Presiden Lazio Dukung Playoff Kontra Juventus untuk Tentukan Juara
loading...
A
A
A
ROMA - Presiden Lazio, Claudio Lotito mendukung ide diadakannya playoff guna menentukan siapa yang berhak meraih Scudetto jika kompetisi tidak bisa dilanjutkan. Juventus dan Lazio bisa bertarung sekali lagi untuk membuktikan siapa yang pantas menjuarai Serie A.
Juventus memuncaki klasemen sementara dengan keunggulan satu poin atas Lazio saat kompetisi dihentikan akibat pandemi virus Corona pada pertengahan Maret lalu. Sampai sekarang belum ada kepastian kapan kompetisi dilanjutkan lagi.
Meski penyebaran virus Corona di Italia mulai menurun yang membuat kebijakan lockdown melonggar, setiap klub baru diperbolehkan berlatih lagi paling cepat pada 18 Mei. Artinya, butuh waktu lebih lama agar Serie A musim ini dapat bergulir kembali.
Selain itu, masih belum bisa dipastikan apakah saat itu kondisisinya sudah cukup aman untuk menggelar pertandingan. Sebab, walau akan dilakukan di ruangan tertutup, kesehatan dan keamanan pemain harus tetap diutamakan.
Sementara Juventus dan Lazio masih punya 12 partai lagi, termasuk pertemuan di Allianz Arena yang awalnya dijadwalkan pada 26 April kemarin. Menanggapi hal ini, Lotito mendukung jika ada playoff antara kedua klub tersebut untuk memilih siapa juaranya.
Walau terus menang selama dua pertemuan musim ini kontra Juvetus di semua kompetisi, Lotito setuju jika digelar lagi satu pertandingan untuk meraih gelar juara. Terlebih, Lazio lebih fokus kepada Serie A ketimbang Liga Europa.
“Pada pertemuan pertama (musim ini) melawan Juventus di Serie A, kami menang 3-1. Lalu, di Supercoppa, kami juga menang 3-1. Dan, kami masih punya pertandingan kedua (di Allianz Arena),” ucap Lotito, dilansir skysport.
“Atas dasar fairplay, tim macam Inter Milan (diposisi tiga) yang tertinggal delapan poin dari kami, atau Atalanta (diurutan empat) yang terpaut 14 poin, apakah perlu dilibatkan (dalam playoff)?,” lanjut Lotito.
Lotito menyatakan akan menerima apapun keputusan penyelanggara mengenai nasib Serie A musim ini. Tapi, dia sangat berharap penentuan juaranya dilakukan melalui pertandingan. “Saya setuju (playoff satu laga). Tapi, saya juga tidak ingin ini memicu masalah lain,” tandasnya.
Juventus memuncaki klasemen sementara dengan keunggulan satu poin atas Lazio saat kompetisi dihentikan akibat pandemi virus Corona pada pertengahan Maret lalu. Sampai sekarang belum ada kepastian kapan kompetisi dilanjutkan lagi.
Meski penyebaran virus Corona di Italia mulai menurun yang membuat kebijakan lockdown melonggar, setiap klub baru diperbolehkan berlatih lagi paling cepat pada 18 Mei. Artinya, butuh waktu lebih lama agar Serie A musim ini dapat bergulir kembali.
Selain itu, masih belum bisa dipastikan apakah saat itu kondisisinya sudah cukup aman untuk menggelar pertandingan. Sebab, walau akan dilakukan di ruangan tertutup, kesehatan dan keamanan pemain harus tetap diutamakan.
Sementara Juventus dan Lazio masih punya 12 partai lagi, termasuk pertemuan di Allianz Arena yang awalnya dijadwalkan pada 26 April kemarin. Menanggapi hal ini, Lotito mendukung jika ada playoff antara kedua klub tersebut untuk memilih siapa juaranya.
Walau terus menang selama dua pertemuan musim ini kontra Juvetus di semua kompetisi, Lotito setuju jika digelar lagi satu pertandingan untuk meraih gelar juara. Terlebih, Lazio lebih fokus kepada Serie A ketimbang Liga Europa.
“Pada pertemuan pertama (musim ini) melawan Juventus di Serie A, kami menang 3-1. Lalu, di Supercoppa, kami juga menang 3-1. Dan, kami masih punya pertandingan kedua (di Allianz Arena),” ucap Lotito, dilansir skysport.
“Atas dasar fairplay, tim macam Inter Milan (diposisi tiga) yang tertinggal delapan poin dari kami, atau Atalanta (diurutan empat) yang terpaut 14 poin, apakah perlu dilibatkan (dalam playoff)?,” lanjut Lotito.
Lotito menyatakan akan menerima apapun keputusan penyelanggara mengenai nasib Serie A musim ini. Tapi, dia sangat berharap penentuan juaranya dilakukan melalui pertandingan. “Saya setuju (playoff satu laga). Tapi, saya juga tidak ingin ini memicu masalah lain,” tandasnya.
(mirz)