Pesona Maroko dan Berkah Doa Ibu di Piala Dunia 2022
loading...
A
A
A
DOHA - Pesona Maroko menyihir Piala Dunia 2022. Banyak orang bilang, sukses Singa Atlas di Qatar dengan menembus semifinal adalah keajaiban.
Terlebih, yang dikalahkan Maroko di turnamen sepak bola empat tahunan ini bukan sembarangan. Belgia, Spanyol, dan terkini Portugal sudah menjadi korban wakil Afrika itu.
Statistik juga menyebut, performa Maraoko di lapangan pantas menjadikan mereka mendapat tiket ke semifinal.
Sejak awal turnamen, pasukan yang dilatih Walid Regragui belum terkalahkan. Dari lima pertandingan, empat kemenangan dan sekali seri mereka raih.
Menjadi juara Grup F di atas Kroasia, Belgia, dan Kanada sudah menjadi kejutan. Ditambah lagi, menyingkirkan para favorit juara seperti Spanyol dan Portugal di fase gugur.
Bahkan, bisa dibilang belum ada tim lawan yang menjebol gawang Maroko. Sebab, satu-satunya gol yang bersarang dilesakan pemain sendiri, yakni Nayef Aguerd alias gol bunuh diri.
Sejak awal, tim dari Negeri Maghribi ini tak pernah dipandang sebagai ancaman. Padahal, mereka memiliki amunisi yang cukup untuk bikin kejutan.
Lihat saja skuad mereka! Dari 26 nama yang dibawa Pelatih Walid Regragui, 20 di antaranya membela klub-klub Eropa.
Bahkan, beberapa di antara mereka juga punya nama besar di Eropa, seperti Achraf Hakimi (Paris Saint-Germain), dan Hakim Ziyech (Chelsea).
“Ini bukan keajaiban. Banyak yang mengatakan ini keajaiban, khususnya di Eropa. Tapi, kami menghadapi Kroasia, Belgia, Spanyol, dan Portugal tanpa kebobolan,” ujar pelatih Maroko, Walid Regragui usai timnya memastikan tiket ke semifinal.
“Ini bukan keajaiban, ini hasil dari kerja keras. Kami membuat rakyat kami senang dan bangga, benua kami senang dan bangga, dan banyak orang di seluruh dunia berbahagia,” tuturnya.
“Ketika Anda menonton (film) Rocky, Anda mendukungnya karena kesungguhan dan komitmennya. Kami adalah Rocky di Piala Dunia,” katanya lagi.
Selain skuad mumpuni, kerja keras dan komitmen, ada rahasia lain yang memegang peranan kunci dalam sukses Maroko, yaitu makbulnya doa ibu.
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Ad-Dailami, Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Doa orang tua untuk anaknya laksana doa Nabi.”
Dalam hadist lain yang diriwayatkan Ath Thabarani dan dishahihkan Al Hafidz As Suyuthi, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, ”Ridha Allah terletak pada ridha kedua orang tua, dan murka-Nya terletak pada kemurkaan keduanya.”
Orang Maroko yang mayoritas Muslim tentu percaya itu. Skuad Maroko mendawamkannya dengan memboyong seluruh orang tua para pemain sebagai pendongkrak motivasi.
Viral di media sosial bagaimana Hakimi selalu langsung mencari ibunya di tribune stadion setelah pertandingan usai. Dia mencium dan memeluk sang ibunda.
Juga Sofiane Boufal yang mengajak ibunya masuk ke lapangan usai Maroko menyingkirkan Portugal. Di lapangan, dia mengajak ibunya berjoget bersama.
Semua komponen itu menjadikan Maroko menjadi tim Afrika pertama yang sukses menembus semifinal sepanjang sejarah Piala Dunia.
Publik yang sudah kecanduan sihir Maroko berharap keajaiban itu berlanjut. Masalahnya, Mereka dihadang juara bertahan, Prancis Stadion Al Bayt, Al Khor, Kamis (15/12/2022) pukul 02.00 WIB.
Mampukah komitmen dan kesungguhan Maroko meruntuhkan hegemoni Prancis? Semoga doa ibu para pemain kembali diijabah Yang Maha Kuasa!.
Terlebih, yang dikalahkan Maroko di turnamen sepak bola empat tahunan ini bukan sembarangan. Belgia, Spanyol, dan terkini Portugal sudah menjadi korban wakil Afrika itu.
Statistik juga menyebut, performa Maraoko di lapangan pantas menjadikan mereka mendapat tiket ke semifinal.
Sejak awal turnamen, pasukan yang dilatih Walid Regragui belum terkalahkan. Dari lima pertandingan, empat kemenangan dan sekali seri mereka raih.
Menjadi juara Grup F di atas Kroasia, Belgia, dan Kanada sudah menjadi kejutan. Ditambah lagi, menyingkirkan para favorit juara seperti Spanyol dan Portugal di fase gugur.
Bahkan, bisa dibilang belum ada tim lawan yang menjebol gawang Maroko. Sebab, satu-satunya gol yang bersarang dilesakan pemain sendiri, yakni Nayef Aguerd alias gol bunuh diri.
Sejak awal, tim dari Negeri Maghribi ini tak pernah dipandang sebagai ancaman. Padahal, mereka memiliki amunisi yang cukup untuk bikin kejutan.
Lihat saja skuad mereka! Dari 26 nama yang dibawa Pelatih Walid Regragui, 20 di antaranya membela klub-klub Eropa.
Bahkan, beberapa di antara mereka juga punya nama besar di Eropa, seperti Achraf Hakimi (Paris Saint-Germain), dan Hakim Ziyech (Chelsea).
“Ini bukan keajaiban. Banyak yang mengatakan ini keajaiban, khususnya di Eropa. Tapi, kami menghadapi Kroasia, Belgia, Spanyol, dan Portugal tanpa kebobolan,” ujar pelatih Maroko, Walid Regragui usai timnya memastikan tiket ke semifinal.
“Ini bukan keajaiban, ini hasil dari kerja keras. Kami membuat rakyat kami senang dan bangga, benua kami senang dan bangga, dan banyak orang di seluruh dunia berbahagia,” tuturnya.
“Ketika Anda menonton (film) Rocky, Anda mendukungnya karena kesungguhan dan komitmennya. Kami adalah Rocky di Piala Dunia,” katanya lagi.
Selain skuad mumpuni, kerja keras dan komitmen, ada rahasia lain yang memegang peranan kunci dalam sukses Maroko, yaitu makbulnya doa ibu.
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Ad-Dailami, Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Doa orang tua untuk anaknya laksana doa Nabi.”
Dalam hadist lain yang diriwayatkan Ath Thabarani dan dishahihkan Al Hafidz As Suyuthi, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, ”Ridha Allah terletak pada ridha kedua orang tua, dan murka-Nya terletak pada kemurkaan keduanya.”
Orang Maroko yang mayoritas Muslim tentu percaya itu. Skuad Maroko mendawamkannya dengan memboyong seluruh orang tua para pemain sebagai pendongkrak motivasi.
Viral di media sosial bagaimana Hakimi selalu langsung mencari ibunya di tribune stadion setelah pertandingan usai. Dia mencium dan memeluk sang ibunda.
Juga Sofiane Boufal yang mengajak ibunya masuk ke lapangan usai Maroko menyingkirkan Portugal. Di lapangan, dia mengajak ibunya berjoget bersama.
Semua komponen itu menjadikan Maroko menjadi tim Afrika pertama yang sukses menembus semifinal sepanjang sejarah Piala Dunia.
Publik yang sudah kecanduan sihir Maroko berharap keajaiban itu berlanjut. Masalahnya, Mereka dihadang juara bertahan, Prancis Stadion Al Bayt, Al Khor, Kamis (15/12/2022) pukul 02.00 WIB.
Mampukah komitmen dan kesungguhan Maroko meruntuhkan hegemoni Prancis? Semoga doa ibu para pemain kembali diijabah Yang Maha Kuasa!.
(mirz)