Perjalanan Karier Shin Tae-Yong yang Moncer sebagai Pemain dan Pelatih

Kamis, 22 September 2022 - 06:42 WIB
loading...
Perjalanan Karier Shin Tae-Yong yang Moncer sebagai Pemain dan Pelatih
Perjalanan Karier Shin Tae-Yong yang Moncer sebagai Pemain dan Pelatih/PSSI
A A A
Perjalanan karier Shin Tae-yong boleh dibilang sukses sebagai pemain dan pelatih baik di klub maupun di tim nasional. Perjalanan karier Shin Tae-yong akan diulas di artikel ini.

Shin Tae-Yong lahir pada 11 Oktober 1970 di Gyeongsangbuk-do, Korea Selatan. Shin Tae-yong bermain sepak bola sejak kelas 3 SD. Setelah lulus dari Yeungnam University, Shin Tae-Yong menghabiskan 12 musim bermain untuk Seongnam Ilhwa Chunma.
Bersama Seongnam, Shin Tae-yong memenangkan K-League Young Player of the Year Award pada tahun 1992, yang merupakan tahun karier pertamanya sebagai pesepak bola profesional.



Shin Tae-yong juga menjadi pemain kunci Ilhwa Chunma ketika mereka menjuarai K-League selama tiga tahun berturut-turut dari 1993 hingga 1995. Pada 1995, ia meraih status "Most Valuable Player of the K-League season", dan juga memenangkan Asian Club Championship di akhir tahun.

Setelah mengalami performa klub yang menurun, Ilhwa Chunma sekali lagi memenangkan liga Korea selama tiga tahun berturut-turut dari tahun 2001 hingga 2003, dan Shin Tae-Yong kembali memenangkan "Most Valuable Player of the K-League season" keduanya pada tahun 2001.

Sepanjang menjalani karier bersama Seongnam Ilhwa Chunma, pemain yang memiliki julukan “Fox on The Ground” ini mencetak 99 gol dan memberikan 68 assist dalam 401 pertandingan di K-League, serta Korean FA Cup. Dia bisa saja menjadi legenda yang berstatus “One-Man Club” tetapi Shin justru datang ke Australia untuk bermain untuk Queensland Roar di A-League. Dia dianggap sebagai salah satu pemain K League terbaik sepanjang masa, dan terpilih untuk K League 30th Anniversary Best XI pada tahun 2013.

Dalam karier internasionalnya, Shin Tae-Yong memainkan 23 pertandingan internasional termasuk di Piala Asia AFC 1996 untuk tim nasional Korea Selatan. Karier kepelatihan Shin Tae-Yong dimulai pada tahun 2009 d imana ia menjadi manajer interim untuk Seongnam Ilhwa Chunma dan sukses membawa tim ke peringkat kedua klasemen K-League tahun 2009 dan juga menjadi finalis Korea FA Cup 2009.

Walau tidak didukung dengan finansial yang melimpah, Shin Tae-yong menandatangani kontrak permanen pada tahun berikutnya dan segera membawa kesuksesan, seperti memenangkan Liga Champions AFC 2010 dan Korea FA Cup 2011. Dia menjadi orang pertama yang memenangkan Liga Champions AFC sebagai pemain dan manajer.

Namun, kinerja tim menurun di musim 2012, diperparah dengan kematian Sun Myung Moon, sang pemilik klub, di tengah musim. Dia akhirnya mengundurkan diri dari Seongnam setelah di akhir musim 2011/2012

Pada Agustus 2014, ia menjadi asisten pelatih tim nasional Korea Selatan. Di bawah Shin Tae-yong, Korea Selatan mencapai final Piala Asia untuk pertama kalinya dalam 27 tahun. Manajer Korea Selatan pada waktu itu adalah Uli Stielike, tetapi peran kepelatihan sebenarnya dilakukan oleh Shin Tae-yong, yang bertanggung jawab atas taktik dan pelatihan tim.

Shin juga mengelola tim U-23 Korea Selatan pada saat yang sama dan berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Panas 2016. Korea Selatan memenangkan grup mereka dengan memperoleh 7 poin melawan Jerman, Meksiko, dan Fiji, tetapi mereka secara mengejutkan disingkirkan oleh Honduras di perempat final.

Pada 22 November 2016, Shin ditunjuk sebagai manajer tim U-20 Korea Selatan untuk mempersiapkan Piala Dunia U-20 FIFA 2017 di kandang sendiri. Karena itu, ia meninggalkan tim senior untuk berkonsentrasi pada tim U-20. Di Piala Dunia, Korea Selatan menempati posisi kedua di grup mereka dengan 6 poin dan maju ke babak sistem gugur, tetapi mereka kalah dari Portugal di babak 16 besar.



Setelah Shin meninggalkan tim senior Korea Selatan, Stielike memperoleh hasil buruk di kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 dan akhirnya dipecat oleh Asosiasi Sepak Bola Korea. Pada 4 Juli 2017, Shin menjadi manajer tim senior menggantikan Stielike. Pada bulan Desember, ia memenangkan Kejuaraan Sepak Bola EAFF E-1 2017, mengalahkan saingan beratnya Jepang di babak final dengan skor telak 4-1.

Meski dua kali imbang tanpa gol, Korea Selatan di bawah asuhan Shin juga lolos ke Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia. Mereka tergabung dalam grup yang sama melawan Swedia, Meksiko dan juara bertahan Jerman. Korea Selatan kalah 0-1 dari Swedia dan 1-2 dari Meksiko, tetapi mengejutkan semua orang dengan mengalahkan Jerman 2-0.

Pada 28 Desember 2019, PSSI mengkonfirmasi penunjukan Shin sebagai pelatih timnas Indonesia, menggantikan Simon McMenemy. Dia diberikan kontrak 4 tahun. Setelah awal yang buruk pada masa jabatannya di babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2022, ia memimpin Indonesia dengan usia skuad rata-rata 23,8 tahun ke final Kejuaraan AFF 2020.

Lalu, pada Juni 2022, ia memimpin Indonesia lolos ke Piala Asia 2023, mengakhiri 16 tahun absennya Indonesia dari kompetisi tersebut. Shin Tae-yong sekali lagi membuktikan membawa Timnas Indonesia U-19 lolos ke Piala Asia U-20 2023 di Uzbekistan.

Prestasi Shin Tae-yong yang menggegerkan adalah membawa Timnas Indonesia meroket peringkat dunianya dari 175 menjadi 155 dunia. Shin Tae-yong juga membawa Timnas Indonesia menjadi runner-up Piala AFF 2020 dan meraih perunggu SEA Games 2021. (MG/Bijak Diaz Afianto)
(aww)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1389 seconds (0.1#10.140)