Presiden IOC Sambut Pencalonan Indonesia Tuan Rumah Olimpiade 2036
loading...
A
A
A
NUSA DUA - Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach menanggapi positif keinginan Indonesia jadi tuan rumah Olimpiade 2036. Pria kelahiran Jerman itu menyebut Tanah Air menjadi cerminan dari semangat Olimpiade.
Seperti diketahui, Indonesia secara resmi menyatakan kesiapan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 di Ibu Kota Nusantara (IKN). Pernyataan tersebut disampaikan langsung Presiden RI, Joko Widodo di Presidensi G20 2022 yang juga dihadiri oleh Thomas Bach.
Thomas Bach menyambut positif keinginan Indonesia jadi tuan rumah Olimpiade 2036. Tepatnya, ia memberikan pernyataan dalam konferensi pers G20 di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022) yang ditayangkan melalui YouTube Kemenkominfo RI.
Pada kesempatan itu, Thomas Bach menyebut semboyan Indonesia jadi contoh yang baik sebagai cerminan semangat Olimpiade. Meski berbeda-beda baik dari agama hingga ras, namun Tanah Air tetap menjadi satu dalam persatuan.
"Indonesia merupakan contoh besar dalam harmoni dan perbedaan yang sesuai dengan tujuan kita (Olimpiade) bersama yaitu bersatu dalam perbedaan," papar Thomas Bach.
"Dan Indonesia meninggalkan contoh dengan tetap harmonis di tengah perbedaan agama, kepercayaan, ide politik, mereka tetap hidup bersama. Itu sangat mencerminkan semangat olimpiade dengan persatuan dalam suatu perbedaan," tambahnya.
Selain itu, Thomas Bach juga berharap jika Indonesia nantinya jadi tuan rumah Olimpiade 2036, bisa meninggalkan pesan toleransi dan menjunjung tinggi kebersamaan. Sebab, itu merupakan jargon olimpiade.
"Diharapkan seandainya olimpiade di Indonesia memberkan pesan toleransi, persatuan, dan menanamkan moto Olimpiade yaitu semangat dalam kebersamaan," kata Thomas Bach.
Terakhir, Thomas Bach juga mengapresiasi keinginan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2036 di IKN. Bahkan, ia kagum dengan Presiden Jokowi.
“Melihat presentasi proyek Nusantara dan progres yang telah dilakukan, saya sangat kagum dengan visi Presiden Joko Widodo untuk membangun kota yang memiliki model kehidupan yang sustainable, dengan penekanan khusus pada kesehatan dan olahraga,” tutup Thomas Bach.
Seperti diketahui, Indonesia secara resmi menyatakan kesiapan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 di Ibu Kota Nusantara (IKN). Pernyataan tersebut disampaikan langsung Presiden RI, Joko Widodo di Presidensi G20 2022 yang juga dihadiri oleh Thomas Bach.
Thomas Bach menyambut positif keinginan Indonesia jadi tuan rumah Olimpiade 2036. Tepatnya, ia memberikan pernyataan dalam konferensi pers G20 di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022) yang ditayangkan melalui YouTube Kemenkominfo RI.
Pada kesempatan itu, Thomas Bach menyebut semboyan Indonesia jadi contoh yang baik sebagai cerminan semangat Olimpiade. Meski berbeda-beda baik dari agama hingga ras, namun Tanah Air tetap menjadi satu dalam persatuan.
"Indonesia merupakan contoh besar dalam harmoni dan perbedaan yang sesuai dengan tujuan kita (Olimpiade) bersama yaitu bersatu dalam perbedaan," papar Thomas Bach.
"Dan Indonesia meninggalkan contoh dengan tetap harmonis di tengah perbedaan agama, kepercayaan, ide politik, mereka tetap hidup bersama. Itu sangat mencerminkan semangat olimpiade dengan persatuan dalam suatu perbedaan," tambahnya.
Selain itu, Thomas Bach juga berharap jika Indonesia nantinya jadi tuan rumah Olimpiade 2036, bisa meninggalkan pesan toleransi dan menjunjung tinggi kebersamaan. Sebab, itu merupakan jargon olimpiade.
"Diharapkan seandainya olimpiade di Indonesia memberkan pesan toleransi, persatuan, dan menanamkan moto Olimpiade yaitu semangat dalam kebersamaan," kata Thomas Bach.
Terakhir, Thomas Bach juga mengapresiasi keinginan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2036 di IKN. Bahkan, ia kagum dengan Presiden Jokowi.
“Melihat presentasi proyek Nusantara dan progres yang telah dilakukan, saya sangat kagum dengan visi Presiden Joko Widodo untuk membangun kota yang memiliki model kehidupan yang sustainable, dengan penekanan khusus pada kesehatan dan olahraga,” tutup Thomas Bach.
(sto)