4.552 Pelari Berlaga dalam Borobudur Marathon Tilik Candi 2022
loading...
A
A
A
MAGELANG - Sebanyak 4.552 pelari dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti even Borobudur Marathon Bank Jateng Tilik Candi denganjarak 21,097 kilometer atau setengah maraton di Taman Lumbini, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Pelari pertama yang berhasil mencapai garis finis adalah Khairullah dengan catatan waktu 1 jam 18 menit 2 detik. Berikutnya menyusul Irwandi Fokatea dengan 1 jam 19 menit 29 detik dan Wartono dengan 1 jam 20 menit 23 detik. Mereka menempati tiga podium kategori putra.
Sementara di kategori putri, Ai Kusniati berhasil menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 1 jam 30 menit 5 detik. Catatan waktu ini melampaui pemenang pertama Tilik Candi 2021, Chandra Dewi, yang menyelesaikan setengah maraton dalam waktu 1 jam 49 menit.
BACA JUGA: Syabda Perkasa Belawa Rebut Gelar Juara Malaysia International Series 2022
“Saya menikmati berlari di Borobudur Marathon, rutenya menyenangkan dan steril dari kendaraan. Soal tanjakan atau turunan, saya sudah biasa karena saya berasal dari Pengalengan, daerah pegunungan, jadi tahu cara menyikapinya,” ujar Ai yang juga merasa disemangati dengan aksi kreatif penyemangat (cheering) di sepanjang rute dalam keterangannya, Minggu (13/11/2022).
Sebelumnya, Komite Borobudur Marathon yang terdiri atas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Bank Jateng, Penyelenggara, dan Yayasan Borobudur Marathon menjanjikan tambahan hadiah Rp27 juta bagi pemenang yang berhasil memecahkan rekor kecepatan pemenang Tilik Candi tahun lalu. Dengan begitu, Ai mendapatkan hadiah utama Tilik Candi Rp15 juta, ditambah dengan bonus.
Sementara itu, pada podium kedua dan ketiga Tilik Candi putri berdiri Yulia yang mampu merampungkan setengah maratonnya dalam 1 jam 40 menit 54 detik dan Risa dengan catatan waktu 1 jam 42 menit 43 detik.
BACA JUGA: Hasil Final IBL Indonesia Cup 2022: Tekuk Satria Muda, Pelita Jaya Juara!
Kehangatan warga
Yang begitu khas dari perhelatan Borobudur Marathon adalah keterlibatan warga yang aktif dalam menyambut para pelari. Pada rute Tilik Candi, peserta memang mulai berlari dari Taman Lumbini, lantas melewati sejumlah desa untuk kembali finis di Taman Lumbini.
Pelari pertama yang berhasil mencapai garis finis adalah Khairullah dengan catatan waktu 1 jam 18 menit 2 detik. Berikutnya menyusul Irwandi Fokatea dengan 1 jam 19 menit 29 detik dan Wartono dengan 1 jam 20 menit 23 detik. Mereka menempati tiga podium kategori putra.
Sementara di kategori putri, Ai Kusniati berhasil menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 1 jam 30 menit 5 detik. Catatan waktu ini melampaui pemenang pertama Tilik Candi 2021, Chandra Dewi, yang menyelesaikan setengah maraton dalam waktu 1 jam 49 menit.
BACA JUGA: Syabda Perkasa Belawa Rebut Gelar Juara Malaysia International Series 2022
“Saya menikmati berlari di Borobudur Marathon, rutenya menyenangkan dan steril dari kendaraan. Soal tanjakan atau turunan, saya sudah biasa karena saya berasal dari Pengalengan, daerah pegunungan, jadi tahu cara menyikapinya,” ujar Ai yang juga merasa disemangati dengan aksi kreatif penyemangat (cheering) di sepanjang rute dalam keterangannya, Minggu (13/11/2022).
Sebelumnya, Komite Borobudur Marathon yang terdiri atas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Bank Jateng, Penyelenggara, dan Yayasan Borobudur Marathon menjanjikan tambahan hadiah Rp27 juta bagi pemenang yang berhasil memecahkan rekor kecepatan pemenang Tilik Candi tahun lalu. Dengan begitu, Ai mendapatkan hadiah utama Tilik Candi Rp15 juta, ditambah dengan bonus.
Sementara itu, pada podium kedua dan ketiga Tilik Candi putri berdiri Yulia yang mampu merampungkan setengah maratonnya dalam 1 jam 40 menit 54 detik dan Risa dengan catatan waktu 1 jam 42 menit 43 detik.
BACA JUGA: Hasil Final IBL Indonesia Cup 2022: Tekuk Satria Muda, Pelita Jaya Juara!
Kehangatan warga
Yang begitu khas dari perhelatan Borobudur Marathon adalah keterlibatan warga yang aktif dalam menyambut para pelari. Pada rute Tilik Candi, peserta memang mulai berlari dari Taman Lumbini, lantas melewati sejumlah desa untuk kembali finis di Taman Lumbini.