Arema FC vs Persija Jakarta: Duel Mewah, Adu Strategi Pragmatis Kontra Gegenpressing
loading...
A
A
A
MALANG - Duel sengit akan terhampar di Stadion Kanjuruhan saat Arema FC menjamu Persija Jakarta pada pekan ketujuh Liga 1 2022/2023 Minggu (28/8/2022) pukul 20.30 WIB. Kedua tim tak hanya menyajikan skuat mewah, juga ditangani dua pelatih beda mazhab, pragmatis dan gegenpressing.
Arema FC dan Persija memiliki skuad dengan nilai pasar tinggi. Berdasarkan situs transfermarkt, Persija Jakarta menempati posisi pertama dengan nilai pasar Rp112,63 miliar, sedangkan Arema FC di posisi enam dengan total market value mencapai Rp78,65 miliar.
Secara rata-rata market value pemain, Persija menempati posisi pertama. Nilai pasaran pemain rata-rata mencapai Rp3,13 miliar, sedangkan Arema FC memiliki rataan Rp 2,81 miliar. Persija total memiliki 36 pemain, sementara Arema FC memiliki total pemain lebih sedikit dengan 28 pemain.
Kedua tim juga memiliki kedalaman skuad yang mumpuni, secara individual antar pemain juga tergolong kedua tim memiliki kemampuan di atas rata-rata tim lain. Menarik disaksikan duel antara para pemain asing di kubu Persija ada Michael Krmencik, Hanno Behrens, Yusuf Helal, hingga Ondrej Kudela.
Sementara di kubu Arema FC, Abel Camara di lini depan kian moncer, satu golnya ke gawang RANS Nusantara FC, Sergio Silva juga membuktikan produktivitasnya kendati bermain sebagai bek tengah, Renshi Yamaguchi, dan Adilson Maringa menjadi bagian dari kokohnya pertahanan Arema FC.
Dari sisi kontribusi kepada tim memang sekilas pemain asing Persija Jakarta lebih moncer. Behrens dan Yusuf sama-sama mencetak tiga gol, sedangkan Krmencik membukukan satu gol. Sementara di kubu Arema FC Sergio Silva dan Abel Camara sama-sama mencetak dua gol.
Duel pemain lokal juga tak kalah menarik, Arema FC dan Persija sama-sama memiliki skuad terbaik. Bahkan di masing-masing tim ada pemain yang berstatus Tim Nasional (Timnas) di beberapa kategori umur.
Di Arema FC kualitas bek kanan Rizky Febrianto, Achmad Figo, Muhammad Rafli, Hanis Saghara, hingga pemain muda yang bergabung Arkhan Fikri, yang menjadi bagian dari skuad Timnas Indonesia U-19. Jangan lupakan sosok Evan Dimas Darmono, kendati saat ini jarang mendapat kesempatan bermain di Arema FC, sosoknya masih menjadi gelandang terbaik di Indonesia.
Jangan lupakan pula Ilham Udin Armaiyn, kompatriot Evan Dimas sebagai alumni Timnas Indonesia U-19 era Indra Sjafri. Nama-nama lain seperti Kushedya Yudo dan Dedik Setiawan yang pernah menjadi bagian dari skuad Timnas Indonesia. Sayang kedua nama ini tengah dibekap cedera.
Sedangkan di Persija Jakarta, mulai nama Cahya Supriadi dan Muhammad Ferrari, menjadi andalan Timnas Indonesia U-19, Firza Andika, Syahrian Abimanyu, Braif Fatari, hingga Hanif Sjahbandi. Nama terakhir bahkan pernah memperkuat Arema FC musim lalu, sehingga bisa jadi menjadi pembocor strategi dari Eduardo Almeida.
Pertarungan seru bakal tersaji di lini tengah kedua tim. Baik Arema FC dan Persija kerap kali mengandalkan lini kedua untuk menguasai pertandingan. Di Persija Syahrian Abimanyu dan Hanif Sjahbandi menjadi kunci di lini tengah Macan Kemayoran, absennya Behrens di pertandingan melawan Persita ditutupi dengan kontribusi Hanif Sjahbandi dan pemain muda Braif Fatari.
Secara umur memang lini tengah Persija lebih lengkap dan kompetitif, nama-nama pemain muda yang berada di bangku cadangan kerap kali melapisi para seniornya. Pemain-pemain muda Persija seperti Nico Afriyanto, Ginanjar Ramadhani, Syahrian Abimanyu, hingga Frengky Missa, memiliki kualitas petarung. Nama terakhir Frengky Missa bahkan sudah mencetak satu gol dan dua asisst dari 354 menit bermainnya.
Kredit khusus disematkan pada Syahrian Abimanyu, kehadiran pesepakbola muda berusia 23 tahun ini menjadi penyeimbang di lini tengah tim ibukota. Perannya begitu sentral, tak heran mencatatkan dua assist dari enam pertandingan dengan 485 menit bermain.
Satu nama yang perlu diwaspadai Arema FC tentulah sosok Abdullah Yusuf Helal, pemain asing asal Bahrain begitu menjanjikan. Beroperasi dari second line membantu Michael Krmencik, pesepakbola 29 tahun ini sudah mencatatkan tiga gol dari 365 bermainnya. Kecepatan, olah bola, determinasi, dan skill-nya menjadi ancaman bagi Arema FC.
Namun Singo Edan, bukanlah tim yang mudah dikalahkan. Apalagi saat bermain di kandang sendiri, melawan Persija tentu menjadi motivasi tersendiri terlebih bila meraih kemenangan. Hasil kemenangan melawan sesama tim besar bisa menjadi modal Arema FC untuk meraih target juara liga musim ini.
Peran sentral Jayus Hariono dan Renshi Yamaguchi amat penting demi menahan laju serangan Persija. Sementara Gian Zola yang biasanya bermain sebagai gelandang serang bisa menjadi muara serangan. Zola yang mencatatkan 313 menit bermain, dari enam pertandingan, pesepakbola 24 tahun ini telah mencatatkan satu kali assist.
Tetapi bila Eduardo Almeida ingin tampil berbeda, sosok Evan Dimas bisa menjadi alternatif. Sosok Evan bisa dijadikan playmaker yang bertugas membagi bola. Memang pesepak bola 27 tahun ini baru mencatatkan 273 menit bermain, tapi ketika Evan dimainkan pola permainan berubah. Lini tengah lebih sabar dan menahan bola, strategi ini bisa jadi alternatif ketika bermain melawan tim Persija yang terkenal solid dalam bertahan juga.
Arema FC cukup beruntung karena kondisi meragukan pasca absen di laga melawan Persita. Pesepakbola 32 tahun asal Jerman ini menderita cedera otot, jika kemungkinan absen tentu itu kabar baik bagi Arema FC. Sebab peran Behrens cukup besar, absennya Behrens mengurangi kerepotan pertahanan Arema FC.
Arema FC perlu mewaspadai menit - menit akhir babak pertama Persija. Pasalnya Macan Kemayoran kerap mencetak gol di menit-menit 30 - 45 babak pertama, sedangkan sisanya gol dicetak di menit-menit awal babak pertama dan menit 75 - 90 di babak kedua.
Sementara bagi Persija Jakarta, perlu mewaspadai menit-menit Arema FC 'edan' di akhir babak kedua. Sebab nyaris setengah gol dari 8 gol yang diciptakan Arema FC dicetak di menit 75 - 90. Sedangkan sisanya di menit 15 - 30 dan di awal-awal babak pertama.
Soal taktik kedua pelatih ini juga menarik, Eduardo Almeida terkesan lebih mengutamakan hasil. Hal ini patut dilihat bagaimana Arema FC bermain dengan tim kuat di kandang sendiri. Berkaca pada laga tandang melawan Bali United, Arema FC memang mengandalkan serangan balik sehingga meraih kemenangan.
Di sisi lain pelatih Persija Jakarta Thomas Doll memiliki filosofi ala pelatih Jerman. Kinerjanya terlihat saat Persija melawan RANS Nusantara FC dan Persita Tangerang yang bermain atraktif dan menyerang. Seperti halnya pelatih asal Jerman lainnya, taktik pressing ketat dan bermain penuh determinasi menjadi andalannya.
Hal ini ditopang dengan pesepak bola muda yang bertenaga yang dimiliki Persija. Tetapi Thomas Doll perlu mewaspadai serangan balik. Berkaca pada laga tandang melawan Bali United, Macan Kemayoran justru kecolongan saat tengah asyik menguasai pertandingan.
Bagi Arema FC, laga melawan Persija bukanlah sekedar laga biasa. Aroma gengsi melawan tim crazy rich, menjadi acuannya. Terlebih kedua tim juga terlihat jor-joran di bursa transfer. Satu hal pertarungan kedua tim yang seimbang ini bisa jadi akan menghasilkan pemenang bila ada satu kesalahan yang dilakukan.
Bagi Arema FC tentu melawan Persija tak melulu harus mengandalkan keberuntungan. Eduardo Almeida wajib menyiapkan pola permainan khusus dan bermain determinasi tinggi demi meredap racikan mantan pelatih Borussia Dortmund.
Kemenangan melawan RANS Nusantara FC memperlihatkan Arema FC masih rapuh dan mudah kecolongan. Selain itu beberapa pola serangan juga masih terlihat mudah dibaca. Kedalaman skuad yang dimiliki wajib dimanfaatkan dengan bagus oleh Eduardo. Jangan sampai justru menjadi blunder, terlebih ini bermain di hadapan ribuan Aremania di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Bila memang Arema FC pun meraih kemenangan skor tak akan lebih dari selisih satu digit. Tetapi jika lengah, bisa jadi justru Persija bisa mencuri poin di Malang. Patut disimak pertarungan dua juru racik strategi asing dengan perbedaan mazhab sepak bola ini.
Pelatih Portugal memang terkenal dengan mazhab sepak bola pragamtis, mementingkan hasil. Sedangkan pelatih-pelatih asal Jerman, kerap kali mengandalkan gaya pressing ketat, permainan atraktif, hingga bermain dengan penguasaan bola tinggi. Mereka juga kerap menerapkan gegenpressing atau menekan serangan balik lawan untuk menyerang setelah kehilangan bola.
Perkiraan pemain
Arema FC (4-2-1-3): Adilson Maringa, Rizky Dwi, Bagas Adi, Sergio Silva, Johan Alfarizi, Jayus Hariono, Renshi Yamaguchi, Evan Dimas, Adam Alis, , Dendi Santoso, Abel Camara
Pelatih : Eduardo Almeida
Persija (4-4-1-1): Andritany Ardhiyasa, Muhammad Ferrari, Hansamu Yama, Ondrej Kudela, Firza Andika, Riko Simanjuntak, Syahrian Abimanyu, Hanif Sjahbandi, Braif Fatari, Yusuf Helal, Michael Krmencik
Pelatih : Thomas Doll
Lima pertemuan terakhir
5/2/2022 Arema FC 1-1 Persija Jakarta
17/10/2021 Persija Jakarta 0-1 Arema FC
23/11/2019 Arema FC 1-1 Persija Jakarta
3/8/2019 Persija Jakarta 2-2 Arema FC
5/8/2018 Arema FC 1-1 Persija Jakarta
Pertandingan terakhir Arema FC
24/8/2022 Arema FC 4-2 RANS Nusantara FC
20/8/2022 PSM Makassar 1-0 Arema FC
13/8/2022 Bali United 1-2 Arema FC
5/8/2022 Arema FC 0-0 PSS Sleman
30/7/2022 Arema FC 2-1 PSIS Semarang
24/7/2022 Borneo FC 3-0 Arema FC
Pertandingan terakhir Persija Jakarta
24/8/2022 Persija Jakarta 1-0 Persita Tangerang
20/8/2022 RANS Nusantara FC 0-3 Persija Jakarta
14/8/2022 Persikabo 1973 1-1 Persija Jakarta
5/8/2022 PSM Makassar 1-Persija Jakarta
31/7/2022 Persija Jakarta 2-1 Persis Solo
Lihat Juga: Buntut Pemukulan, PSSI Tugaskan Wasit Liga 1 dan Liga 2 Pimpin Semifinal Sepak Bola PON XXI
Arema FC dan Persija memiliki skuad dengan nilai pasar tinggi. Berdasarkan situs transfermarkt, Persija Jakarta menempati posisi pertama dengan nilai pasar Rp112,63 miliar, sedangkan Arema FC di posisi enam dengan total market value mencapai Rp78,65 miliar.
Secara rata-rata market value pemain, Persija menempati posisi pertama. Nilai pasaran pemain rata-rata mencapai Rp3,13 miliar, sedangkan Arema FC memiliki rataan Rp 2,81 miliar. Persija total memiliki 36 pemain, sementara Arema FC memiliki total pemain lebih sedikit dengan 28 pemain.
Kedua tim juga memiliki kedalaman skuad yang mumpuni, secara individual antar pemain juga tergolong kedua tim memiliki kemampuan di atas rata-rata tim lain. Menarik disaksikan duel antara para pemain asing di kubu Persija ada Michael Krmencik, Hanno Behrens, Yusuf Helal, hingga Ondrej Kudela.
Sementara di kubu Arema FC, Abel Camara di lini depan kian moncer, satu golnya ke gawang RANS Nusantara FC, Sergio Silva juga membuktikan produktivitasnya kendati bermain sebagai bek tengah, Renshi Yamaguchi, dan Adilson Maringa menjadi bagian dari kokohnya pertahanan Arema FC.
Dari sisi kontribusi kepada tim memang sekilas pemain asing Persija Jakarta lebih moncer. Behrens dan Yusuf sama-sama mencetak tiga gol, sedangkan Krmencik membukukan satu gol. Sementara di kubu Arema FC Sergio Silva dan Abel Camara sama-sama mencetak dua gol.
Duel pemain lokal juga tak kalah menarik, Arema FC dan Persija sama-sama memiliki skuad terbaik. Bahkan di masing-masing tim ada pemain yang berstatus Tim Nasional (Timnas) di beberapa kategori umur.
Di Arema FC kualitas bek kanan Rizky Febrianto, Achmad Figo, Muhammad Rafli, Hanis Saghara, hingga pemain muda yang bergabung Arkhan Fikri, yang menjadi bagian dari skuad Timnas Indonesia U-19. Jangan lupakan sosok Evan Dimas Darmono, kendati saat ini jarang mendapat kesempatan bermain di Arema FC, sosoknya masih menjadi gelandang terbaik di Indonesia.
Jangan lupakan pula Ilham Udin Armaiyn, kompatriot Evan Dimas sebagai alumni Timnas Indonesia U-19 era Indra Sjafri. Nama-nama lain seperti Kushedya Yudo dan Dedik Setiawan yang pernah menjadi bagian dari skuad Timnas Indonesia. Sayang kedua nama ini tengah dibekap cedera.
Sedangkan di Persija Jakarta, mulai nama Cahya Supriadi dan Muhammad Ferrari, menjadi andalan Timnas Indonesia U-19, Firza Andika, Syahrian Abimanyu, Braif Fatari, hingga Hanif Sjahbandi. Nama terakhir bahkan pernah memperkuat Arema FC musim lalu, sehingga bisa jadi menjadi pembocor strategi dari Eduardo Almeida.
Pertarungan seru bakal tersaji di lini tengah kedua tim. Baik Arema FC dan Persija kerap kali mengandalkan lini kedua untuk menguasai pertandingan. Di Persija Syahrian Abimanyu dan Hanif Sjahbandi menjadi kunci di lini tengah Macan Kemayoran, absennya Behrens di pertandingan melawan Persita ditutupi dengan kontribusi Hanif Sjahbandi dan pemain muda Braif Fatari.
Secara umur memang lini tengah Persija lebih lengkap dan kompetitif, nama-nama pemain muda yang berada di bangku cadangan kerap kali melapisi para seniornya. Pemain-pemain muda Persija seperti Nico Afriyanto, Ginanjar Ramadhani, Syahrian Abimanyu, hingga Frengky Missa, memiliki kualitas petarung. Nama terakhir Frengky Missa bahkan sudah mencetak satu gol dan dua asisst dari 354 menit bermainnya.
Kredit khusus disematkan pada Syahrian Abimanyu, kehadiran pesepakbola muda berusia 23 tahun ini menjadi penyeimbang di lini tengah tim ibukota. Perannya begitu sentral, tak heran mencatatkan dua assist dari enam pertandingan dengan 485 menit bermain.
Satu nama yang perlu diwaspadai Arema FC tentulah sosok Abdullah Yusuf Helal, pemain asing asal Bahrain begitu menjanjikan. Beroperasi dari second line membantu Michael Krmencik, pesepakbola 29 tahun ini sudah mencatatkan tiga gol dari 365 bermainnya. Kecepatan, olah bola, determinasi, dan skill-nya menjadi ancaman bagi Arema FC.
Namun Singo Edan, bukanlah tim yang mudah dikalahkan. Apalagi saat bermain di kandang sendiri, melawan Persija tentu menjadi motivasi tersendiri terlebih bila meraih kemenangan. Hasil kemenangan melawan sesama tim besar bisa menjadi modal Arema FC untuk meraih target juara liga musim ini.
Peran sentral Jayus Hariono dan Renshi Yamaguchi amat penting demi menahan laju serangan Persija. Sementara Gian Zola yang biasanya bermain sebagai gelandang serang bisa menjadi muara serangan. Zola yang mencatatkan 313 menit bermain, dari enam pertandingan, pesepakbola 24 tahun ini telah mencatatkan satu kali assist.
Tetapi bila Eduardo Almeida ingin tampil berbeda, sosok Evan Dimas bisa menjadi alternatif. Sosok Evan bisa dijadikan playmaker yang bertugas membagi bola. Memang pesepak bola 27 tahun ini baru mencatatkan 273 menit bermain, tapi ketika Evan dimainkan pola permainan berubah. Lini tengah lebih sabar dan menahan bola, strategi ini bisa jadi alternatif ketika bermain melawan tim Persija yang terkenal solid dalam bertahan juga.
Arema FC cukup beruntung karena kondisi meragukan pasca absen di laga melawan Persita. Pesepakbola 32 tahun asal Jerman ini menderita cedera otot, jika kemungkinan absen tentu itu kabar baik bagi Arema FC. Sebab peran Behrens cukup besar, absennya Behrens mengurangi kerepotan pertahanan Arema FC.
Arema FC perlu mewaspadai menit - menit akhir babak pertama Persija. Pasalnya Macan Kemayoran kerap mencetak gol di menit-menit 30 - 45 babak pertama, sedangkan sisanya gol dicetak di menit-menit awal babak pertama dan menit 75 - 90 di babak kedua.
Sementara bagi Persija Jakarta, perlu mewaspadai menit-menit Arema FC 'edan' di akhir babak kedua. Sebab nyaris setengah gol dari 8 gol yang diciptakan Arema FC dicetak di menit 75 - 90. Sedangkan sisanya di menit 15 - 30 dan di awal-awal babak pertama.
Soal taktik kedua pelatih ini juga menarik, Eduardo Almeida terkesan lebih mengutamakan hasil. Hal ini patut dilihat bagaimana Arema FC bermain dengan tim kuat di kandang sendiri. Berkaca pada laga tandang melawan Bali United, Arema FC memang mengandalkan serangan balik sehingga meraih kemenangan.
Di sisi lain pelatih Persija Jakarta Thomas Doll memiliki filosofi ala pelatih Jerman. Kinerjanya terlihat saat Persija melawan RANS Nusantara FC dan Persita Tangerang yang bermain atraktif dan menyerang. Seperti halnya pelatih asal Jerman lainnya, taktik pressing ketat dan bermain penuh determinasi menjadi andalannya.
Hal ini ditopang dengan pesepak bola muda yang bertenaga yang dimiliki Persija. Tetapi Thomas Doll perlu mewaspadai serangan balik. Berkaca pada laga tandang melawan Bali United, Macan Kemayoran justru kecolongan saat tengah asyik menguasai pertandingan.
Bagi Arema FC, laga melawan Persija bukanlah sekedar laga biasa. Aroma gengsi melawan tim crazy rich, menjadi acuannya. Terlebih kedua tim juga terlihat jor-joran di bursa transfer. Satu hal pertarungan kedua tim yang seimbang ini bisa jadi akan menghasilkan pemenang bila ada satu kesalahan yang dilakukan.
Bagi Arema FC tentu melawan Persija tak melulu harus mengandalkan keberuntungan. Eduardo Almeida wajib menyiapkan pola permainan khusus dan bermain determinasi tinggi demi meredap racikan mantan pelatih Borussia Dortmund.
Kemenangan melawan RANS Nusantara FC memperlihatkan Arema FC masih rapuh dan mudah kecolongan. Selain itu beberapa pola serangan juga masih terlihat mudah dibaca. Kedalaman skuad yang dimiliki wajib dimanfaatkan dengan bagus oleh Eduardo. Jangan sampai justru menjadi blunder, terlebih ini bermain di hadapan ribuan Aremania di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Bila memang Arema FC pun meraih kemenangan skor tak akan lebih dari selisih satu digit. Tetapi jika lengah, bisa jadi justru Persija bisa mencuri poin di Malang. Patut disimak pertarungan dua juru racik strategi asing dengan perbedaan mazhab sepak bola ini.
Pelatih Portugal memang terkenal dengan mazhab sepak bola pragamtis, mementingkan hasil. Sedangkan pelatih-pelatih asal Jerman, kerap kali mengandalkan gaya pressing ketat, permainan atraktif, hingga bermain dengan penguasaan bola tinggi. Mereka juga kerap menerapkan gegenpressing atau menekan serangan balik lawan untuk menyerang setelah kehilangan bola.
Perkiraan pemain
Arema FC (4-2-1-3): Adilson Maringa, Rizky Dwi, Bagas Adi, Sergio Silva, Johan Alfarizi, Jayus Hariono, Renshi Yamaguchi, Evan Dimas, Adam Alis, , Dendi Santoso, Abel Camara
Pelatih : Eduardo Almeida
Persija (4-4-1-1): Andritany Ardhiyasa, Muhammad Ferrari, Hansamu Yama, Ondrej Kudela, Firza Andika, Riko Simanjuntak, Syahrian Abimanyu, Hanif Sjahbandi, Braif Fatari, Yusuf Helal, Michael Krmencik
Pelatih : Thomas Doll
Lima pertemuan terakhir
5/2/2022 Arema FC 1-1 Persija Jakarta
17/10/2021 Persija Jakarta 0-1 Arema FC
23/11/2019 Arema FC 1-1 Persija Jakarta
3/8/2019 Persija Jakarta 2-2 Arema FC
5/8/2018 Arema FC 1-1 Persija Jakarta
Pertandingan terakhir Arema FC
24/8/2022 Arema FC 4-2 RANS Nusantara FC
20/8/2022 PSM Makassar 1-0 Arema FC
13/8/2022 Bali United 1-2 Arema FC
5/8/2022 Arema FC 0-0 PSS Sleman
30/7/2022 Arema FC 2-1 PSIS Semarang
24/7/2022 Borneo FC 3-0 Arema FC
Pertandingan terakhir Persija Jakarta
24/8/2022 Persija Jakarta 1-0 Persita Tangerang
20/8/2022 RANS Nusantara FC 0-3 Persija Jakarta
14/8/2022 Persikabo 1973 1-1 Persija Jakarta
5/8/2022 PSM Makassar 1-Persija Jakarta
31/7/2022 Persija Jakarta 2-1 Persis Solo
Lihat Juga: Buntut Pemukulan, PSSI Tugaskan Wasit Liga 1 dan Liga 2 Pimpin Semifinal Sepak Bola PON XXI
(sha)