Menyayat Hati, Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Ada yang Berusia 12 Tahun
loading...
A
A
A
MALANG - Tragedi Kanjuruhan selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya kabarnya telah menewaskan hingga 153 orang. Ironisnya, dari sejumlah data korban yang sudah teridentifikasi, sebagian masih berusia remaja.
Tragedi mengenaskan ini terjadi setelah Arema FC dikalahkan Persebaya 2-3 pada lanjutan Liga 1 2022/2023, Sabtu (1/10/2022). Fans tuan rumah yang tidak terima dengan hasil ini akhirnya turun ke lapangan.
Namun, mereka terlibat bentrokan dengan petugas kepolisian. Lebih lanjut, pihak kepolisian menembakan gas air mata ke salah satu tribun penonton.
Sontak, para penonton berhamburan untuk menyelematkan diri. Sialnya, mereka terjebak antrian saat menuju pintu keluar stadion. Imbasnya, banyak yang terinjak-injak dan kehabisan napas hingga akhirnya meninggal dunia.
Sampai sejauh ini total jumlah korban meninggal masih simpang siur. Komnas HAM menyebut ada sekitar 153 jiwa. Ada juga yang menyatakan sudah 157 jiwa.
Tapi, yang sudah dipastikan meninggal setelah didentifikasi berjumlah sekitar 129 jiwa. Ironisnya, dari jumlah korban jiwa yang sudah terdata, rata-rata masih remaja atau berusia 20 tahun ke bawah.
Mereka yang telah diyatakan meninggal dunia, sebagian diantaranya berumur 16-20. Ada juga yang masih berusia 15 tahun atau 14 tahun. Tragisnya lagi, ada yang masih berumur 12 tahun.
Menurut keterangan, korban tewas yang masih berusia 12 tahun itu berjenis kelamin wanita dan berinisial ANA dari Kedung Kandang.
Dalam data manifes yang beredar juga terdapat seorang balita berusia 2 tahun dan 10 hari dari Pakisaji. Namun, korban yang berjenis kelamin laki-laki itu sepertinya masih dalam perawatan tim medis.
Lihat Juga: Pak Yanto, Suporter Legendaris Bulu Tangkis Meninggal Dunia, Fajar Alfian: Terima Kasih Dukungannya
Tragedi mengenaskan ini terjadi setelah Arema FC dikalahkan Persebaya 2-3 pada lanjutan Liga 1 2022/2023, Sabtu (1/10/2022). Fans tuan rumah yang tidak terima dengan hasil ini akhirnya turun ke lapangan.
Namun, mereka terlibat bentrokan dengan petugas kepolisian. Lebih lanjut, pihak kepolisian menembakan gas air mata ke salah satu tribun penonton.
Sontak, para penonton berhamburan untuk menyelematkan diri. Sialnya, mereka terjebak antrian saat menuju pintu keluar stadion. Imbasnya, banyak yang terinjak-injak dan kehabisan napas hingga akhirnya meninggal dunia.
Sampai sejauh ini total jumlah korban meninggal masih simpang siur. Komnas HAM menyebut ada sekitar 153 jiwa. Ada juga yang menyatakan sudah 157 jiwa.
Tapi, yang sudah dipastikan meninggal setelah didentifikasi berjumlah sekitar 129 jiwa. Ironisnya, dari jumlah korban jiwa yang sudah terdata, rata-rata masih remaja atau berusia 20 tahun ke bawah.
Mereka yang telah diyatakan meninggal dunia, sebagian diantaranya berumur 16-20. Ada juga yang masih berusia 15 tahun atau 14 tahun. Tragisnya lagi, ada yang masih berumur 12 tahun.
Menurut keterangan, korban tewas yang masih berusia 12 tahun itu berjenis kelamin wanita dan berinisial ANA dari Kedung Kandang.
Dalam data manifes yang beredar juga terdapat seorang balita berusia 2 tahun dan 10 hari dari Pakisaji. Namun, korban yang berjenis kelamin laki-laki itu sepertinya masih dalam perawatan tim medis.
Lihat Juga: Pak Yanto, Suporter Legendaris Bulu Tangkis Meninggal Dunia, Fajar Alfian: Terima Kasih Dukungannya
(mirz)