Tragedi Kanjuruhan, FIFA Kibarkan Semua Bendera Negara Anggota Setengah Tiang
loading...
A
A
A
ZURICH - Seluruh bendera negara anggota FIFA berkibar setengah tiang di Zurich, Swiss. Hal itu dilakukan Badan Sepak Bola Dunia itu, demi menghormati para korban jiwa tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Indonesia.
Publik sepak bola seantero dunia dikejutkan peristiwa besar yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022/2023, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.
Kejadian itu dipicu saat suporter Arema FC, Aremania, tak rela atas kekalahan tim kesayangannya 2-3 di laga itu. Waktu kerusuhan itu berawal dari pukul 21.58 WIB, saat para pemain Persebaya ingin memasuki ruang ganti.
Saat itu, para pendukung Arema yang tidak puas dengan hasil pertandingan melempari botol kepada para pemain. Dua menit kemudian, para pemain Arema FC menyusul berlari masuk ke ruang ganti. Saat itulah para pendukung mulai turun dari tribun menuju lapangan.
Namun, keributan yang terjadi di lapangan sontak berusaha diamankan pihak kepolisian. Akan tetapi, polisi tak bisa mengamankan sejumlah Aremania yang memaksa masuk menyerang pemain ke dalam stadion. Sehingga, pihak kepolisian terpaksa harus menembakkan gas air mata.
Akibatnya, korban jiwa berjatuhan, hingga kabarnya untuk saat ini mencapai 125 nyawa melayang menurut laporan Polri. Salah satu hal yang disoroti adalah ketika pihak kepolisian menembakkan gas air mata. Padahal, pihak FIFA sudah menegaskan jika gas air mata dilarang digunakan pada saat pertandingan.
Terlepas dari hal itu, FIFA masih akan mendalami tragedi Kanjuruhan yang mencekam tersebut. Namun, induk sepak bola dunia itu turut menghormati kematian para korban jiwa dengan mengibarkan bendera negara anggotanya setengah tiang di markas FIFA.
"Bendera Asosiasi Anggota FIFA berkibar setengah tiang di markas FIFA sebagai penghormatan kepada mereka yang kehilangan nyawa di Stadion Kanjuruhan di Malang, Indonesia," bunyi pernyataan resmi FIFA, dikutip Senin (3/10/2022).
Sementara itu, Presiden FIFA, Gianni Infantino sebelumnya juga memberikan belasungkawa atas tragedi Kanjuruhan ini. Bahkan, ia mewakili FIFA turut mendoakan untuk para korban jiwa dan semua pihak yang terkena dampaknya.
“Dunia sepak bola sedang shock menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” Gianni Infantino.
“Ini adalah hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi di luar pemahaman. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini. Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang telah menjadi korban. terluka, bersama rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia, pada saat yang sulit ini," tandas Gianni Infantino.
Lihat Juga: Ranking FIFA Timnas Indonesia Bisa Naik ke Posisi 127 Dunia usai Kekalahan 2 Wakil Afrika
Publik sepak bola seantero dunia dikejutkan peristiwa besar yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022/2023, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.
Kejadian itu dipicu saat suporter Arema FC, Aremania, tak rela atas kekalahan tim kesayangannya 2-3 di laga itu. Waktu kerusuhan itu berawal dari pukul 21.58 WIB, saat para pemain Persebaya ingin memasuki ruang ganti.
Saat itu, para pendukung Arema yang tidak puas dengan hasil pertandingan melempari botol kepada para pemain. Dua menit kemudian, para pemain Arema FC menyusul berlari masuk ke ruang ganti. Saat itulah para pendukung mulai turun dari tribun menuju lapangan.
Baca Juga
Namun, keributan yang terjadi di lapangan sontak berusaha diamankan pihak kepolisian. Akan tetapi, polisi tak bisa mengamankan sejumlah Aremania yang memaksa masuk menyerang pemain ke dalam stadion. Sehingga, pihak kepolisian terpaksa harus menembakkan gas air mata.
Akibatnya, korban jiwa berjatuhan, hingga kabarnya untuk saat ini mencapai 125 nyawa melayang menurut laporan Polri. Salah satu hal yang disoroti adalah ketika pihak kepolisian menembakkan gas air mata. Padahal, pihak FIFA sudah menegaskan jika gas air mata dilarang digunakan pada saat pertandingan.
Terlepas dari hal itu, FIFA masih akan mendalami tragedi Kanjuruhan yang mencekam tersebut. Namun, induk sepak bola dunia itu turut menghormati kematian para korban jiwa dengan mengibarkan bendera negara anggotanya setengah tiang di markas FIFA.
"Bendera Asosiasi Anggota FIFA berkibar setengah tiang di markas FIFA sebagai penghormatan kepada mereka yang kehilangan nyawa di Stadion Kanjuruhan di Malang, Indonesia," bunyi pernyataan resmi FIFA, dikutip Senin (3/10/2022).
Sementara itu, Presiden FIFA, Gianni Infantino sebelumnya juga memberikan belasungkawa atas tragedi Kanjuruhan ini. Bahkan, ia mewakili FIFA turut mendoakan untuk para korban jiwa dan semua pihak yang terkena dampaknya.
“Dunia sepak bola sedang shock menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” Gianni Infantino.
“Ini adalah hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi di luar pemahaman. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini. Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang telah menjadi korban. terluka, bersama rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia, pada saat yang sulit ini," tandas Gianni Infantino.
Lihat Juga: Ranking FIFA Timnas Indonesia Bisa Naik ke Posisi 127 Dunia usai Kekalahan 2 Wakil Afrika
(sha)