Taktik Belanda Dikritik, Van Gaal Cuek: Pilih Total Football atau Trofi?
loading...
A
A
A
DOHA - Pelatih Timnas Belanda Louis van Gaal menanggapi dingin kritik yang dilontarkan kepada timnya. Permainan De Oranje dinilai membosankan, namun Van Gaal menegaskan permainan indah bukanlah jaminan memenangkan trofi.
Di tangan Van Gaal, De Oranje sukses menembus perempat final Piala Dunia 2022 . Virgil van Dijk dan kolega akan meladeni Timnas Argentina di Stadion Lusail, Sabtu (10/12/2022) pukul 02.00 WIB.
Meski begitu, kritik terus mendera meneer 71 tahun itu karena dianggap menghilangkan tradisi permainan Total Football Belanda.
“Sepak bola telah berevolusi, dan menjadi jauh lebih sulit daripada 20 tahun yang lalu untuk bermain ofensif seperti yang dulu dilakukan Ajax Amsterdam,” ujarnya pada jumpa pers jelang Belanda vs Argentina, Kamis (8/12/2022).
“Dan jika Anda tidak melihat atau memahami ini, maka menjadi sangat sulit untuk dibayangkan bahwa inilah jalan yang harus kami ikuti,” katanya.
Dalam perjalanan kariernya, Van Gaal pernah memainkan sepak bola yang lebih atraktif bersama Ajax Amsterdam dan Barcelona. Banyak trofi yang berhasil dipersembahkannya.
Namun, saat menukangi Timnas Belanda pada 2014, dia mengubah gaya main De Oranje menjadi lebih defensif dan mengandalkan serangan balik. Hasilnya, Belanda lolos ke semifinal sebelum kalah adu penalti kontra Argentina.
“Saat saya datang dengan sistem yang lebih defensif ini di tahun 2014, kemudian juga saya menerima segala macam kritik. Tapi sekarang separuh dunia bermain seperti ini,” ucapnya.
“Sepak bola telah berkembang dalam aspek ini. Dan Anda lihat selama Piala Dunia ini, hasilnya, secara umum, memiliki skor rendah, bahkan dari negara teratas melawan tim yang lebih kecil.
Karena bertahan dengan kompak lebih mudah daripada menyerang,” tuturnya.
Van Gaal menegaskan, semua tergantung taktik yang dimainkan. Pemilihan strategi itu berdasarkan siapa lawan yang akan dihadapi.
“Dan sekarang sepertinya kami hanya bertahan. Kebohongan ini mengganggu saya. Kami mencoba memberikan tekanan, sevariatif mungkin,” dia menjelaskan.
“Melawan satu tim, kami mungkin mulai menekan di tengah jalan,melawan tim lain, kami menekan mereka sejak kiper mereka menendang bola. Dan ini tergantung pada rencana taktik,” katanya.
Van Gaal pun menyimpulkan, semua strategi yang dimainkannya hanya punya satu tujuan, meraih trofi. Menurutnya, percuma main cantik kalau cepat tersingkir.
“Dan kami adalah negara yang memiliki kesempatan untuk menjadi juara dunia. Karena saya berharap kami adalah tim terbaik,” dia menegaskan.
Di tangan Van Gaal, De Oranje sukses menembus perempat final Piala Dunia 2022 . Virgil van Dijk dan kolega akan meladeni Timnas Argentina di Stadion Lusail, Sabtu (10/12/2022) pukul 02.00 WIB.
Meski begitu, kritik terus mendera meneer 71 tahun itu karena dianggap menghilangkan tradisi permainan Total Football Belanda.
“Sepak bola telah berevolusi, dan menjadi jauh lebih sulit daripada 20 tahun yang lalu untuk bermain ofensif seperti yang dulu dilakukan Ajax Amsterdam,” ujarnya pada jumpa pers jelang Belanda vs Argentina, Kamis (8/12/2022).
“Dan jika Anda tidak melihat atau memahami ini, maka menjadi sangat sulit untuk dibayangkan bahwa inilah jalan yang harus kami ikuti,” katanya.
Dalam perjalanan kariernya, Van Gaal pernah memainkan sepak bola yang lebih atraktif bersama Ajax Amsterdam dan Barcelona. Banyak trofi yang berhasil dipersembahkannya.
Namun, saat menukangi Timnas Belanda pada 2014, dia mengubah gaya main De Oranje menjadi lebih defensif dan mengandalkan serangan balik. Hasilnya, Belanda lolos ke semifinal sebelum kalah adu penalti kontra Argentina.
“Saat saya datang dengan sistem yang lebih defensif ini di tahun 2014, kemudian juga saya menerima segala macam kritik. Tapi sekarang separuh dunia bermain seperti ini,” ucapnya.
“Sepak bola telah berkembang dalam aspek ini. Dan Anda lihat selama Piala Dunia ini, hasilnya, secara umum, memiliki skor rendah, bahkan dari negara teratas melawan tim yang lebih kecil.
Karena bertahan dengan kompak lebih mudah daripada menyerang,” tuturnya.
Van Gaal menegaskan, semua tergantung taktik yang dimainkan. Pemilihan strategi itu berdasarkan siapa lawan yang akan dihadapi.
“Dan sekarang sepertinya kami hanya bertahan. Kebohongan ini mengganggu saya. Kami mencoba memberikan tekanan, sevariatif mungkin,” dia menjelaskan.
“Melawan satu tim, kami mungkin mulai menekan di tengah jalan,melawan tim lain, kami menekan mereka sejak kiper mereka menendang bola. Dan ini tergantung pada rencana taktik,” katanya.
Van Gaal pun menyimpulkan, semua strategi yang dimainkannya hanya punya satu tujuan, meraih trofi. Menurutnya, percuma main cantik kalau cepat tersingkir.
“Dan kami adalah negara yang memiliki kesempatan untuk menjadi juara dunia. Karena saya berharap kami adalah tim terbaik,” dia menegaskan.
(sha)