung Karno.
Sama dengan Raden Maladi, Maulwi Saelan juga menjadi kiper timnas Indonesia saat itu. Beliau sempat tampil di Olimpiade Melbourne 1956 sebelum tersingkir karena kalah 4-0 dari Uni Soviet.
4. Bardosono
Bardosono menjadi ketua PSSI berikutnya yang berlatarbelakang TNI. Beliau menjabat di tahun 1075-1977.
Bardosono sendiri terpilih sebagai ketua PSSI secara aklamasi. Beliau terpilih melalui kongres PSSI di Yogyakarta di tahun 1974.
Bardosono sendiri adalah perwira TNI di Jawa Tengah. Pangkat terakhir Bardosono adalah brigadir jenderal.
Bardosono dikenal juga sebagai orang dekat Presiden Indonesia saat itu, Soeharto. Beliau juga mantan komandan peleton PETA di Yogyakarta.
Bardosono pun mundur karena dianggap tidak pandai mengatur sepak bola. Bardosono dinilai terlalu otoriter dalam menjalankan roda kepemimpinannya sebagai ketua PSSI.
5. Ali Sadikin
Ali Sadikin menggantikan Bardosono di tahun 1977-1981. Ali Sadikin sendiri juga merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta.
Ali Sadikin menjadi Ketua Umum PSSI melalui sidang luar biasa di Semarang. Sidang tersebut diadakan pada tanggal 12-14 Agustus 1977.
Ali Sadikin merupakan Letnan Jenderal Korps Komando Angkatan Laut (KKO-AL). Ali Sadikin lah yang memulai Liga Sepak Bola Utama (Galatama) di tahun 1978.
Melalui Galatama itulah, sepak bola mulai diurus secara profesional. Pemain menerima gaji dan bonus pertandingan seperti pemain sepak bola saat ini.
6. Sjarnoerbi Said
Sjarnoerbi Said adalah Ketua Umum PSSI selanjutnya yang berlatarbelakang militer. Beliau menggantikan posisi Ali Sadikin yang mundur.
Sjarnoebi Said adalah seorang Brigjen Purnawirawan. Beliau menjadi Ketua Umum PSSI di tahun 1982-1983.
Sjarnoebi Said memulai karier dari Kepala Dinas Intel Resimen Brigade Garuda Merah pada 1946. Beliau pernah menjadi Staf Pribadi KSAD (1959-1961) dan Staf Komando Tertinggi Operasi Ekonomi di tahun 1964-1967.
Sjarnoebi Said sendiri memiliki klub bernama Kramayudha Tiga Berlian. Klub ini berhasil 2 kali juara Galatama dan 3 kali Piala Liga.
Bahkan, Kramayudha Tiga Berlian pernah meraih prestasi tingkat Asia. Klub ini berhasil juara 3 Piala Antarklub Asia 1986.
7. Kardono
Kardono menjadi Ketua Umum PSSI di tahun 1983-1991. Kardono juga merupakan jenderal bintang tiga di TNI AU.
Kardono pernah menjadi Sekretaris Militer Presiden Soeharto. Bisa dibilang, dia adalah orang dekat Soeharto di zaman itu.
Kardono terkenal karena membongkar skandal pengaturan skor. Klub Cahaya Kita pun dibekukan kardono karena tersandung skandal suap dan pengaturan skor sesuai keputusan PSSI bernomor 28/IV/1984.
8. Azwar Anas
Azwar Anas menjadi Ketua Umum PSSI di tahun 1991 hingga 1999. Azwar Anas adalah anggota TNI AD dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal.
Azwar Anas sendiri juga masih menjabat sebagai Menteri Perhubungan saat menjadi Ketua Umum PSSI.
Saat Azwar Anas memimpin PSSI, skandal pengaturan skor merebak. Azwar Anas pun membuat tim khusus bernama Tim Pemberantasan Mafia Perwasitan (TPMP).
Melalui TPMP, Azwar Anas menghukum banyak wasit yang diduga terlibat dalam kasus suap pengaturan skor. Bahkan, ada wasit Indonesia bersertifikat FIFA yang dihukum Azwar Anas karena terlibat suap.
Azwar Anas pun mundur karena insiden sepak bola gajah di Piala Tiger 1988. Mursyid Effendi yang mencetak gol bunuh diri saat melawan Thailand membuat publik sepak bola geram.
Mursyid Effendi pun dihukum seumur hidup tidak bola berkecimpung di dunia sepak bola Indonesia. Azwar Anas pun juga mundur karena insiden tersebut.
9. Agum Gumelar
Agum Gumelar mendapatkan jabatan Ketua Umum PSSI di tahun 1999-2003. Agum sendiri berlatar belakang militer.
Agum Gumelar adalah Jenderal TNI AD. Agum Gumelar berasal dari Satuan Infanteri (Kopassus) saat menjabat Ketua Umum PSSI.
Agum Gumelar terpilih secara aklamasi. Terpilihnya Agum Gumelar menjadi terpilihnya Ketua Umum PSSI secara aklamasi sepanjang sejarah.
Agum Gumelar juga menjadi Ketua Umum PSSI pertama berlatar belakang militer setalah lengsernya Soeharto. Soeharto sendiri lengser dari Presiden RI di tahun 1998.
10. Edy Rahmayadi
Edy Rahmayadi menjadi ketua PSSI di tahun 2016. Edy Rahmayadi sendiri adalah seorang Letnan Jenderal TNI AD dari Satuan Infanteri (Kostrad).
Edy Rahmayadi menjadi ketua PSSI yang nyentrik. Perkataannya kepada awak media kadang menjadi headline besar media nasional karena terkadang sedikit kontroversial.
Edy Rahmayadi juga sukses mendatangkan Luis Milla untuk melatih timnas Indonesia. Luis Milla sendiri merupakan legenda Real Madrid dan Barcelona yang sukses meraih Piala Eropa U-21 bersama timnas Spanyol di tahun 2013.
Tapi artikel ini tidak membahas mengenai peran dari ketua PSSI. Tim Sindonews, lebih mengorek tentang latar belakang Ketua PSSI yang berasal bukan hanya dari olahraga, tapi juga luar olahraga.
Mulai dari penguasa, pejabat, hingga militer. Lantas, siapa saja yang pernah mengemban tugas sebagai Ketua PSSI untuk membenahi sepak bola di Tanah Air?
BACA JUGA: Kalah dari Vietnam, Nasib Timnas Indonesia U-16 Ditentukan Hasil Grup C
Berikut 10 ketua PSSI yang memilki latar belakang militer baik dari TNI dan Polisi :
1. Mochammad Iriawan
Mochammad Iriawan atau lebih akrab dipanggil Iwan Bule adalah Ketua PSSI saat ini. Iwan Bule memiliki latar belakang di dunia kepolisian.
Iwan Bule mulai menjabat sebagai Ketua PSSI sejak tahun 2019. Iwan Bule menjabat ketua PSSI sampai tahun 2023.
Iwan Bule sendiri memiliki pangkat komisaris jenderal (komjen). Beliau adalah lulusan Akpol tahun 1984.
Iwan Bule sendiri dikenal sebagai ketua PSSI yang aktif di media sosial. Iwan Bule terlihat sering video call dengan pemain timnas Indonesia yang sedang bermain di luar Indonesia.
2. Raden Maladi
Raden Maladi adalah ketua umum PSSI di tahun 1950-1959. Beliau adalah ketua PSSI pertama yang berlatar belakang militer pertama.
Raden Maladi juga dikenal sebagai pencipta lagu. Hal ini terjadi ketika revolusi Indonesia di tahun 1945-1949 melawan Belanda.
Raden Maladi sendiri pensiun dengan pangkat mayor. Raden Maladi sendiri juga menjadi pemain timnas Indonesia saat itu berposisi sebagai kiper.
3. Maulwi Saelan
Maulwi Saelan adalah ketua PSSI di tahun 1964-1967. Maulwi Saelan memiliki latar belakang TNI saat menjabat ketua PSSI.
Maulwi Saelan menjadi TNI di tahun 1946. Beliau mengawali karier militer di Sulawesi.
Jabatan terakhir Maulwi Saelan adalah Wakil Komandan Resimen Tjakrawibawa. Resimen ini adalah resimen bentukan Bung Karno.
Sama dengan Raden Maladi, Maulwi Saelan juga menjadi kiper timnas Indonesia saat itu. Beliau sempat tampil di Olimpiade Melbourne 1956 sebelum tersingkir karena kalah 4-0 dari Uni Soviet.
4. Bardosono
Bardosono menjadi ketua PSSI berikutnya yang berlatarbelakang TNI. Beliau menjabat di tahun 1075-1977.
Bardosono sendiri terpilih sebagai ketua PSSI secara aklamasi. Beliau terpilih melalui kongres PSSI di Yogyakarta di tahun 1974.
Bardosono sendiri adalah perwira TNI di Jawa Tengah. Pangkat terakhir Bardosono adalah brigadir jenderal.
Bardosono dikenal juga sebagai orang dekat Presiden Indonesia saat itu, Soeharto. Beliau juga mantan komandan peleton PETA di Yogyakarta.
Bardosono pun mundur karena dianggap tidak pandai mengatur sepak bola. Bardosono dinilai terlalu otoriter dalam menjalankan roda kepemimpinannya sebagai ketua PSSI.
5. Ali Sadikin
Ali Sadikin menggantikan Bardosono di tahun 1977-1981. Ali Sadikin sendiri juga merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta.
Ali Sadikin menjadi Ketua Umum PSSI melalui sidang luar biasa di Semarang. Sidang tersebut diadakan pada tanggal 12-14 Agustus 1977.
Ali Sadikin merupakan Letnan Jenderal Korps Komando Angkatan Laut (KKO-AL). Ali Sadikin lah yang memulai Liga Sepak Bola Utama (Galatama) di tahun 1978.
Melalui Galatama itulah, sepak bola mulai diurus secara profesional. Pemain menerima gaji dan bonus pertandingan seperti pemain sepak bola saat ini.
6. Sjarnoerbi Said
Sjarnoerbi Said adalah Ketua Umum PSSI selanjutnya yang berlatarbelakang militer. Beliau menggantikan posisi Ali Sadikin yang mundur.
Sjarnoebi Said adalah seorang Brigjen Purnawirawan. Beliau menjadi Ketua Umum PSSI di tahun 1982-1983.
Sjarnoebi Said memulai karier dari Kepala Dinas Intel Resimen Brigade Garuda Merah pada 1946. Beliau pernah menjadi Staf Pribadi KSAD (1959-1961) dan Staf Komando Tertinggi Operasi Ekonomi di tahun 1964-1967.
Sjarnoebi Said sendiri memiliki klub bernama Kramayudha Tiga Berlian. Klub ini berhasil 2 kali juara Galatama dan 3 kali Piala Liga.
Bahkan, Kramayudha Tiga Berlian pernah meraih prestasi tingkat Asia. Klub ini berhasil juara 3 Piala Antarklub Asia 1986.
7. Kardono
Kardono menjadi Ketua Umum PSSI di tahun 1983-1991. Kardono juga merupakan jenderal bintang tiga di TNI AU.
Kardono pernah menjadi Sekretaris Militer Presiden Soeharto. Bisa dibilang, dia adalah orang dekat Soeharto di zaman itu.
Kardono terkenal karena membongkar skandal pengaturan skor. Klub Cahaya Kita pun dibekukan kardono karena tersandung skandal suap dan pengaturan skor sesuai keputusan PSSI bernomor 28/IV/1984.
8. Azwar Anas
Azwar Anas menjadi Ketua Umum PSSI di tahun 1991 hingga 1999. Azwar Anas adalah anggota TNI AD dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal.
Azwar Anas sendiri juga masih menjabat sebagai Menteri Perhubungan saat menjadi Ketua Umum PSSI.
Saat Azwar Anas memimpin PSSI, skandal pengaturan skor merebak. Azwar Anas pun membuat tim khusus bernama Tim Pemberantasan Mafia Perwasitan (TPMP).
Melalui TPMP, Azwar Anas menghukum banyak wasit yang diduga terlibat dalam kasus suap pengaturan skor. Bahkan, ada wasit Indonesia bersertifikat FIFA yang dihukum Azwar Anas karena terlibat suap.
Azwar Anas pun mundur karena insiden sepak bola gajah di Piala Tiger 1988. Mursyid Effendi yang mencetak gol bunuh diri saat melawan Thailand membuat publik sepak bola geram.
Mursyid Effendi pun dihukum seumur hidup tidak bola berkecimpung di dunia sepak bola Indonesia. Azwar Anas pun juga mundur karena insiden tersebut.
9. Agum Gumelar
Agum Gumelar mendapatkan jabatan Ketua Umum PSSI di tahun 1999-2003. Agum sendiri berlatar belakang militer.
Agum Gumelar adalah Jenderal TNI AD. Agum Gumelar berasal dari Satuan Infanteri (Kopassus) saat menjabat Ketua Umum PSSI.
Agum Gumelar terpilih secara aklamasi. Terpilihnya Agum Gumelar menjadi terpilihnya Ketua Umum PSSI secara aklamasi sepanjang sejarah.
Agum Gumelar juga menjadi Ketua Umum PSSI pertama berlatar belakang militer setalah lengsernya Soeharto. Soeharto sendiri lengser dari Presiden RI di tahun 1998.
10. Edy Rahmayadi
Edy Rahmayadi menjadi ketua PSSI di tahun 2016. Edy Rahmayadi sendiri adalah seorang Letnan Jenderal TNI AD dari Satuan Infanteri (Kostrad).
Edy Rahmayadi menjadi ketua PSSI yang nyentrik. Perkataannya kepada awak media kadang menjadi headline besar media nasional karena terkadang sedikit kontroversial.
Edy Rahmayadi juga sukses mendatangkan Luis Milla untuk melatih timnas Indonesia. Luis Milla sendiri merupakan legenda Real Madrid dan Barcelona yang sukses meraih Piala Eropa U-21 bersama timnas Spanyol di tahun 2013.
(yov)