Pesan Menyentuh Pele Respons Tragedi Kanjuruhan: Kekerasan Tak Pernah Sejalan dengan Olahraga
loading...
A
A
A
SAO PAULO - Legenda sepak bola dunia Pele tersentuh hatinya menyaksikan tragedi Kanjuruhan . Pria bernama lengkap Edson Arantes do Nascimento itu mengirimkan doa dan harapannya untuk para korban meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan.
Pele menyebut kekerasan tak pernah sejalan dengan dunia olahraga karena sepak bola seharusnya selalu diliputi dengan rasa cinta sesama manusia. Olahraga harus selalu menjadi tindakan cinta jauh dari kekerasan.
Seperti diketahui, kerusuhan terjadi setelah laga pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 setelah Arema FC ditumbangkan sang rival, Persebaya Surabaya, 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu.
Hal itu dipicu tembakan gas air mata ke tribun penonton oleh petugas keamanan yang berusaha mengontrol para suporter Arema yang turun ke lapangan selepas peluit panjang dibunyikan. Situasi kian panik lantaran beberapa aparat melakukan pemukulan.
Ribuan penonton di tribun pun berdesakan menuju pintu keluar karena tak tahan dengan gas air mata tersebut. Alhasil, banyak dari mereka yang mengalami sesak napas dan terinjak oleh penonton lainnya hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa, setidaknya sebanyak 125 orang dan ratusan lainnya luka-luka.
Tragedi itu pun mendapatkan perhatian dari dunia internasional. Pasalnya, ini merupakan salah satu bencana terbesar dalam dunia sepakbola yang memakan ratusan korban jiwa.
Setelah banyak tokoh pesepak bola dunia yang menyampaikan duka mereka atas Tragedi Kanjuruhan, legenda sepakbola asal Brasil, Pele,pun turut memberikan doa dan harapannya untuk para korban. Menurutnya, kekerasan tidak cocok dengan olahraga, termasuk sepak bola, karena seharusnya hal itu justru dibalut dengan rasa cinta terharap sesama manusia.
“Akhir pekan ini, kita menyaksikan salah satu bencana terbesar dalam sejarah sepak bola. Setidaknya ada 32 anak-anak di antara 125 orang tewas,” tulis Pele di Instagram-nya, @pele, Selasa (4/10/2022), sembari mengunggah foto menyalakan lilin berbentuk hati (cinta) yang dilakukan oleh salah satu suporter Tanah Air sebagai penghormatan kepada para korban Tragedi Kanjuruhan.
Pele menyebut kekerasan tak pernah sejalan dengan dunia olahraga karena sepak bola seharusnya selalu diliputi dengan rasa cinta sesama manusia. Olahraga harus selalu menjadi tindakan cinta jauh dari kekerasan.
Seperti diketahui, kerusuhan terjadi setelah laga pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 setelah Arema FC ditumbangkan sang rival, Persebaya Surabaya, 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu.
Hal itu dipicu tembakan gas air mata ke tribun penonton oleh petugas keamanan yang berusaha mengontrol para suporter Arema yang turun ke lapangan selepas peluit panjang dibunyikan. Situasi kian panik lantaran beberapa aparat melakukan pemukulan.
Baca Juga
Ribuan penonton di tribun pun berdesakan menuju pintu keluar karena tak tahan dengan gas air mata tersebut. Alhasil, banyak dari mereka yang mengalami sesak napas dan terinjak oleh penonton lainnya hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa, setidaknya sebanyak 125 orang dan ratusan lainnya luka-luka.
Tragedi itu pun mendapatkan perhatian dari dunia internasional. Pasalnya, ini merupakan salah satu bencana terbesar dalam dunia sepakbola yang memakan ratusan korban jiwa.
Setelah banyak tokoh pesepak bola dunia yang menyampaikan duka mereka atas Tragedi Kanjuruhan, legenda sepakbola asal Brasil, Pele,pun turut memberikan doa dan harapannya untuk para korban. Menurutnya, kekerasan tidak cocok dengan olahraga, termasuk sepak bola, karena seharusnya hal itu justru dibalut dengan rasa cinta terharap sesama manusia.
“Akhir pekan ini, kita menyaksikan salah satu bencana terbesar dalam sejarah sepak bola. Setidaknya ada 32 anak-anak di antara 125 orang tewas,” tulis Pele di Instagram-nya, @pele, Selasa (4/10/2022), sembari mengunggah foto menyalakan lilin berbentuk hati (cinta) yang dilakukan oleh salah satu suporter Tanah Air sebagai penghormatan kepada para korban Tragedi Kanjuruhan.