8 Fakta Menarik Bali United vs Arema FC: Nomor 1 Penentu Kebuasan Singo Edan
loading...
A
A
A
BALI - Bali United takluk di tangan Arema FC pada pekan keempat Liga 1 2022/2023 . Meski cuma kalah tipis 1-2, kekalahan ini membuat hasil positif di kandang sendiri ternoda.
Di balik duel Bali United vs Arema FC yang berlangsung Sabtu (13/8/2022) terdapat sejumlah fakta - fakta di pertandingan yang berhasil dirangkum MNC Portal Indonesia. Salah satunya menjadi faktor kebuasan Singo Edan.
Berikut uraian ringkasnya:
8. Kedua tim saling serang
Seperti yang sudah diprediksi laga dua tim kaya ini memainkan intensitas permainan tinggi sejak menit - menit awal. Arema FC yang bermain sebagai tim tamu memang sedikit tertekan dengan serangan beruntun di babak pertama.
Tapi kokohnya pertahanan Singo Edan, membuat hampir setiap serangan yang dikordinir Eber Bessa cs mentah. Justru beberapa kali serangan balik Arema FC yang dilakukan kerap kali merepotkan pertahanan Bali United yang dikomandoi Willian Pacheco dan Haudi Abdillah.
7. Flare dinyalakan Aremania
Ribuan Aremania mengiringi perjuangan timnya bertandang ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Sayang dukungan mereka yang berujung kemenangan dinodai dengan nyala flare di akhir pertandingan. Nyala flare ini tentu membuat Panitia Pelaksana (Panpel) Bali United harus membayar denda dari ulah suporter Aremania.
6. Penetrasi Privat Mbarga
Di luar satu gol yang dihasilkan Privat Mbarga, pesepakbola asal Kamerun ini mampu mengobrak-abrik lini pertahanan Arema FC. Perannya memang mampu menjadi katalisator di tengah penjagaan ketat kepada bomber Ilija Spasojevic.
Bahkan Mbarga pula yang kerap kali membuka peluang pemain lain untuk menciptakan peluang. Sayang ketatnya pertahanan Arema FC memang membuat pemain - pemain Bali United kesulitan membongkarnya.
5. Debut pemain Timnas Indonesia U-19 Arkhan Fikri
Pelatih Eduardo Almedia secara mengejutkan memberikan debut kepada pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19 Arkhan Fikri. Ia masuk sebagai pemain pengganti di menit 72 menggantikan Adam Alis.
Namun di menit 93 Eduardo kembali menarik pemain kelahiran Medan ini dan menggantinya dengan Hanis Sagara. Tapi sepanjang 21 menit bermain, Arkhan Fikri terlihat tak canggung dan menunjukkan kualitasnya.
Ia mampu mengimbangi lini tengah Bali United yang diisi bintang - bintang seperti Brwa Nouri, Fadil Sausu, hingga Ramdani Lestaluhu yang ditempatkan di gelandang serang oleh Stefano Teco Cugurra.
4. Abel Camara jadi pionir kemenangan
Penyerang asing Arema FC membuktikan kritikan yang datang kepadanya dengan satu gol yang dicetaknya di kandang Bali United. Namun selain satu gol, secara keseluruhan pemain berusia 32 tahun ini juga tampil bagus saat timnya kehilangan bola.
Seperti biasa taktik pressing ketat ala pelatih Eduardo Almedia membuat Abel Camara juga ikut bertahan sejak pertahanan lawan. Bahkan Camara juga berhasil mencatatkan tiga clearance di pertahanan Arema FC kala menghalau peluang sepak pojok Bali United.
Di akhir pertandingan tepatnya 93, Abel Camara juga mengirimkan umpan manis kepada Hanis Sagara. Tendangan dari pesepakbola asal Bojonegoro ini berhasil ditepis oleh Nadeo Argawinata.
3. Banyak pelanggaran hanya empat kartu kuning
Pertandingan kedua tim yang berjalan dalam tempo tinggi sejak awal laga memaksa banyak pelanggaran - pelanggaran yang terjadi. Pemain Bali United Privat Mbarga menjadi pemain yang banyak dilanggar oleh pemain Arema FC.
Begitu pun di sisi Arema FC, Abel Camara menjadi pemain yang kerap dilanggar pemain Bali United. Tetapi banyak pelanggaran tak membuat wasit Faulur Rosy mengobral kartunya. Bahkan tercatat hanya ada empat kartu kuning yang dikeluarkan Rosy.
Empat kartu kuning ini masing-masing dua untuk Bali United diberikan kepada Willan Pacheco menit 12 dan Eber Bessa menit 33. Sedangkan dua lagi bagi Arema FC yang didapat oleh Johan Alfarizi menit 33 dan Abel Camara menit 69.
2. Serangan balik maut
Arema FC nyaris sepanjang laga jarang menguasai bola. Tetapi ketika bola dikuasai pemain bisa bergerak efektif dan cepat menyusun serangan balik. Hal ini terlihat dari dua gol yang dihasilkan oleh Arema FC.
Di gol pertama misalnya, sebuah tusukan dari sisi kiri pertahanan Bali United diakhiri umpan Renshi Yamaguchi kepada Abel Camara, yang berdiri bebas. Alhasil pemain berpaspor Guinea-Bissau ini berhasil mencocor bola ke gawang Nadeo Argawinata.
Sedangkan gol kedua dihasilkan dari tusukan Johan Alfarizi bola diberikan kepada Ilham Udin Armaiyn. Ilham Udin yang berada di sisi kanan pertahanan Serdadu Tridatu, lantas bermaksud melakukan umpan ke kotak penalti, tetapi umpan itu salah dihalau oleh Ricky Fajrin, hingga masuk ke gawang sendiri.
1. Peran pemain pengganti
Kedua tim baik Bali United dan Arema FC memasukkan sejumlah pemain pengganti di babak kedua. Di kubu Bali United masuknya Made Andhika, Ramdani Lestaluhu, dan Irfan Jaya meningkatkan intensitas tekanan Bali United. Apalagi Bali United terlihat memaksakan kemenangan usai bermain imbang hingga menit 65 di babak kedua.
Masuknya Ramdani dan Irfan Jaya memang membuat Bali United bermain agresif. Tapi serangan demi serangan berhasil dibendung pertahanan Arema FC yang dikomandoi oleh Sergio Silva dan Bagas Adi Nugroho.
Di lain pihak, pelatih Eduardo Almeida juga tampak cerdas membaca permainan. Bukan Evan Dimas seperti biasanya yang dimasukkan tapi pemain muda Arkhan Fikri yang memiliki karakter bermain ngeyel untuk mengimbangi lini tengah Bali United.
Tak hanya itu, dua pemain cepat Ilham Udin Armaiyn terlebih dahulu dimasukkan menit 58, disusul 14 menit kemudian Irsyad Maulana. Masuknya tiga pemain bertipe energik mampu mengimbangi lini tengah Bali United yang kian bernafsu melakukan serangan.
Puncaknya ketika sebuah skema serangan, Ilham Udin Armaiyn yang kosong tak terjaga bermaksud mengirimkan umpan ke depan, salah diantisipasi oleh bek kiri Ricky Fajrin di menit 84. Gol kemenangan 1 - 2 pun dikunci tim kebanggaan masyarakat Malang.
Bahkan aksi Hanis Sagara yang masuk menggantikan Arkhan Fikri menit 93, beberapa detik kemudian mampu menciptakan peluang. Sayang Nadeo menggagalkan tendangannya.
Di balik duel Bali United vs Arema FC yang berlangsung Sabtu (13/8/2022) terdapat sejumlah fakta - fakta di pertandingan yang berhasil dirangkum MNC Portal Indonesia. Salah satunya menjadi faktor kebuasan Singo Edan.
Berikut uraian ringkasnya:
8. Kedua tim saling serang
Seperti yang sudah diprediksi laga dua tim kaya ini memainkan intensitas permainan tinggi sejak menit - menit awal. Arema FC yang bermain sebagai tim tamu memang sedikit tertekan dengan serangan beruntun di babak pertama.
Tapi kokohnya pertahanan Singo Edan, membuat hampir setiap serangan yang dikordinir Eber Bessa cs mentah. Justru beberapa kali serangan balik Arema FC yang dilakukan kerap kali merepotkan pertahanan Bali United yang dikomandoi Willian Pacheco dan Haudi Abdillah.
7. Flare dinyalakan Aremania
Ribuan Aremania mengiringi perjuangan timnya bertandang ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Sayang dukungan mereka yang berujung kemenangan dinodai dengan nyala flare di akhir pertandingan. Nyala flare ini tentu membuat Panitia Pelaksana (Panpel) Bali United harus membayar denda dari ulah suporter Aremania.
6. Penetrasi Privat Mbarga
Di luar satu gol yang dihasilkan Privat Mbarga, pesepakbola asal Kamerun ini mampu mengobrak-abrik lini pertahanan Arema FC. Perannya memang mampu menjadi katalisator di tengah penjagaan ketat kepada bomber Ilija Spasojevic.
Bahkan Mbarga pula yang kerap kali membuka peluang pemain lain untuk menciptakan peluang. Sayang ketatnya pertahanan Arema FC memang membuat pemain - pemain Bali United kesulitan membongkarnya.
5. Debut pemain Timnas Indonesia U-19 Arkhan Fikri
Pelatih Eduardo Almedia secara mengejutkan memberikan debut kepada pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19 Arkhan Fikri. Ia masuk sebagai pemain pengganti di menit 72 menggantikan Adam Alis.
Namun di menit 93 Eduardo kembali menarik pemain kelahiran Medan ini dan menggantinya dengan Hanis Sagara. Tapi sepanjang 21 menit bermain, Arkhan Fikri terlihat tak canggung dan menunjukkan kualitasnya.
Ia mampu mengimbangi lini tengah Bali United yang diisi bintang - bintang seperti Brwa Nouri, Fadil Sausu, hingga Ramdani Lestaluhu yang ditempatkan di gelandang serang oleh Stefano Teco Cugurra.
4. Abel Camara jadi pionir kemenangan
Penyerang asing Arema FC membuktikan kritikan yang datang kepadanya dengan satu gol yang dicetaknya di kandang Bali United. Namun selain satu gol, secara keseluruhan pemain berusia 32 tahun ini juga tampil bagus saat timnya kehilangan bola.
Seperti biasa taktik pressing ketat ala pelatih Eduardo Almedia membuat Abel Camara juga ikut bertahan sejak pertahanan lawan. Bahkan Camara juga berhasil mencatatkan tiga clearance di pertahanan Arema FC kala menghalau peluang sepak pojok Bali United.
Di akhir pertandingan tepatnya 93, Abel Camara juga mengirimkan umpan manis kepada Hanis Sagara. Tendangan dari pesepakbola asal Bojonegoro ini berhasil ditepis oleh Nadeo Argawinata.
3. Banyak pelanggaran hanya empat kartu kuning
Pertandingan kedua tim yang berjalan dalam tempo tinggi sejak awal laga memaksa banyak pelanggaran - pelanggaran yang terjadi. Pemain Bali United Privat Mbarga menjadi pemain yang banyak dilanggar oleh pemain Arema FC.
Begitu pun di sisi Arema FC, Abel Camara menjadi pemain yang kerap dilanggar pemain Bali United. Tetapi banyak pelanggaran tak membuat wasit Faulur Rosy mengobral kartunya. Bahkan tercatat hanya ada empat kartu kuning yang dikeluarkan Rosy.
Empat kartu kuning ini masing-masing dua untuk Bali United diberikan kepada Willan Pacheco menit 12 dan Eber Bessa menit 33. Sedangkan dua lagi bagi Arema FC yang didapat oleh Johan Alfarizi menit 33 dan Abel Camara menit 69.
2. Serangan balik maut
Arema FC nyaris sepanjang laga jarang menguasai bola. Tetapi ketika bola dikuasai pemain bisa bergerak efektif dan cepat menyusun serangan balik. Hal ini terlihat dari dua gol yang dihasilkan oleh Arema FC.
Di gol pertama misalnya, sebuah tusukan dari sisi kiri pertahanan Bali United diakhiri umpan Renshi Yamaguchi kepada Abel Camara, yang berdiri bebas. Alhasil pemain berpaspor Guinea-Bissau ini berhasil mencocor bola ke gawang Nadeo Argawinata.
Sedangkan gol kedua dihasilkan dari tusukan Johan Alfarizi bola diberikan kepada Ilham Udin Armaiyn. Ilham Udin yang berada di sisi kanan pertahanan Serdadu Tridatu, lantas bermaksud melakukan umpan ke kotak penalti, tetapi umpan itu salah dihalau oleh Ricky Fajrin, hingga masuk ke gawang sendiri.
1. Peran pemain pengganti
Kedua tim baik Bali United dan Arema FC memasukkan sejumlah pemain pengganti di babak kedua. Di kubu Bali United masuknya Made Andhika, Ramdani Lestaluhu, dan Irfan Jaya meningkatkan intensitas tekanan Bali United. Apalagi Bali United terlihat memaksakan kemenangan usai bermain imbang hingga menit 65 di babak kedua.
Masuknya Ramdani dan Irfan Jaya memang membuat Bali United bermain agresif. Tapi serangan demi serangan berhasil dibendung pertahanan Arema FC yang dikomandoi oleh Sergio Silva dan Bagas Adi Nugroho.
Di lain pihak, pelatih Eduardo Almeida juga tampak cerdas membaca permainan. Bukan Evan Dimas seperti biasanya yang dimasukkan tapi pemain muda Arkhan Fikri yang memiliki karakter bermain ngeyel untuk mengimbangi lini tengah Bali United.
Tak hanya itu, dua pemain cepat Ilham Udin Armaiyn terlebih dahulu dimasukkan menit 58, disusul 14 menit kemudian Irsyad Maulana. Masuknya tiga pemain bertipe energik mampu mengimbangi lini tengah Bali United yang kian bernafsu melakukan serangan.
Puncaknya ketika sebuah skema serangan, Ilham Udin Armaiyn yang kosong tak terjaga bermaksud mengirimkan umpan ke depan, salah diantisipasi oleh bek kiri Ricky Fajrin di menit 84. Gol kemenangan 1 - 2 pun dikunci tim kebanggaan masyarakat Malang.
Bahkan aksi Hanis Sagara yang masuk menggantikan Arkhan Fikri menit 93, beberapa detik kemudian mampu menciptakan peluang. Sayang Nadeo menggagalkan tendangannya.
(sto)