Chris John: Kato Bukan Petinju Sembarangan

Jum'at, 05 Februari 2016 - 11:42 WIB
Chris John: Kato Bukan Petinju Sembarangan
Chris John: Kato Bukan Petinju Sembarangan
A A A
JAKARTA - Chris John mematahkan anggapan bahwa Mahkota Promotion selaku promotor Daud Yordan hanya ingin mencari aman agar petinju mereka bisa mempertahankan sabuk gelar juara dunia kelas ringan World Boxing Organization (WBO) Asia Pasifik dengan menantang Yoshitaka Kato, Jumat (5/2/2016) malam. Mantan petinju nasional berkata bahwa petinju Jepang bukan seorang petarung sembarangan.

"Saya pikir tidak jugalah. Kalau dilihat petinju Jepang bukan seorang petarung sembarangan, gitu. Ya memang harus diwaspadai, tapi memang saya kira strategi dari manajer dan promotor juga memang memiliki sesuatu yang terbaik untuk karier mereka ke depannya," ujar Chris John seperti dihubungi SINDOnews.

Menilik rekam jejak kedua petinju, Daud di atas kertas jauh lebih diunggulkan ketimbang Yoshitaka Kato. Karena dalam empat pertarungan terakhir, petinju kelahiran Ketapang, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 itu selalu mencetak kemenangan dimana satu pertarungan diantaranya berhasil menang KO (34, 3 kalah, 24 KO)

Sebaliknya, dari empat pertarungan terakhir Yoshitaka Kato menelan satu kali kekalahan. Hasil minor itu terjadi pada Desember tahun lalu ketika petinju berusia 36 tahun dikalahkan Ricky Sismundo.

Singkat kata, melihat kondisi fisik kedua petinju, Chris John berkata bahwa kemungkinan Kato agak sedikit kewalahan. Meskipun dia terakhir kali menggelar pertarungan pada Desember, namun itu bukan jaminan bahwa ia bakal memberikan perlawanan. (Baca juga:Promotor Heran Lihat Semangat Daud)

"Performa petinju Jepang saya kira agak sedikit menurun, ya. Saya pikir kalau dia bisa mempertahankan kondisi dan strategi di awal mungkin dia bisa tampil habis-habisan. Tapi saya kira jeda waktu istirahat yang cukup lama sedikit mempengaruhi. Sebaliknya untuk Daud, saya kira untuk persiapan pertarungan ini dia cukup bagus dan tak ada kendala cukup berarti gitu."
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6166 seconds (0.1#10.140)