Monster KO Naoya Inoue Bersumpah Juara Tak Terbantahkan 2 Kelas
loading...
A
A
A
Monster KO Naoya Inoue sesumbar bisa menjadi juara tak terbantahkan pada dua kelas setelah meninggalkan kelas bantam naik ke bantam super. Naoya Inoue sekarang ingin menjadi satu-satunya petarung pria yang menjadi juara tak terbantahkan di dua kelas.
Pada hari Selasa, Naoya Inoue menjadi petarung kesembilan yang menyatukan keempat gelar utama di era empat sabuk tinju. Petinju Jepang ini akan naik ke kelas 55,3 kg, setelah mengalahkan petarung Inggris Paul Butler dalam sebelas ronde untuk menyatukan gelar kelas bantam IBF, WBO, WBA, WBC. "Saya mengincarnya," kata Inoue. "Kami harus mengembangkan rencana yang menyeluruh."
Naoya Inoue berencana untuk kembali ke ring pada bulan April atau Mei tahun mendatang. Gelar dunia di kelas 55,3kg dimiliki oleh dua petinju tak terkalahkan, Murodjon Akhmadaliev dari Uzbekistan dan Stephen Fulton dari Amerika Serikat - dengan masing-masing petinju memegang dua sabuk.
Gelar kelas bantam super akan memberi Inoue gelar juara di empat kelas berat yang berbeda dan menjadikannya orang Jepang kedua yang berhasil melakukannya setelah Kazuto Ioka melakukannya pada tahun 2019. Hideyuki Ohashi, ketua Ohashi Boxing Gym milik Inoue, yakin Inoue masih akan tampil seperti petinju destruktif yang sama di kelas baru. "Semakin tinggi ia naik kelas, semakin menonjol kualitasnya," kata Ohashi.
Petinju berbahaya ini, yang akan berusia 30 tahun pada bulan April nanti, tidak ingin menghentikan langkahnya merebut gelar di divisi 55,3kg. Ia meyakini bahwa ia dapat memaksimalkan tubuhnya pada batas divisi kelas bulu 57,1 kg. "Saya bisa melangkah hingga kelas bulu," kata petarung ini.
Memenangkan kejuaraan di lima divisi berat badan akan menyamai pencapaian Nonito Donaire, yang diidolakan Inoue. Dan ironisnya, Inoue juga memegang dua kemenangan mengesankan atas Donaire.
Pada hari Selasa, Naoya Inoue menjadi petarung kesembilan yang menyatukan keempat gelar utama di era empat sabuk tinju. Petinju Jepang ini akan naik ke kelas 55,3 kg, setelah mengalahkan petarung Inggris Paul Butler dalam sebelas ronde untuk menyatukan gelar kelas bantam IBF, WBO, WBA, WBC. "Saya mengincarnya," kata Inoue. "Kami harus mengembangkan rencana yang menyeluruh."
Naoya Inoue berencana untuk kembali ke ring pada bulan April atau Mei tahun mendatang. Gelar dunia di kelas 55,3kg dimiliki oleh dua petinju tak terkalahkan, Murodjon Akhmadaliev dari Uzbekistan dan Stephen Fulton dari Amerika Serikat - dengan masing-masing petinju memegang dua sabuk.
Gelar kelas bantam super akan memberi Inoue gelar juara di empat kelas berat yang berbeda dan menjadikannya orang Jepang kedua yang berhasil melakukannya setelah Kazuto Ioka melakukannya pada tahun 2019. Hideyuki Ohashi, ketua Ohashi Boxing Gym milik Inoue, yakin Inoue masih akan tampil seperti petinju destruktif yang sama di kelas baru. "Semakin tinggi ia naik kelas, semakin menonjol kualitasnya," kata Ohashi.
Petinju berbahaya ini, yang akan berusia 30 tahun pada bulan April nanti, tidak ingin menghentikan langkahnya merebut gelar di divisi 55,3kg. Ia meyakini bahwa ia dapat memaksimalkan tubuhnya pada batas divisi kelas bulu 57,1 kg. "Saya bisa melangkah hingga kelas bulu," kata petarung ini.
Memenangkan kejuaraan di lima divisi berat badan akan menyamai pencapaian Nonito Donaire, yang diidolakan Inoue. Dan ironisnya, Inoue juga memegang dua kemenangan mengesankan atas Donaire.
(aww)