Arema FC vs Persija Jakarta: Duel Mewah, Adu Strategi Pragmatis Kontra Gegenpressing
loading...
A
A
A
Arema FC perlu mewaspadai menit - menit akhir babak pertama Persija. Pasalnya Macan Kemayoran kerap mencetak gol di menit-menit 30 - 45 babak pertama, sedangkan sisanya gol dicetak di menit-menit awal babak pertama dan menit 75 - 90 di babak kedua.
Sementara bagi Persija Jakarta, perlu mewaspadai menit-menit Arema FC 'edan' di akhir babak kedua. Sebab nyaris setengah gol dari 8 gol yang diciptakan Arema FC dicetak di menit 75 - 90. Sedangkan sisanya di menit 15 - 30 dan di awal-awal babak pertama.
Soal taktik kedua pelatih ini juga menarik, Eduardo Almeida terkesan lebih mengutamakan hasil. Hal ini patut dilihat bagaimana Arema FC bermain dengan tim kuat di kandang sendiri. Berkaca pada laga tandang melawan Bali United, Arema FC memang mengandalkan serangan balik sehingga meraih kemenangan.
Di sisi lain pelatih Persija Jakarta Thomas Doll memiliki filosofi ala pelatih Jerman. Kinerjanya terlihat saat Persija melawan RANS Nusantara FC dan Persita Tangerang yang bermain atraktif dan menyerang. Seperti halnya pelatih asal Jerman lainnya, taktik pressing ketat dan bermain penuh determinasi menjadi andalannya.
Hal ini ditopang dengan pesepak bola muda yang bertenaga yang dimiliki Persija. Tetapi Thomas Doll perlu mewaspadai serangan balik. Berkaca pada laga tandang melawan Bali United, Macan Kemayoran justru kecolongan saat tengah asyik menguasai pertandingan.
Bagi Arema FC, laga melawan Persija bukanlah sekedar laga biasa. Aroma gengsi melawan tim crazy rich, menjadi acuannya. Terlebih kedua tim juga terlihat jor-joran di bursa transfer. Satu hal pertarungan kedua tim yang seimbang ini bisa jadi akan menghasilkan pemenang bila ada satu kesalahan yang dilakukan.
Bagi Arema FC tentu melawan Persija tak melulu harus mengandalkan keberuntungan. Eduardo Almeida wajib menyiapkan pola permainan khusus dan bermain determinasi tinggi demi meredap racikan mantan pelatih Borussia Dortmund.
Kemenangan melawan RANS Nusantara FC memperlihatkan Arema FC masih rapuh dan mudah kecolongan. Selain itu beberapa pola serangan juga masih terlihat mudah dibaca. Kedalaman skuad yang dimiliki wajib dimanfaatkan dengan bagus oleh Eduardo. Jangan sampai justru menjadi blunder, terlebih ini bermain di hadapan ribuan Aremania di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Bila memang Arema FC pun meraih kemenangan skor tak akan lebih dari selisih satu digit. Tetapi jika lengah, bisa jadi justru Persija bisa mencuri poin di Malang. Patut disimak pertarungan dua juru racik strategi asing dengan perbedaan mazhab sepak bola ini.
Pelatih Portugal memang terkenal dengan mazhab sepak bola pragamtis, mementingkan hasil. Sedangkan pelatih-pelatih asal Jerman, kerap kali mengandalkan gaya pressing ketat, permainan atraktif, hingga bermain dengan penguasaan bola tinggi. Mereka juga kerap menerapkan gegenpressing atau menekan serangan balik lawan untuk menyerang setelah kehilangan bola.
Sementara bagi Persija Jakarta, perlu mewaspadai menit-menit Arema FC 'edan' di akhir babak kedua. Sebab nyaris setengah gol dari 8 gol yang diciptakan Arema FC dicetak di menit 75 - 90. Sedangkan sisanya di menit 15 - 30 dan di awal-awal babak pertama.
Soal taktik kedua pelatih ini juga menarik, Eduardo Almeida terkesan lebih mengutamakan hasil. Hal ini patut dilihat bagaimana Arema FC bermain dengan tim kuat di kandang sendiri. Berkaca pada laga tandang melawan Bali United, Arema FC memang mengandalkan serangan balik sehingga meraih kemenangan.
Di sisi lain pelatih Persija Jakarta Thomas Doll memiliki filosofi ala pelatih Jerman. Kinerjanya terlihat saat Persija melawan RANS Nusantara FC dan Persita Tangerang yang bermain atraktif dan menyerang. Seperti halnya pelatih asal Jerman lainnya, taktik pressing ketat dan bermain penuh determinasi menjadi andalannya.
Hal ini ditopang dengan pesepak bola muda yang bertenaga yang dimiliki Persija. Tetapi Thomas Doll perlu mewaspadai serangan balik. Berkaca pada laga tandang melawan Bali United, Macan Kemayoran justru kecolongan saat tengah asyik menguasai pertandingan.
Bagi Arema FC, laga melawan Persija bukanlah sekedar laga biasa. Aroma gengsi melawan tim crazy rich, menjadi acuannya. Terlebih kedua tim juga terlihat jor-joran di bursa transfer. Satu hal pertarungan kedua tim yang seimbang ini bisa jadi akan menghasilkan pemenang bila ada satu kesalahan yang dilakukan.
Bagi Arema FC tentu melawan Persija tak melulu harus mengandalkan keberuntungan. Eduardo Almeida wajib menyiapkan pola permainan khusus dan bermain determinasi tinggi demi meredap racikan mantan pelatih Borussia Dortmund.
Kemenangan melawan RANS Nusantara FC memperlihatkan Arema FC masih rapuh dan mudah kecolongan. Selain itu beberapa pola serangan juga masih terlihat mudah dibaca. Kedalaman skuad yang dimiliki wajib dimanfaatkan dengan bagus oleh Eduardo. Jangan sampai justru menjadi blunder, terlebih ini bermain di hadapan ribuan Aremania di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Bila memang Arema FC pun meraih kemenangan skor tak akan lebih dari selisih satu digit. Tetapi jika lengah, bisa jadi justru Persija bisa mencuri poin di Malang. Patut disimak pertarungan dua juru racik strategi asing dengan perbedaan mazhab sepak bola ini.
Pelatih Portugal memang terkenal dengan mazhab sepak bola pragamtis, mementingkan hasil. Sedangkan pelatih-pelatih asal Jerman, kerap kali mengandalkan gaya pressing ketat, permainan atraktif, hingga bermain dengan penguasaan bola tinggi. Mereka juga kerap menerapkan gegenpressing atau menekan serangan balik lawan untuk menyerang setelah kehilangan bola.