Tegas! PSSI Hukum Wasit Top Liga 1, Mustofa Umarella Terberat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia ( PSSI ) menjatuhkan hukuman kepada perangkat pertandingan Liga 1 2022/2023 yang dinilai lalai menerapkan Law of The Game (LOTG). Sejumlah wasit top pun terkena sanksi larangan memimpin pertandingan beberapa pekan.
Hingga pekan ke-5 Liga 1 2022/2023, sejumlah pelanggaran LOTG terjadi di perangkat pertandingan. Bahasa yang digunakan PSSI dalam memberikan hukuman ini adalah “pembinaan khusus tanpa tugas”. Perangkat pertandingan yang dimaksud adalah wasit, asisten wasit, hingga additional referee.
Diharapkan hukuman ini mampu membuat jera perangkat pertandingan yang bermasalah. Selain itu, ini juga sebagai pelecut bagi wasit yang terbebas dari hukuman agar lebih berhati-hati di kemudian hari.
“Untuk perangkat pertandingan yang sedang menjalani pembinaan khusus tanpa tugas, tentu kami akan memberikan semangat dan akan melakukan meeting menanyakan kesiapan mental serta fisiknya agar ke depannya tidak melakukan kesalahan,” ucap Ketua Komite Wasit PSSI Ahmad Riyadh dikutip laman resmi PSSI, Minggu (21/8/2022).
Berdasarkan daftar nama yang dibagikan, sebanyak 18 perangkat pertandingan yang dihukum dengan durasi waktu yang berbeda-beda. Semua tergantung dari seberapa besar dampak merugikan dari kesalahan tersebut.
Beberapa nama wasit populer juga turut terkena hukuman. Lebih ironisnya lagi mereka kesalahan yang mereka lakukan terjadi di partai-partai besar.
Misalnya dilakukan oleh Fariq Hitaba pada pekan pertama ketika memimpin laga Bali United vs Persija Jakarta. Dalam kolom kasus tertulis bahwa dia tidak memberikan hukuman penalti kepada Persija, saat pemain Bali hand ball di area hukuman Bali United Hasil akir 1-0.
Alhasil dia dihukum selama 8 pekan ke depan dan baru bisa ditugaskan pada pekan ke-10. Jangka waktu yang sama juga diterima wasit Totok Fitrianto ketika bertugas di pekan ke-3.
Dia memimpin laga Big Match antara Persib Bandung vs PSIS. Tertulis bahwa wasit lalai menerapkan Law of The Game (LOTG) pasal 12 tentang pemahaman hand ball. Saat itu bola yang dianggap terkena tangan padahal masih mengenai dada.
Hukuman yang paling lama menimpa wasit Mustofa Umarella yang bertugas di pekan ke-2 laga PSIS Semarang vs Barito Putera. Dia mendapatkan hukuman selama 10 pekan dan baru bisa ditugaskan pada pekan ke-13.
Adapun pelanggaran yang dilakukan adalah lalai pada LOTG pasal 12 dengan dua kali kesalahan. Pertama ketika dia memberi hadiah penalti kepada Barito padahal PSIS tidak pantas diberi pelanggaran. Kedua adalah memberi pelanggaran kepada Barito sehingga mengakibatkan gol ketika pertandingan kembali dimulai.
Hingga pekan ke-5 Liga 1 2022/2023, sejumlah pelanggaran LOTG terjadi di perangkat pertandingan. Bahasa yang digunakan PSSI dalam memberikan hukuman ini adalah “pembinaan khusus tanpa tugas”. Perangkat pertandingan yang dimaksud adalah wasit, asisten wasit, hingga additional referee.
Diharapkan hukuman ini mampu membuat jera perangkat pertandingan yang bermasalah. Selain itu, ini juga sebagai pelecut bagi wasit yang terbebas dari hukuman agar lebih berhati-hati di kemudian hari.
“Untuk perangkat pertandingan yang sedang menjalani pembinaan khusus tanpa tugas, tentu kami akan memberikan semangat dan akan melakukan meeting menanyakan kesiapan mental serta fisiknya agar ke depannya tidak melakukan kesalahan,” ucap Ketua Komite Wasit PSSI Ahmad Riyadh dikutip laman resmi PSSI, Minggu (21/8/2022).
Berdasarkan daftar nama yang dibagikan, sebanyak 18 perangkat pertandingan yang dihukum dengan durasi waktu yang berbeda-beda. Semua tergantung dari seberapa besar dampak merugikan dari kesalahan tersebut.
Beberapa nama wasit populer juga turut terkena hukuman. Lebih ironisnya lagi mereka kesalahan yang mereka lakukan terjadi di partai-partai besar.
Misalnya dilakukan oleh Fariq Hitaba pada pekan pertama ketika memimpin laga Bali United vs Persija Jakarta. Dalam kolom kasus tertulis bahwa dia tidak memberikan hukuman penalti kepada Persija, saat pemain Bali hand ball di area hukuman Bali United Hasil akir 1-0.
Alhasil dia dihukum selama 8 pekan ke depan dan baru bisa ditugaskan pada pekan ke-10. Jangka waktu yang sama juga diterima wasit Totok Fitrianto ketika bertugas di pekan ke-3.
Dia memimpin laga Big Match antara Persib Bandung vs PSIS. Tertulis bahwa wasit lalai menerapkan Law of The Game (LOTG) pasal 12 tentang pemahaman hand ball. Saat itu bola yang dianggap terkena tangan padahal masih mengenai dada.
Hukuman yang paling lama menimpa wasit Mustofa Umarella yang bertugas di pekan ke-2 laga PSIS Semarang vs Barito Putera. Dia mendapatkan hukuman selama 10 pekan dan baru bisa ditugaskan pada pekan ke-13.
Adapun pelanggaran yang dilakukan adalah lalai pada LOTG pasal 12 dengan dua kali kesalahan. Pertama ketika dia memberi hadiah penalti kepada Barito padahal PSIS tidak pantas diberi pelanggaran. Kedua adalah memberi pelanggaran kepada Barito sehingga mengakibatkan gol ketika pertandingan kembali dimulai.
(sha)